Hubungan antara Pemberian Ekstrak Daun Putihan (Chromolaena Odorata) terhadap Lama Proses Penyembuhan Luka Sayat Pada Tikus Putih (Rattus Norvegicus) Galur Wistar
DOI:
https://doi.org/10.32583/far.v14i2.3849Keywords:
ekstrak putihan, lama penyembuhan luka, luka sayatAbstract
Luka adalah hilang atau rusaknya sebagian jaringan tubuh. Salah satu jenis luka yang terjadi di kehidupan sehari-hari adalah luka sayat. Salah satu terapi yang dapat digunakan untuk mengatasi luka sayat ialah pengobatan herbal seperti tanaman daun putihan (Chromolaena odorata). Ekstrak daun putihan (Chromolaena odorata) mengandung senyawa alkaloid, flavonoid dan tannin yang mempunyai khasiat terhadap penyembuhan luka sayat. Mengetahui hubungan antara pemberian ekstrak daun putihan (Chromolaena odorata) terhadap lama pemulihan luka sayat pada tikus putih (Rattus norvegicus) galur wistar. Penelitian ini menggunakan desain true experimental dengan pendekatan posttest control group. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari 28 tikus putih galur wistar yang di pelihara di Animal House Fakultas Kedokteran Unila. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan teknik simple random sampling di Animal House Fakultas Kedokteran Unila. Lama proses penyembuhan diamati secara makroskopis dengan melihat penyembuhan luka. Analisis data menggunakan uji One Way ANNOVA yang disajikan dalam bentuk tabel. Statistik univariat berupa pemberian ekstrak etanol daun putihan (Chromolaena odorata) dan lama proses penyembuhan luka sayat menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pemberian salep ekstrak daun putihan (Chromolaena odorata) dengan lama proses penyembuhan Lukas sayat pada punggung tikus putih dengan nilai p 0,000. Terdapat hubungan antara pemberian ekstrak daun putihan (Chromolaena odorata) terhadap lama penyembuhan luka sayat pada tikus putih jantan (Rattus norvegicus) galur wistar.
References
Anggowarsito, J. L. (2014). Luka bakar sudut pandang dermatologi. Jurnal Widya Medika Surabaya, 115-120.
Bustanussalam. 2016. Pemanfaatan Obat Tradisional (Herbal) Sebagai Obat Alternatif. Bio Treds. 7(1): 20-25.
Chaiware S, Pongpaibul Y, Thammasit P. 2022. Anti-dermatophyte activity of the aqueous extracts of Thai medical plants. Thailand. Brazilian Journal Of Biology.
Dahlan, Sopiyudin,2014. Statistik Untuk Kedokteran Dan Kesehatan Edisi 6. Jakarta, Salmba Medika.
Dougnon Godfried, Ito Michiho. 2021. Essential Oil from the Leaves of Chromolaena odorata, and Sesquiterpene Caryophyllene Oxide Induce Sedative Activity in Mice. Kyoto. MDPI.
Farmitalia CG. 2012. Perbandingan Tingkat Kesembuhan Luka Sayat Terbuka antara Pemberian Etakridin Laktat dan Pemberian Propolis Secara Topikal pada Tikus Putih (Rattus norvegicus). Skripsi. Universitas Lampung. Lampung.
Ginting, M. 2017. Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Putihan (Chromolaena odorata) Terhadap Methicillin-Resistant Staphylococcus aureus. Skripsi. Medan : Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara. Halaman 44.
Jiraungkoorsul W, Sirinthiapaorn A. 2017. Wound Healing Property Review of Siam Weed, Chromolaena odorata. Mahidol University. Pharmacog.rev
Kurniawati Evi, Kurniati Intanri. 2021. Perbandingan ekstrak daun mangrove (Bruguiera gymnorrhiza) dengan ekstrak propolis terhadap penyembuhan luka sayat secara makroskopis pada tikus putih (Rattus norvegicus) galur Sprague Dawley. Bandar Lampung. Laporan penelitian terapan Universitas Lampung
Munte N., Sartini, Lubis R. 2016. Skrining Fitokimia Dan Antimikroba Ekstrak Daun Kirinyuh Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. BioLink, Vol. 2 (2) 132-140
Panche A.N., Diwan A.D., Chandra S.R. 2016. Flavonoids: an overview. Cambridge. Journal Of Nutritional Science
Panjaitan Y.R. 2017. Uji kombinasi ekstrak etanol daun putihan (Chromolaena odo- rata) Dengan siprofloksasin terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococ- cus aureus dan Pseudomonas aeruginosa. Skripsi. Program Studi Sarjana Farmasi Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara Medan
Sjamsuhidajat R, De Jong 2017. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi ketiga. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta.
Stanley M C., Ifenayi O.E., Eziokwu O.G. 2014. Antimicrobial effects of Aloe vera on some human pathogens. Nigeria. International journal of Current Microbiology and Applied Sciences.
Wu Keke, Fu Meimei, Zhao Yitao. 2022. Anti-oxidant anti-inflamatory and anti-abcterial tannin-crosslinked citrate-base mussel-inspired bioadhesives facilitate scarless wound healing. USA. Chinese Roots Global Impact.
Young A, 2015. The Physiology of Wound Healing. USA. Elsevier
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Ezra Winandi Situmorang, Evi Kurniawaty, Tri Umiana Soleha

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.