Uji Aktivitas Larvasida Ekstrak Herba Pegagan (Centella asiatica (L.) Urb) terhadap Mortalitas Larva Aedes aegypti L.
Keywords:
aedes aegypti instar iii, ekstrak herba pegagan, larvasidaAbstract
Nyamuk Aedes aegypti ialah vektor penyebab penyakit DBD (Demam Berdarah Dengue). Tumbuhan pegagan (Centella asiatica (L.) Urb) bersifat toksik terhadap Aedes aegypti. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat mengenai aktivitas larvasida ekstrak herba Pegagan terhadap mortalitas larva Aedes aegypti dengan nilai Lethal Concentration (LC)50, dan nilai Lethal Time (LT)50. Desain penelitian bersifat eksperimental dengan larva nyamuk Aedes aegypti instar III. Teknik yang dilakukan untuk pengambilan sampel adalah purposive sampling. Penelitian dengan uji pendahuluan pada konsentrasi 500 ppm, 1000 ppm, 1500 ppm dan 2000 ppm. Uji lanjutan dengan konsentrasi 250 ppm, 500 ppm, 750 ppm, 1000 ppm, kontrol positif (Abate 1 ppm), dan kontrol negatif (aquadest) dengan 5 kali pengulangan. Konsentrasi kematian tertinggi pada 1000 ppm diamati pada 2 jam, 4 jam, 6 jam, 12 jam, dan 24 jam. Setiap kelompok terdiri dari 25 ekor larva. Pengujian aktivitas ekstrak herba Pegagan dilakukan menggunakan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) dan dilanjutkan dengan Metode Analitik. Hasil uji toksisitas ekstrak herba Pegagan terhadap larva Aedes aegypti instar III bersifat toksik dengan nilai LC50 sebesar 550 ppm, pada nilai LT50 yaitu pada konsentrasi tersebut mampu membunuh 50% populasi larva dalam waktu 7 jam.
References
Adeyemi, O. S. (2010). Biochemical changes in the kidney and liver of rats following administration of ethanolic extract of Psidium guajava leaves, Human and Experimental Toxicology, 30(9) 1266-1274.
Afif, S. (2013). Ekstraksi Uji Toksisitas Dengan Metode BSLT dan Identifikasi Golongan Senyawa Aktif Ekstrak Alga Merah (Eucheuma spinosum) dari Perairan Sumenep Madura. Skripsi. Universitas Negeri Maulana Maik Ibrahim. Malang.
Alamsyah, H. K., Widowati, I., Sabdono, A. (2014). Aktivitas antibaketeri ekstrak rumput laut sargassum cinereum (jg agardh) dari perairan pulau panjang jepara terhadap bakteri escherichia coli dan staphylococcus epidermis, Journal od Marine Research, 3(2):69-78.
Arif, D. N. (2011). Kematian Larva Aedes aegypti Setelah Pemberian Abate Dibandingkan dengan Pemberian Serbuk Serai. Jurnal Kesehatan Masyarakat Kesmas 7, Vol. 2011, 91-96.
Arum., Supartono., Sudarmin. (2012). Isolasi dan Uji Daya Antimikroba Ekstrak Daun Kersen (Muntingia calabura). Jurnal MIPA 35 (2):165-174.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2020. Data Kasus Terbaru DBD di Indonesia. KEMENKES. Indonesia.
Dita, N., Tri, S. W. (2015). Efektivitas Air Perasan Kulit Jeruk Manis sebaai Larvasida Nyamuk Aedes aegypti. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional. Vol.9, No.3. Universitas Ahmad Dahlan. Yogyakarta.
Farmakope Herbal Indonesia Edisi II. (2017). Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
Haditomo, I. (2010). Efek Larvasida Ekstrak Herba Cengkeh (Syzygium aromaticum L.) Terhadap Aedes aegypti L. Skripsi. Fakultas Kedokteran. Universitas Sebelas Maret. Surakarta.
Hasibuan, R. (2016). Pemanfaatan flavonoid ekstrak daun katuk Sauro pusandrogynous (L.) sebagai antioksidan pada minyak kelapa. Jurnal Teknik Kimia, 3(2): 10-15.
Hopkins, W. G., N. P. A.Honer. (2004). Introduction to Plant Physiology. Third Edition. John Wiley and Sons, Inc. Ontario.
Irfan, S. P. (2013). Pengaruh Ekstrak Ethanol Daun Pegagan (Centella asiatica L.) Terhadap Mortalitas Larva Instar IV Nyamuk Aedes aegypti (Linn). Skripsi Program Studi Kedokteran Hewan. Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga, Surabaya.
James, J. T., Duberry, I.A. (2009). Pentacyclic Triterpenoids from the Medicinal Herb. Centella asiatica (L.) Urban. 2922-2924.
Kementrian Kesehatan RI. (2018). Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Kemenkes RI.
Kementrian Kesehatan RI. 2019. Data dan Informasi Kesehatan dan Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2019. Jakarta: Pusat Data dan Informasi Kemenkes RI.
Kementrian Kesehatan RI. (2020). Data dan Informasi Kesehatan dan Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2020. Jakarta: Pusat Data dan Informasi Kemenkes RI.
Kementrian Kesehatan RI. (2022). Data dan Informasi Kesehatan dan Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2022. Jakarta: Pusat Data dan Informasi Kemenkes RI.
Kishore, D. V., Moosavi, F., Varma, D. R. R. K. (2014). Effect of ethanolic extract of Portulaca oleracea (Linn.) on ethylene glycol and ammonium chloride induced urolithiasis. International Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Sciences. 5(2): 134-140.
Michael, V., Sylvia, S., Tjahjani, S. (2010). Efek Infusa Daun Pepaya (Carica papaya L.) Terhadap Larva Nyamuk Culex sp. Jurnal Kedokteran Maranatha, 9(2), 156-161.
Noor, Y. R., Khazai, M., Suryadiputra, I.N.N. (2012). Panduan Pengenalan Mangrove di Indonesia. PHKA/WI-IP. Bogor.
Rohimatun., Suriati., Sondang. (2011). Bintaro (Cerbera manghas) Sebagai Pestisida Nabati: Warta Penelitian dan Pengembangan Tanaman Industri; ISSN 0853-8204, Bogor, IPB. Halaman 1-4.
Saras, O. A. P. (2020). Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol dan Fraksi dari Bonggol Pisang Kepok (Musa balbisiana Colla.) Terhadap Escherchia coli ESBL (Extended Spectrum Beta Lactamase). Skripsi Program Studi Sarjana Farmasi. STIKES Nasional: Surakarta.
Sayono., Nurullita, U. (2010). Situasi Terkini Vektor Dengue Aedes aegypti Linn di Jawa Tengah. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 11(2): 285-294.
Shinta, S., Sukowati., Fauziyah, A. (2008). Kerentanan Nyamuk Aedes aegypti di Daerah Khusus Ibukota Jakarta dan Bogor Terhadap Malathion dan Lambdacyhalothryn. Jurnal Ekologi Kesehatan. 7(1): 722-731.
Simaremare, E. S. (2014). Skrining Fitokimia Ekstrak Etanol Daun Gatal (Laportea decumma (Roxb.) Wedd). Jurnal Farmasi, 11(1):1693-3591. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Cendrawasih: Jayapura.
Tiwari, P., Kumar, B., Kaur, M., Kaur, G., Kaur H. (2011). Phytochemical Screening and Extraction: A Review, International Journal Pharmaceutica Sciencia, 1, 1, 98-106.
Wardhani, A. T., Leviana, F. (2010). Pengaruh Cairan Penyari Terhadap Rendemen dan Kadar Tanin Ekstra Daun Jambu Biji (Psidium guajava L.). Jurnal Farmasi Indonesia, 7(2): 57-61.
World Heath Organization (WHO). (2005). Guiedlines For Laboratory and Field Testing Of Mosquito Larvacides. WHO Press.
World Health Organization. (2005). Guidelines for Laboratory and Field Testing of Mosquito Larvacides.
World Health Organization Communicable Disease Control, Prevention and Eradicaton WHO Pesticide Evalution Scheme. WHO Press. Geneva.
World Heath Organization (WHO). (2013). The procedures for insectiside resistence monitoring in malaria vector mosquitos. Geneva: Departement of Reroductive Health and Research WHO.
Yudha, W. H. (2013). Efektivitas ekstrak buah bintaro (Cerbera odollam) sebagai larvasida lalat rumah (Musca domestica). Skripsi Program Studi Kedokteran Hewan. Fakultas Kedokteran Hewan Intitus Pertanian Bogor, Bogor. 16, 438-444.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 Widya Kartika, Novena Yety Lindawati, Ardy Prian Nirwana
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.