Identifikasi Telur Cacing Nematoda Usus pada Anak Balita
Keywords:
nematoda usus, penyakit kecacingan, soil transmitted helmintAbstract
Penyakit kecacingan merupakan salah satu penyakit yang kurang mendapat perhatian tetapi masih banyak terjadi dimasyarakat. Nematoda merupakan salah satu jenis cacing parasit yang paling sering ditemukan pada tubuh manusia. Beberapa cacing nematoda usus yang menjadi masalah kesehatan adalah kelompok “Soil Transmitted Helminth (STH)”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran infeksi nematoda usus pada anak-anak balita di Desa Menuran, Baki, Sukoharjo. Metode penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif. Teknik sampling yang digunakan adalah quota sampling. Subjek penelitian 12 anak balita Desa Menuran. Pemeriksaan telur cacing atau larva menggunakan metode direct tinja. Hasil penelitian menunjukkan dalam tinja seluruh responden tidak ditemukan adanya telur cacing atau larva. Anak-anak balita di Desa Menuran tidak mengalami infeksi cacing dan pengetahuan orang tua anak-anak balita di Desa Menuran tentang infeksi cacing sudah baik.
References
Ulkia Multiani Asri, U.M., Mujahidah B., Muh. Rifo R. 2020. Identifikasi Telur Cacing Nematoda Usus Pada Anak-Anak Yang Tinggal Di Daerah Kanal Kelapa Tiga Makassar. Jurnal. Medika, 5 (2): 14-19.
Amelasari, O., Hidayah, N., & Ain, H. 2015. Pengetahuan Orang Tua Tentang Infeksi Kecacingan Pada Anak Usia Sekolah Dasar.
Agustina Dwi I.V. 2015. Identifikasi Telur Cacing Nematoda Usus Pada Lalapan Daun Selada (Lactuca sativa L.) yang dijual di Kelurahan Madyopuro Kota Malang. Skripsi. Malang: Akademi Analis Kesehatan Malang.
Natadisastra, D. dan Agoes, R. 2009. Parasitologi Kedokteran Ditinjau dari Organ Tubuh yang Diserang. Jakarta: EGC.
Amaliah, ATR & Azriful, A. 2016. Distribusi Spasial Kasus Kecacingan (Ascaris lumbricoides) Terhadap Personal Higiene Anak Balita di Pulau Kodingareng Kecematan Ujung Tanah Kota Makassar. Higiene, 2(2):75-78
Fitri, J., Saam, Z. and Hamidy, M. Y.2012. Murid Sekolah Dasar di Kecamatan Angkola Timur Kabupaten Tapanuli Selatan tahun 2012. Jurnal Ilmu Lingkungan, 6(2): 146–161.
Centers for Disease Control and Prevention.2009. Soil Transmitted Helminths (STH).
WHO. 2019. Soil Transmitted Helminth infections'. https://www.who.int/newsroom/factsheets/detail/soil-transmitted-helminth-infections. Diakses pada 12 Mei 2022.
Lubis, R., Merina P dan Hemma Y. 2018. Pengaruh Tingkat Pengetahuan dan Sikap Ibu terhadap Penyakit Kecacingan Pada Balita. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia, 17 (1): 39 – 45.
Nareswari, S. (2015). Cutaneus Larva Migrans yang Disebabkan Cacing Tambang. Jurnal Kedokteran Universitas Lampung, 5(9), 129-133.
Permana, M. D. (2020). Kajian Pustaka Faktor Resiko Pasien Cutaneus Larva Migrans (CLM). Karya Tulis Ilmiah. Program Studi Kedokteran
Program Sarjana. Universitas Islam Indonesia Yogyakarta.
Sumanto, D. (2010). Faktor Resiko Infeksi Cacing Tambang Pada Anak Sekolah. Studi kasus kontrol di Desa Rejosari, Karangawen, Demak. Tesis. Program Studi Magister Epidemiologi. Program Pascasarjana Universitas Diponegoro Semarang.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 Dwi Haryatmi, Muhammad Taufiq Qurrahman, Tri Harningsih, Livana PH
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.