Pengaruh Budaya Patriarki terhadap Partisipasi Pasangan Usia Subur dalam Program Keluarga Berencana di Indonesia: Tinjauan Sistematis

Authors

  • Dwi Puspita Sari Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia
  • Ella Nurlaella Hadi Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.32583/pskm.v13i2.761

Keywords:

keluarga berencana, kontrasepsi, patriarki

Abstract

Budaya patriarki membuat laki-laki lebih mendominasi dalam setiap keputusan di dalam rumah tangga termasuk permasalahan dalam menentukan jumlah anak. Berdasarkan Infodatin tahun 2013, wanita lebih sering menggunakan kontrasepsi daripada pria. 93,66% wanita menggunakan kontrasepsi sementara hanya 6,34% pria yang melakukannya. Hal ini menunjukkan partisipasi pria dalam penggunaan kontrasepsi sangat rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh budaya patriarki terhadap partisipasi pasangan usia subur di Indonesia dalam program Keluarga Berencana terutama dalam memilih kontrasepsi. Penelitian ini dilakukan dengan metode Systematic Review menggunakan PRISMA statement yang dilakukan pada bulan Juni 2022 hingga Desember 2022 di empat online database ilmiah yaitu Proquest, Pubmed, Science Direct dan Google Schoolar. Terdapat 336 artikel sesuai kata kunci kemudian disaring lagi menjadi 8 jurnal yang sesuai dengan tujuan studi. Delapan artikel yang dipilih semuanya menunjukkan bahwa budaya patriarki memiliki pengaruh terhadap pengambilan keputusan pasangan usia subur dalam memakai alat kontrasepsi. Budaya patriarki membuat laki-laki lebih dominan dalam menentukan keputusan dalam keluarga termasuk dalam memiliki anak. Dapat disimpulkan bahwa Program Keluarga Berencana masih memiliki tantangan psikososial yang kuat dalam masyarakat yang menganut budaya patriarki.

 

References

Abul Kalam Azad, M., Zakaria, M., Nachrin, T., Chandra Das, M., Cheng, F., & Xu, J. (2022). Family planning knowledge, attitude and practice among Rohingya women living in refugee camps in Bangladesh: a cross-sectional study. Reproductive health, 19(1), 105. https://doi.org/10.1186/s12978-022-01410-0

Andhikatias, Y. R., & Apriani, A. (2016). ANALISIS GENDER DENGAN PERSPEKTIF SOSIAL EKONOMI MENGENAI KELUARGA BERENCANA DI DESA BOLON KECAMATAN COLOMADU KABUPATEN KARANGANYAR. Jurnal Kesehatan Kusuma Husada.

Aryanti, H., Ani, L. S., & Karmaya, I. N. M. (2014). Factors Associated with Contraceptive Use Among Early Married Couples in Aikmel Subdistrict, East Lombok District. Udayana University.

Assalis, H. (2016). Hubungan sosial budaya dengan pemilihan metode kontrasepsi. Jurnal Kesehatan, 6(2).

Bahfiarti, Tuti. (2020). A case study of psychosocial challenges in the implementation of Family Planning health in the patriarchal society of West Sulawesi. Enfermería Clínica. 30. 267-271. 10.1016/j.enfcli.2019.07.101.

Chanthakoumane, K., Maguet, C., & Essink, D. (2020). Married couples' dynamics, gender attitudes and contraception use in Savannakhet Province, Lao PDR. Global health action, 13(sup2), 1777713. https://doi.org/10.1080/16549716.2020.1777713

Dalem, D. (2013). FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BIAS GENDER PENGGUNAAN KONTRASEPSI PADA PASANGAN USIA SUBUR DI DESA DAWAN KALER KECAMATAN DAWAN KLUNGKUNG. PIRAMIDA, . Retrieved from https://ojs.unud.ac.id/index.php/piramida/article/view/7001

Fakih, Mansour. (2008). Analisis Gender Transformasi Sosial. Yogyakarta: INSISTPress.

Guracho, Y. D., Belay, B. Y., Alemayehu, A., Birhanie, G., Gelaw, Y. M., Agaje, M., Ayana, D., & G/Meskel G/Eyesus, T. (2022). Women's Decision-Making Power on Modern Family Planning Use and Its Associated Factors in Northwest Ethiopia. BioMed research international, 2022, 9060809. https://doi.org/10.1155/2022/9060809

Hakizimana, S. and Odjidja, E.N. (2021) Beyond Knowledge Acquisition: Factors Influencing Family Planning Utilization among Women in Conservative Communities in Rural Burundi. Reproductive Health, 18, Article No. 94. (In Eng.)

https://doi.org/10.1186/s12978-021-01150-7

Harzif, A. K., Maidarti, M., Handayaning, F. N., & Andyra, A. F. (2022). Factors affecting knowledge regarding unmet need on fertile aged women in Indonesia: evaluation of 2012 and 2017 IDHS. Reproductive Health, 19(1), [26]. https://doi.org/10.1186/s12978-022-01338-5

Hendarso Susanti, Emy. (2008). Ketimpangan Gender dan Ketidakberdayaan Perempuan Miskin Perkotaan. Surabaya: Insan Cendekia.

Haryani, D. (2008). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Akseptor Keluarga Berencana Dalam Pemilihan Penggunaan Jenis Kontrasepsi Hormonal Di Kelurahan Prenggan, Kecamatan Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Stikes Ilmu Kesehatan Masyarakat.

Herawati, K., & Purnomo, W. (2015). Hubungan Budaya Patriarki dan Pemahaman Informasi KB Dengan Kepesertaan Kontrasepsi. Jurnal Biometrika dan Kependudukan, 4(2), 162-171.

Kemenkes RI (2013). Infodatin; Situasi dan Analisis Keluarga Berencana. Jakarta.

Kemenkes RI (2018). Riset Kesehatan Dasar. Jakarta.

Kibira, S. P. S., Karp, C., Wood, S. N., Desta, S., Galadanci, H., Makumbi, F. E., Omoluabi, E., Shiferaw, S., Seme, A., Tsui, A., & Moreau, C. (2020). Covert use of contraception in three sub-Saharan African countries: a qualitative exploration of motivations and challenges. BMC public health, 20(1), 865. https://doi.org/10.1186/s12889-020-08977-y

Mosha, I., Ruben, R., & Kakoko, D. (2013). Family planning decisions, perceptions and gender dynamics among couples in Mwanza, Tanzania: a qualitative study. BMC public health, 13, 523. https://doi.org/10.1186/1471-2458-13-523

Murniati, A.N. (2004). Getar Gender (Perempuan Indonesia dalam Perspektif Sosial, Politi, Ekonomi, Hukum dan HAM). Magelang: Indonesiatera

Muyama, D. L., Musaba, M. W., Opito, R., Soita, D. J., Wandabwa, J. N., & Amongin, D. (2020). Determinants of Postpartum Contraception Use Among Teenage Mothers in Eastern Uganda: A Cross-Sectional Study. Open access journal of contraception, 11, 187–195. https://doi.org/10.2147/OAJC.S281504

Nurchahyati, E. (2022). RASIONALITAS PENGAMBILAN KEPUTUSAN KB SUNTIK SEBAGAI ALAT KONTRASEPSI WANITA USIA SUBUR DI KABUPATEN TULUNGAGUNG. Paradigma, 11(1). Retrieved from https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/paradigma/article/view/46823

Page, M.J., McKenzie, J.E., Bossuyt, P.M. et al. (2021). The PRISMA 2020 statement: an updated guideline for reporting systematic reviews. Syst Rev 10, 89 https://doi.org/10.1186/s13643-021-01626-4

Sensoy, N., Korkut, Y., Akturan, S., Yilmaz, M., Tuz, C., & Tuncel, B. (2018). Factors Affecting the Attitudes of Women toward Family Planning. In (Ed.), Family Planning. IntechOpen. https://doi.org/10.5772/intechopen.73255

Sihombing, E., T., K. (2012). Pengaruh Jaminan Kesehatan Masyarakat Pelayanan Pertolongan Persalinan Terhadap Keikutsertaan Keluarga Berencana. Laporan Hasil Karya Tulis Ilmiah. Semarang: Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.

Sukeni, Ni Nyoman. (2010). Hegemoni Negara dan Resistensi Perempuan dalam Pelaksanaan Program Keluarga Berencana di Bali. Denpasar: Udayana University Press.

Sulistyawati, Ari. (2013). Pelayanan Keluarga Berencana. Jakarta: Salemba Medika.

Tamale, S. (2016). Controlling women’s fertility in Uganda. International Journal on Human Rights, 13(24), 117-128 https://sur.conectas.org/en/controlling-womens-fertility-uganda/

Udasmoro, W. (2004). Konsep Nasionalisme dan Hak Reproduksi Perempuan: Analisis Gender terhadap Program Keluarga Berencana di Indonesia dalam Humaniora Volume 16, No. 2 (h. 147-154).http://journal.ugm.ac.id/index.php/jurnal-humaniora/article/viewFile/ 814/65.

Downloads

Published

2023-02-22

How to Cite

Dwi Puspita Sari, & Ella Nurlaella Hadi. (2023). Pengaruh Budaya Patriarki terhadap Partisipasi Pasangan Usia Subur dalam Program Keluarga Berencana di Indonesia: Tinjauan Sistematis. Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal, 13(2), 369–380. https://doi.org/10.32583/pskm.v13i2.761