Asuhan Keperawatan dengan Masalah Kepatuhan Minum Obat pada Pasien Relapse Skizofrenia Hebefrenik: Case Report
DOI:
https://doi.org/10.32583/pskm.v14i4.2062Keywords:
dukungan, keluarga, kepatuahan, obat, skizofreniaAbstract
Skizofrenia adalah gangguan jiwa berat yang angka kejadiannya terus meningkat setiap tahunnya. Skizofrenia dapat menyebabkan masalah kesehatan jiwa yaitu halusinasi, perilaku kekerasan, harga diri rendah, isolasi sosial dan defisit perawatan diri. Skizofrenia hebefrenik memiliki ciri khas yaitu regresi pola pikir, emosi labil, wajah konyol, tawa yang aneh, menangis tiba-tiba dan menarik diri secara ekstrem. Jika tidak ditangani dengan tepat menyebabkan relapse pada penderita skizofrenia. Tujuan untuk mendeskripsikan asuhan keperawatan jiwa dengan masalah kepatuhan minum obat pada pasien relapse skizofrenia hebefrenik. Metode penulisan yang digunakan adalah case report dengan beberapa langkah yang dimulai dari pengkajian hingga evaluasi. Hasil pemberian asuhan menunjukkan adanya penurunan pada skizofrenia yaitu klien merasa tenang, mampu menghadapi dan mengendalikan halusinasi, mampu mengingat kejadian di masa lalu dan menceritakan pengalaman yang tidak menyenangkan, serta mampu berbicara dengan bebas dan mampu mengungkapkan perasaan bahwa klien merindukan kedua anaknya. Asuhan keperawatan yang telah diberikan efektif dalam mengurangi tanda dan gejala serta memberikan stimulus dan dukungan dalam meningkatkan kualitas hidup klien. Asuhan keperawatan ini dapat diaplikasikan pada klien dengan skizofrenia hebefrenik yang mengalami relapse dengan masalah ketidakpatuhan minum obat.
References
Adianta, A., & Putra, S. (2017). Pengaruh Dukungan Keluarga Terhadap Tingkat Kepatuhan Minum Obat pada Pasien Skizofrenia. Jurnal Riset Kesehatan Nasional, 01(01), 1–7. http://ojs.itekes-bali.ac.id/index.php/jrkn/article/view/24/6
Aldersey, H. M., & Whitley, R. (2015). Family influence in recovery from severe mental illness. Community Mental Health Journal, 51(4), 467–476. doi:http://e%02resources.perpusnas.go.id:2130/10.1007/%0As10597-014-9783-y
Andari, S. (2017). Pelayanan Sosial Panti Berbasis Agama dalam Merehabilitasi Penderita Skizofrenia Religious Based Social Services on Rehabilitation of Schizophrenic Patients. Jurnal PKS, 16(2), 195–208.
APA. (2020). Anxiety. American Psychological Association.
Astuti, A. P., Tri, S., & Putra, S. M. A. (2017). Hubungan Kepatuhan Minum Obat dengan Periode Kekambuhan Pada Pasien Skizofrenia: Halusinasi di Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Soeroyo Magelang. Jurnal Keperawatan Dan Kesehatan Masyarakat Cendikia Utama, 6(2), 53–86.
Carbonell, Á., Navarro-Pérez, J. J., & Mestre, M. V. (2019). Risk factors associated with the family care of people with serious mental illness. Medicina Oral Patologia Oral y Cirugia Bucal, 24(4), e438–e443. https://doi.org/10.4317/medoral.23133
Cohen, A. N., Pedersen, E. R., Glynn, S. M., Hamilton, A. B., McNagny, K. P., Reist, C., Chemerinski, E., & Young, A. S. (2019). Preferences for Family Involvement Among Veterans in Treatment for Schizophrenia. Psychiatric Rehabilitation Journal, 42(3), 210–219. https://doi.org/10.1037/prj0000352
Depkes RI. (2018). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2017. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Eddy, F. N. E., Septa, T., & Angraini, D. I. (2017). Diagnosis dan Tatalaksana Skizofrenia Hebefrenik Putus Obat dengan Logorrhea. Jurnal Medula Unila, 7, 17–21.
Eticha, T., Teklu, A., Ali, D., Solomon, G., & Alemayehu, A. (2015). Factors associated with medication adherence among patients with schizophrenia in Mekelle, Northern Ethiopia. PLoS ONE, 10(3), 1–11. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0120560
Fadilah, N. (2016). Faktor-Faktor Yangmempengaruhi Kekambuhan Pasien Jiwa Di Rumah Sakit Khusus Daerah (Rskd) Prov Sul-Sel. 53(9).
Fitriani, A. (2020). Psikoterapi Suportif Pada Penderita Skizofrenia Hebefrenik. Proyeksi, 13(2), 123. https://doi.org/10.30659/jp.13.2.123-133
Hafifah, A., Puspitasari, I. M., & Sinuraya, R. K. (2018). Farmakoterapi dan Rehabilitasi Psikososial pada Skizofrenia. Farmaka, 16(2), 210–232.
Hawari, D. (2017). Pendekatan Holistik pada Gangguan Jiwa Skizofrenia. Balai Penerbit.
Ibrahim. (2011). Skizofrenia spliting personality. Jelajah Nusa.
Kaunang, I., Kanine, E., & Kallo, V. (2015). Hubungan Kepatuhan Minum Obat Dengan Prevalensi Kekambuhan Pada Pasien Skizofrenia Yang Berobat Jalan Di Ruang Poliklinik Jiwa Rumah Sakit Prof Dr. V. L. Ratumbuysang Manado. Jurnal Keperawatan UNSRAT, 3(2), 107679.
Keltner, N. L., & Steele, D. (2015). Psychiatric nursing (Seventh ed). Elsevier/Mosby, St. Louis, Missouri.
Maslim, R. (2013). Diagnosis Gangguan Jiwa Rujukan Ringkasan dari PPDGJ-III dab DSM-5. Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa FK-Unika Atmajaya.
Mubin, M. F. (2018). Faktor Risiko Kekambuhan Pada Pasien Skizofrenia Paranoid. Keperawatan Jiwa, 3(2), 137–140. https://jurnal.unimus.ac.id/index.php/JKJ/article/view/3928/3658
Mubin, M. F., & Livana. (2019). Hubungan Kepatuhan Minum Obat Dengan Kekambuhan Pasien Relationship Of Compliance Drinking Drugs With Skizofrenia Paranoid Patients mengetahui hubungan kepatuhan minum obat dengan kekambuhan . Analisis bivariat penelitian ini menggunakan uji chi-square . Jurnal Farmasetis, 8(1), 21–24.
Naafi, A. M., Perwitasari, D. A., & Darmawan, E. (2016). Kepatuhan Minum Obat Pasien Rawat Jalan Skizofrenia Di Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Soerojo Magelang. Kartika Jurnal Ilmiah Farmasi, 4(2), 7–12. https://doi.org/10.26874/kjif.v4i2.60
Nasir, A., & Muhith, A. (2011). Dasar-dasar Keperawatan Jiwa, Pengantar dan Teori. Salemba Medika.
Nuraeni, A. F., & Kurniawan. (2023). Asuhan keperawatan pada klien remaja skizofrenia dengan halusinasi pendengaran yang mengalami relapse: case report. Jurnal Keperawatan Jiwa, 11(3), 655–664. https://jurnal.unimus.ac.id/index.php/JKJ/article/view/12613
Pardede, J. A., Silitonga, E., & Laia, G. E. H. (2020). The Effects of Cognitive Therapy on Changes in Symptoms of Hallucinations in Schizophrenic Patients. Indian Journal of Public Health Research & Development, 256–262. https://doi.org/10.37506/ijphrd.v11i10.11153
Riskesdas. (2018). Laporan Riskesdas Provinsi Jawa Barat. In Lembaga Penerbit Badan Litbang Kesehatan. https://litbang.kemkes.go.id
Sandriani, B. S. (2016). Hubungan Kepatuhan Minum Obat Dengan Tingkat Kekambuhan Pada Pasien Skizofrenia Di Poliklinik Rumah Sakit Jiwa Grhasia Diy. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.
Saswati, N., & Sutinah, S. (2018). Pengaruh Terapi Aktivitas Kelompok Sosialisasi Terhadap Kemampuan Sosialisasi Klien Isolasi Sosial. Jurnal Endurance, 3(2), 292. https://doi.org/10.22216/jen.v3i2.2492
Siagian, I. O., Siboro, E. N. P., & Julyanti. (2022). Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kepatuhan Minum Obat pada Pasien Skizofrenia (Relationship between Family Support and Compliance with Medication in Schizophrenic Patients). 11(2), 2721–8007.
Susanti, D., Paramita, P., & Antaria, A. (2022). Analisis Faktor Kepatuhan Minum Obat Pasien Skizofrenia di Poli Mentari Puskesmas Kecamatan Kalideres. Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia, 17(1), 25. https://doi.org/10.26714/jkmi.17.1.2022.25-31
WHO. (2017). Mental Disorder Artikel Ilmiah. http://who.int/mediacentre/factsheets/fs396/en/
WHO. (2019). Schizophrenia. http://who.int/mediacentre/factsheets/fs396/en/
Yosep, I., & Sutini, T. (2016). Buku Ajar Keperawatan Jiwa Dan Advance Mental Health Nursing. Refika Aditama.
Zahnia, S., & Wulan Sumekar, D. (2016). Kajian Epidemiologis Skizofrenia. Majority, 5(5), 160–166. http://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/majority/article/view/904/812
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.