Efek Pemberian Seduhan Coffea Canephora dan Theobroma Cacao L terhadap Gambaran Histologi Ginjal Rattus Norvegicus
DOI:
https://doi.org/10.32583/far.v13i2.2151Keywords:
coklat, histologi ginjal, kopi, kafeinAbstract
Konsumsi kopi dan coklat di Indonesia selalu mengalami peningkatan. Kopi dan coklat merupakan minuman yang digemari oleh masyarakat berbagai kalangan. Dalam kopi dan coklat memiliki kandungan kafein yang memberikan efek samping pada organ ginjal. Ginjal merupakan organ yang mudah terjadi kerusakan karena adanya zat-zat kimia. Efek dari kafein menyebabkan kerusakan sel epitel tubulus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek pemberian seduhan kopi dan seduhan coklat terhadap gambaran histologi ginjal tikus putih (Rattus norvegicus). Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Eksperimental, dengan menggunakan desain penelitian Posttest Only Control Group Design menggunakan 7 kelompok antara lain kelompok kontrol, 3 kelompok seduhan kopi (3mg, 6mg dan 12mg) dan 3 kelompok seduhan coklat (3mg, 6mg dan 12mg). Hasil Uji Mann Whitney pengamatan mikroskopis histologi ginjal pada kelompok K2, K3, dan C3 memiliki nilai Asymp. sig p= 0,040; 0,011 dan 0,013 (<0,05). Kelompok K1, C1, dan C2 memiliki nilai Asymp. sig 0,127 dan 0,317(>0,05). Dari hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa seduhan kopi dan seduhan coklat dapat menyebabkan perubahan gambaran histologi ginjal tikus.
References
Aditya, I. W., Nocianitri, K. A., & Yusasrini, N. L. A. (2016). Kajian Kandungan Kafein Kopi Bubuk, Nilai pH dan Karakteristik Aroma dan Rasa Seduhan Kopi Jantan (Pea berry coffee) dan Betina (Flat beans coffee) Jenis Arabika dan Robusta. Jurnal Ilmu Dan Teknologi Pangan (Itepa), 5 No 1, 148–160.
Devangga, K., Dewi, & Hermanto. (2018). Pengaruh Pemberian Triheksifenidil Dosis Bertingkat Per Oral terhadap Diameter Lumen Tubulus Ginjal Mus Musculus. EJournal Kedokteran Indonesia, Vol.5 No.3, 151–154. https://doi.org/ 10.23886/ejki.5.7166.151-54.
Febriyani, N. M. P. S., Hardinsyah, ., & Briawan, D. (2012). Minuman Berkalori dan Kontribusinya terhadap Total Asupan Energi Remaja dan Dewasa. Jurnal Gizi Dan Pangan, Vol.7 No.1, 35–42. https://doi.org/10.25182/jgp.2012.7.1.36-43
Franco, R., Oñatibia-Astibia, A., & Martínez-Pinilla, E. (2013). Health benefits of methylxanthines in cacao and chocolate. In Nutrients (pp. 4159–4173). https://doi.org/10.3390/nu5104159
Guyton, & Hall. (2016). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. In Elsevier, Singapore (12th ed.).
Hayati. (2012). Penggunaan Kafein dalam Dunia Olahraga dan Efeknya Sebagai Ergogenik. WAHANA, 58 No.1.
Higdon, J. V., & Frei, B. (2006). Coffee and health: A review of recent human research. Critical Reviews in Food Science and Nutrition, Vol.46, 101–123. https://doi.org/10.1080/10408390500400009.
Khristian, E., & Inderiati, D. (2017). Sitohistoteknologi. PPSDM Kemenkes RI.
Kumar, V., Cotran, R. S., & Robbins, S. L. (2007). Buku Ajar Patologi Robbins. In EGC (Ed.7, vol.).
Nugraheni, F. T., Dewi, M., & Septiyana, R. (2017). Perbandingan Rendemen Kristal Kafein pada Biji Kopi (Coffea arabica l.) dan Coklat (Theobroma cacao l.) dengan Menggunakan Metode Refluks. Cendekia Journal of Pharmacy, Vol.1 No.1, 41–48. https://doi.org/10.31596/cjp.v1i1.6
Oktaria, S. (2019). Hubungan Antara Konsumsi Minuman Berkafein dengan Pola Tidur pada Mahasiswa Teknik. Jurnal Kesehatan Masyarakat & Gizi(JKG), Vol.1 No.2. https://doi.org/10.35451/jkg.v1i2.110
Prasetyaning, U., Andari, D., & Agustini, S. (2017). Pengaruh Pemberian Minuman Berenergi Subakut Terhadap Gambaran Histologi Ginjal Tikus Putih Strain Wistar. Saintika Medika. https://doi.org/10.22219/sm.v9i1.4125
Rizza, Robert A, Go., Vay Liang W., M. Molly Mc Mahon, M.D., G. G. H. (2002). Encyclopedia of Foods : A Guide to Healthy Nutrition. Academic Press : London, 403 – 406.
Rohman, J. H. F., Sunarno, Isdadiyanto, S., & Muflichatun, S. (2021). Efek Minuman Berenergi terhadap Histopatologi Ginjal Tikus Wistar (Rattus norvegicus). Media Bina Ilmiah, Vo.15 No.7, 4835–4848.
Selviana, B. Y. (2015). Effect of Coffee and Stress with the Incidence of Gastritis. J Majority, Vol.4 No.2, 1–5.
Sinala, S. (2016). Farmasi Fisik. Pusdik SDM Kesehatan, Kemenkes.
Suhita, R. P. L. ., Sudira, I. ., & Winaya, I. B. O. (2013). Histopatologi Ginjal Tikus Putih Akibat Pemberian Ekstrak Pegagan (Centella asiatica) Peroral. Buletin Veteriner Udayana.
Suyanto. (2016). Modul Bahan Ajar : Patologi. Kemenkes RI.
Tofovic, S. P., Kost, C. K., Jackson, E. K., & Bastacky, S. I. (2002). Long-term caffeine consumption exacerbates renal failure in obese, diabetic, ZSF1 (fa-facp) rats. Kidney International.https://doi.org/10.1046/j.1523-1755.2002.00278.x
Umoh, I., & Jimmy, E. (2017). A Comparative Histopathological Effect of Caffeinated and Decaffeinated Coffee on the Histomorphology of the Kidney of Adult Male Albino Wistar Rats. IOSR Journal of Pharmacy and Biological Sciences, Vol.12(3). https://doi.org/10.9790/3008-1203056266.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Nika Octavianus, Fitria Diniah Janah Sayekti
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.