Hubungan Kualitas Penggunaan Antibiotik dengan Lama Rawat Inap pada Pasien Pneumonia

Authors

  • Pius Ave Rafael Silalahi Universitas Lampung
  • Rasmi Zakiah Oktarlina Universitas Lampung

DOI:

https://doi.org/10.32583/far.v14i1.3745

Keywords:

kriteria gyssen, kualitas penggunaan antibiotic, lama rawat inap

Abstract

Pneumonia adalah peradangan yang mengenai parenkim paru, distal dari bronkiolus terminalis yang mencakup bronkiolus respiratorius, dan alveoli. Antibiotik yang digunakan secara tidak tepat dan irasional dapat menimbulkan dampak yang lebih berbahaya yaitu akan terjadi resistensi antibiotik dan berdampak pada lama rawat pasien. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan kualitas penggunaan antibiotik dengan lama rawat pada pasien pneumonia. Penelitian ini menggunaakan desain observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari 29 pasien pneumonia dengan kode rekam medis ICD-X J18.9 yang menjalani rawat inap di RSUD Dr. H.Abdul Moeloek. Kualitas antibiotik dinilai dan dievaluasi menggunakan kriteria Gyssens. Analisis data menggunakan uji chi-square. Hasil analisis statistik bivariat berupa kualitas antibiotik dan lama rawat menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kualitas penggunaan antibiotik dengan lama rawat pada pasien pneumonia di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Abdul Moeloek dengan nilai p 0,010. Terdapat hubungan kualitas penggunaan antibiotik dengan lama rawat pasien pneumonia di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung.

References

Chen H, Hara Y, Horita N, Saigusa Y, Hirai Y, Kaneko T. (2020). Declined Functional Status Prolonged Hospital Stay for Community-Acquired Pneumonia in Seniors. Dove Press Journals, 15, 1513-9.

Bosch CMA, Hulscher MEJ, Akkermans RP, Wille J, Geerlings SE, Prins JM. (2017). Appropriate antibiotic use reduces length of hospital stay. Journal of Antimicrobial Chemotherapy, 72: 923-2

Bosso JA, Drew RH. (2011). Application of antimicrobial stewardship to optimise management of community acquired pneumonia. International journal of clinical practice, 65(7), 775-3.

BPS Provinsi Lampung. (2018). Provinsi Lampung Dalam Angka. Bandar Lampung: Bidang Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik.

Dahlan MS. (2020). Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta: Epidemiologi Indonesia.

Dahlan Z. (2014). Pneumonia : Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid 1. Edisi 6. Jakarta : Interna Publishing. 1610-21

Departemen Kesehatan RI. (2009). Klasifikasi Umur Menurut Kategori. Jakarta: Dirjen Yankes.

Elfidasari D, Noriko N, Mirasaraswati A, Feroza A, Canadianti SF. (2013). Deteksi Bakteri Klebsiella pneumonia pada Beberapa Jenis Rokok Konsumsi Masyarakat. Jurnal Al-Azhar Indonesia Seri Sains Dan Teknologi, 2(1), 41-7.

Faizah A.K, Putra O.N. (2019). Evaluasi Kualitatif Terapi Antibiotik pada Pasien Pneumonia di Rumah Sakit Pendidikan Surabaya Indonesia. Jurnal Sains Farmasi & Klinis, 6(2), 129-3.

Ilmi T, Yulia R, Herawati F. (2020). Evaluasi Penggunaan Antibiotik Pada Pasien Pneumonia Di Rumah Sakit Umum Daerah Tulung Agung. Jurnal Inovasi Farmasi Indonesia, 1(2).

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2013). Pedoman Umum Penggunaan Antibiotik. Jakarta: Direktorat Jendral Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan.

Kementerian Kesehatan RI. (2011). Peraturan Menteri Kesehatan Tentang Kewajiban Menggunakan Obat Generik di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Pemerintah. Jakarta.

Kementerian Kesehatan. (2014). Pusat Data dan Informasi. Jakarta: Kementrian Kesehatan.

Kementerian Kesehatan RI. (2015). Program Pengendalian Resistensi Antimikroba Di Rumah Sakit. Jakarta

Kementerian Kesehatan. (2018). Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 2017. Jakarta: Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional.

Kementerian Kesehatan. (2018). Riset Kesehatan Dasar: RISKESDAS. Jakarta: Balitbang Kemenkes RI.

Khan RA, Bakry MM, Ishlahudin F. (2015). Appropriate antibiotic administration in critically ill patients with pneumonia. Indian Journal of Pharmaceutical Sciences, 77(3), 299-5.

Loftson T. (2015). Essential Pharmacokinetics: a primer for pharmaceutical scientist. Oxford. UK: Academic Press

Manuaba IASP, Iswari IS, Pinatih KJP. (2020). Prevalensi Bakteri Escherichia coli dan Klebsiella pneumoniae Penghasil Extended Spectrum Beta Lactamase (ESBL) yang Diisolasi dari Pasien Pneumonia di RSUP Sanglah Periode Tahun 2019-2020. Jurnal Medika Udayana, 10(12).

Metlay JP, et al. (2019). Diagnosis and Treatment of Adults with Community-acquired Pneumonia : An Official Clinical Practice Guideline of the American Thoracic Society Infectious Diseases Society of America. American Journal of Respiratory and Critical Care Medicine. 200(7).

Munarsih FC, Natadidjadja RI, Syamsudin. (2018). Pengaruh Pemberian Antibiotik berdasar Panduan terhadap Lama Tinggal pada Pasien Pneumonia Komunitas di Rumah Sakit. Jurnal Penyakit Dalam Indonesia, 5(3).

PDPI. (2014). Pneumonia Komunitas Pedoman Diagnosis & Penatalaksanaan Di Indonesia. Edisi II. Jakarta : Perhimpunan Dokter Paru Indonesia.

Sandman Z, Iqbal OA. (2020). Azithromycin. Treasure Island : StatPearls Publishing.

Spoorenberg V, Hulscher MEJ, Akkermans RP, Prins JM, Geerling SE. (2014). Appropriate antibiotic use for patients with urinary tract infections reduce length of hospital stay. Clinical Infectious Diseases, 58(2), 164-9.

Viasus D, Simonetti AF, Vidal CG, Niubo J, Dorca J, Carratala J. (2017). Impact of antibiotic de-escalation on clinical outcomes in community-acquired pneumococcal pneumonia. Journal of Antimicrobial Chemotherapy, 72, 547-3.

Downloads

Published

2025-02-28

How to Cite

Silalahi, P. A. R., & Oktarlina, R. Z. . (2025). Hubungan Kualitas Penggunaan Antibiotik dengan Lama Rawat Inap pada Pasien Pneumonia. Jurnal Farmasetis, 14(1), 21–30. https://doi.org/10.32583/far.v14i1.3745