Efektivitas Terapi Psikoreligius: Dzikir terhadap Halusinasi Pendengaran dan Penglihatan pada Pasien Acute Transient Psychotic Disorder: Case Report
DOI:
https://doi.org/10.32583/pskm.v14i4.2058Keywords:
acute transient psychotic disorder, halusinasi, terapi psikoreligius dzikirAbstract
ATPD (Acute Transient Psychotic Disorder) adalah sejenis sindrom psikotik dengan serangan akut dan perjalanan penyakit yang singkat, biasanya berlangsung kurang dari 3 bulan. Salah satu gejala yang sering muncul dari gangguan jiwa yaitu halusinasi. Penanganan halusinasi dapat dilakukan dengan terapi non farmakologi dan terapi farmakologi. Pada terapi non farmakologi dapat dilakukannya terapi Psikoreligius: Dzikir. Terapi Psikoreligius: Dzikir berdampak positif untuk mengurangi tanda gejala pada pasien halusinasi. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui efektivitas penerapan intervensi terapi Psikoreligius: Dzikir terhadap halusinasi pendengaran dan penglihatan pada pasien acute transient psychotic disorder. Metode yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif dengan tahapan asuhan keperawatan meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi, implementasi dan evaluasi. Partisipan penelitian ini adalah satu pasien dengan Acute Transient Psychotic Disorder, yang telah bersedia menjadi responden dan mengikuti semua rangkaian dari pengkajian hingga evaluasi. Hasil penelitian kasus ini menunjukan bahwa setelah dilakukan terapi Psikoreligius: Dzikir selama 8 kali pertemuan selama 10-20 menit gejala halusinasi pasien sudah menurun seperti kontak mata pasien (+) dan intensitas berbicara sendiri sudah berkurang. Kesimpulan penelitian ini yaitu intervensi terapi Psikoreligius: Dzikir terbukti efektif untuk menurunkan gejala halusinasi pada pasien acute transient psychotic disorder.
References
Akbar, Akbar, & Rahayu, D. A. (2021). Terapi Psikoreligius: Dzikir Pada Pasien Halusinasi Pendengaran. Ners Muda, 2(2), 66. https://doi.org/10.26714/nm.v2i2.6286
Akbar, Aulia, Hasanah, U., & Utami, T. (2022). Penerapan Terapi Psikoreligius Dzikir Pada Pasien Halusinasi Pendengaran. 2(9), 3039–3046.
Astuti, A. P., Tri, S., & Putra, S. M. A. (2017). Hubungan Kepatuhan Minum Obat dengan Periode Kekambuhan Pada Pasien Skizofrenia: Halusinasi di Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Soeroyo Magelang. Jurnal Keperawatan Dan Kesehatan Masyarakat Cendikia Utama, 6(2), 53–86.
Castagnini, A., Foldager, L., & Bertelsen, A. (2013). Excess mortality of acute and transient psychotic disorders: Comparison with bipolar affective disorder and schizophrenia. Acta Psychiatrica Scandinavica, 128(5), 370–375. https://doi.org/10.1111/acps.12077
Castagnini, Augusto, & Galeazzi, G. M. (2016). Acute and transient psychoses: clinical and nosological issues. BJPsych Advances, 22(5), 292–300. https://doi.org/10.1192/apt.bp.115.015198
Dermawan, D. (2017). Pengaruh Terapi Psikoreligius : Dzikir Pada Pasien Halusinasi Pendengaran Di Rsjd Dr. Arif Zainudin Surakarta. Profesi (Profesional Islam) : Media Publikasi Penelitian, 15(1), 74. https://doi.org/10.26576/profesi.237
Dewi, L. K., & Pratiwi, Y. S. (2022). Penerapan Terapi Menghardik Pada Gangguan Persepsi Sensori Halusinasi Pendengaran. Prosiding Seminar Nasional Kesehatan, 1, 2332–2339. https://doi.org/10.48144/prosiding.v1i.1068
Emulyani, E., & Herlambang. (2020). Pengaruh Terapi Zikir Terhadap Penurunan Tanda Dan Gejala Halusinasi Pada Pasien Halusinasi. Health Care : Jurnal Kesehatan, 9(1), 17–25. https://doi.org/10.36763/healthcare.v9i1.60
Gasril, P., Suryani, S., & Sasmita, H. (2020). Pengaruh Terapi Psikoreligious: Dzikir dalam Mengontrol Halusinasi Pendengaran Pada Pasien Skizofrenia yang Muslim di Rumah Sakit Jiwa Tampan Provinsi Riau. Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi, 20(3), 821. https://doi.org/10.33087/jiubj.v20i3.1063
Hapsari, D., & Azhari, N. (2020). Penerapan Terapi Menghardik Terhadap Penurunan Skor Halusinasi Dengar Pada Pasien Skizofrenia Di Rsjd Dr. Amino Gondohutomo Provinsi Jawa Tengah. Jurnal Keperawatan Sisthana, 5(1), 30–34.
Idaiani, S., Yunita, I., Tjandrarini, D. H., Indrawati, L., Darmayanti, I., Kusumawardani, N., & Mubasyiroh, R. (2019). Prevalensi Psikosis di Indonesia berdasarkan Riset Kesehatan Dasar 2018. Jurnal Penelitian Dan Pengembangan Pelayanan Kesehatan, 3(1), 9–16. https://doi.org/10.22435/jpppk.v3i1.1882
Livana, Imroati Istibsyaroh Ar Ruhimat, S., Titik Suerni, Kandar, & Arief Nugroho. (2020). Peningkatan Kemampuan Pasien dalam Mengontrol Halusinasi Melalui Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi. Jurnal Ners Widya Husada, 5(1), 35–40. http://stikeswh.ac.id:8082/journal/index.php/jners/article/view/328/335
Loehde, L. W., & Novakovic, M. (2021). Acute and Transient Psychotic Disorder induced by fear of coronavirus infection. European Journal of Psychotraumatology, 12(1). https://doi.org/10.1080/20008198.2021.1954777
López-Díaz, Á., Fernández-González, J. L., Lara, I., & Ruiz-Veguilla, M. (2020). Predictors of diagnostic stability in acute and transient psychotic disorders: validation of previous findings and implications for ICD-11. European Archives of Psychiatry and Clinical Neuroscience, 270(3), 291–299. https://doi.org/10.1007/s00406-019-01014-z
Naafi, A. M., Perwitasari, D. A., & Darmawan, E. (2016). Kepatuhan Minum Obat Pasien Rawat Jalan Skizofrenia Di Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Soerojo Magelang. Kartika Jurnal Ilmiah Farmasi, 4(2), 7–12. https://doi.org/10.26874/kjif.v4i2.60
Oktaviani, S., Hasanah, U., & Utami, I. T. (2022). Penerapan terapi Menghardik Dan Menggambar pada Pasien Halusinasi Pendengaran. Journal Cendikia Muda, 2(September), 407–415. https://jurnal.akperdharmawacana.ac.id/index.php/JWC/article/viewFile/365/226
Pangden Rabba, E., Purnama Rauf, S., Nani Hasanuddin Makassar, S., Kemenkes Makassar, P., Kunci, K., Pendengaran, H., & Kekerasan, P. (2014). Hubungan Antara Pasien Halusinasi Pendengaran Terhadap Resiko Perilaku Kekerasan Diruang Kenari Rs.Khusus Daerah Provinsi Sul-Sel. Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis Tahun, 4(4), 2302–1721.
Rajkumar, R. P. (2015). Recurrent acute and transient psychotic disorder: A pilot study. Asian Journal of Psychiatry, 14, 61–64. https://doi.org/10.1016/j.ajp.2015.02.006
Raziansyah, R., & Tazkiah, T. N. (2023). Penerapan Terapi Spiritual: Dzikir terhadap Tingkat Halusinasi. Jurnal Penelitian Perawat Profesional, 5(2), 869–874. https://doi.org/10.37287/jppp.v5i2.1639
Rinawati, F., & Alimansur, M. (2016). Analisa Faktor-Faktor Penyebab Gangguan Jiwa Menggunakan Pendekatan Model Adaptasi Stres Stuart. Jurnal Ilmu Kesehatan, 5(1), 34. https://doi.org/10.32831/jik.v5i1.112
Rutigliano, G., Merlino, S., Minichino, A., Patel, R., Davies, C., Oliver, D., De Micheli, A., McGuire, P., & Fusar-Poli, P. (2018). Long term outcomes of acute and transient psychotic disorders: The missed opportunity of preventive interventions. European Psychiatry, 52, 126–133. https://doi.org/10.1016/j.eurpsy.2018.05.004
Syahputra, E., Rochadi, K., Pardede, J. A., Nababan, D., & Linatarigan, F. (2021). Determinan Peningkatan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) Di Kota Langsa. Journal of Healthcare Technology and Medicine, 7(2), 2615–109. chrome-extension://oemmndcbldboiebfnladdacbdfmadadm/https://jurnal.uui.ac.id/index.php/JHTM/article/download/1712/911
Taftazani, B. M. (2017). Pelayanan Sosial Bagi Penyandang Psikotik. Prosiding Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat, 4(1), 129. https://doi.org/10.24198/jppm.v4i1.14222
Wijayati, F., Nasir, T., Hadi, I., & Akhmad, A. (2020). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Harga Diri Rendah Pasien Gangguan Jiwa. Health Information : Jurnal Penelitian, 12(2), 224–235. https://doi.org/10.36990/hijp.v12i2.234
Zhang, K., Shi, Y., Liu, H., & Hashimoto, K. (2020). A Case Report of Suicide Attempt Caused by Acute and Transient Psychotic Disorder during the COVID-19 Outbreak. Case Reports in Psychiatry, 2020. https://doi.org/10.1155/2020/4320647
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.