Pemanfaatan Bahan Lokal untuk Memperbaiki Anemia pada Remaja Putri

Authors

  • Yayuk Nuryanti Poltekkes Kemenkes Sorong
  • Gidion Mansa Poltekkes Kemenkes Sorong
  • Nunuk Pratiwi Poltekkes Kemenkes Sorong

DOI:

https://doi.org/10.32583/keperawatan.v14i4.467

Keywords:

anemia, daun ubi jalar, remaja putri

Abstract

Remaja putri merupakan kelompok usia yaang rentan terhadap kekuarang darah. Kekurangan darah pada remaja putri dapat mengakibatkan hambatan dalam tumbuh kembang, kemampuan kognitif, dan timbulnya penyakit infeksi. Tujuan penelitian untuk mengetahui perbedaan kadar hemoglobin sebelum dan setelah minum air rebusan daun ubi jalar pada remaja putri. Desain penelitian menggunakan desain Quasi Eksperimen dengan pre andposttest without control. Populasi semua mahasiswi Prodi D III Keperawatan Manokwari semester II sejumlah 43. Sampel penelitian semua mahasiswi semester II yang mengalami anemia dengan kadar hemoglobin ≤ 12 gr/dl sejumlah 29 orang. Instrumen penelitian lembar ceklist dan alat pemeriksaan hemoglobin  automatik. Data dianalisis secara univariat dengan persentase, dan bivariat dengan uji Wilcoxon. Hasil uji analisis Wilcoxon didapatkan nilai p sebesar 0,000. Nilai ini lebih kecil dari alpha 0,05. Data ini menunjukkan  adanya perbedaan yang bermakna kadar hemoglobin antara sebelum dan sesudah intervensi. Kesimpulandengan pemberian air rebusan daun ubi jalar selama 1 minggu dapat meningkatkan kadar hemoglobin pada remaja putri.

References

Adnyana, I. K., Rosmadi, A., Sigit, J. I., & Rahmawati, S. F. (2012). Pengaruh Pemberian Jus Daun Katuk , Jus Daun Ubi Jalar , dan Kefir Terhadap Profil Hematologi Mencit Anemia yang Diinduksi Alumunium Sulfat, XXXVII(2), 54–58.

Andriani . Wirjatmadi. (2013). Pengantar Gizi Masyarakat. Jakarta: Kencana Pranada Media Grup.

Briawan, D. (2014). Anemia Masalah Gizi Pada Remaja Wanita. Jakarta: EGC.

Dewi Kartika sari, P. W. W. (2021). Pengaruh Rebusan Daun Ubi Jalar (Ipomoea Batatas) Terhadap Kadar Hemoglobin Pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Tiron Kabupaten Kediri, 7(1), 85–88.

Dharma, K. K. (2011). Metodologi Penelitian Keperawatan. jakarta: Trans Info Media.

Eko Agus Martanto, Adelin Tanati, Samen Baan, Dewi M. M. Saleh, dan M. (2015). Pemanfaatan Trichoderma Sp Untuk Mengendalikan Penyakit Kudis Ubijalar. Prosiding Seminar Nasional Dan Konggres XXII Perhimpunan Fitopatologi Indonesia.

Floriana Layu Gening, Maria Agustina Making, R. G. (2018). Survey Pemanfaatan pangan Lokal Untuk mencegah Anemia Pada Ibu Hamil di Puskesmas Alak Wilayah Kerja Kota Kupang, 2(September).

Indonesia, K. K. R. (2020). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2019. Jakarta: Kemenerian Kesehatan Republik Indonesia. https://doi.org/10.5005/jp/books/11257_5

K.Ishiguro, J.Toyama, MD. Shahidul Islam, M. Y. (2004). SUIOH , BUDIDAYA ubi jalar BARU UNTUK PEMANFAATAN SAYURAN HIJAU. ISHS Acta Hortikultura 637: Kongres Hortikultura Internasional XXVI: Kemajuan Dalam Pemuliaan Sayuran, 637.

Kassebaum NJ, Jasrasaria R, Naghavi M, Wulf SK, Johns N, Lozano R, et al. (2014). A systematic analysis of global anemia burden from 1990 to 2010. Blood, 123(5), 2014.

Kemenkes. (2018). Profil Kesehatan Indonesia 2018. Journal of Clinical Pathology (Vol. 40). Jakara: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. https://doi.org/10.1136/jcp.40.5.591-b

Kementerian Kesehatan RI. (2018). Laporan Riskesdas 2018. Laporan Nasional Riskesdas 2018 (Vol. 53). Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Retrieved from http://www.yankes.kemkes.go.id/assets/downloads/PMK No. 57 Tahun 2013 tentang PTRM.pdf

Khaerani. (2010). Uji Aktivitas Infusa Daun Ubi Jalar (Ipomea batatas L) Terhadap peningkatan Trombosit Mencit (Mus musculus). Fakultas Ilmu Kesehatan UIN Alauddin Makasar. Makasar: Fakultas Ilmu Kesehatan UIN Alauddin Makasar.

Manuaba, I. G. (2011). Ilmu Kebidanan Penyakit Kndungan Dan Keluarga Berencana.

Meylani, & Alexander. (2019). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia Pada Remaja Putri Di Sekolah Smpn 09 Pontianak Tahun 2019. Jurnal Kebidanan, 9(2), 394–403.

Organization, W. H. (2017). Nutritional Anaemias: Tools for Effective Prevention and Control. Geneva: World Health Organization.

Pasricha SR, Low M, Thompson J, Farrell A, D.-R. (2014). Iron supplementation benefits physical performance in women of reproductive age: a systematic review and meta-analysis. Nutrition, 144(6), 2014.

Proverawati, A. dan K. (2011). Ilmu Gizi Untuk Keperawatan dan Gizi Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika.

Samori. (1995). Kajian Terhadap kehadiran Penyakit Kudis ( Elsinoe batatas (Saw) Jenkins et Viegas Pada Berbagai Kultivar dan Sistem Budidaya Ubijalar di Lembah Baliem.

Satriani. (2018). Analisis Determinan Anemia Remaja Putri (15-18 tahun) di Kecamatan Tamalate Kabupaten Jeneponto. Universitas Hasanuddin.

Vermita w, S., Widodo, M. D., Candra, L., & Rialita, F. (2019). Determinan Kejadian Anemia Pada Remaja Putri Di SMA Negeri 1 Reteh Kecamatan Reteh Kabupaten Indragiri Hilir Tahun 2019. Photon: Jurnal Sain Dan Kesehatan, 9(2), 88–98. https://doi.org/10.37859/jp.v9i2.1265

WHO. (2002). Human vitamin and mineral requirements. Report of a joint FAO/WHO consultation, Bangkok, Thailand., 2002.

Wisnubroto, K. (2021). Remaja Sehat Bebas Anemia. Jakarta.

Zain, M. A. (2020). Pengaruh pemberian ubi jalar dan daun ubi jalar terhadap kadar hemoglobin (hb) terhadap ibu hamil: literature review.

Downloads

Published

10/31/2022

How to Cite

Nuryanti, Y. ., Mansa, G., & Pratiwi, N. . (2022). Pemanfaatan Bahan Lokal untuk Memperbaiki Anemia pada Remaja Putri. Jurnal Keperawatan, 14(4), 999–1008. https://doi.org/10.32583/keperawatan.v14i4.467