Uji Aktivitas Antibakteri Propionibacterium Acnes dari Kombinasi Ekstrak Daun Cantigi (Vaccinium Varingiaefolium) dan Ekstrak Daun Pacar Kuku (Lawsonia Inermis Linn)

Authors

  • Mokhamad Mahroji Universitas Bina Bangsa
  • Nia Marlina Kurnia Universitas Bina Bangsa
  • Rizal Maulana Hasby Universitas Bina Bangsa
  • Arif Hidayat Universitas Bina Bangsa
  • Adi Setiadi Universitas Bina Bangsa

Keywords:

aktivitas antibakteri, lawsonia inermis linn, propionibacterium acne, vaccinium varingiaefolium

Abstract

Secara tradisional daun cantigi (Vaccinium varingiaefolium) digunakan untuk menyembuhkan luka, bengkak, terbakar, nyeri, bisul, serta berfungsi sebagai analgesic, anti radang, dan mengatasi keriput halus. Pacar kuku (Lawsonia inermis Linn) yang mengandung senyawa glikosida, steroid, fitosterol, saponin, tanin, dan flavonoid yang dilaporkan mempunyai manfaat untuk mengatasi bisul, kudis, sakit kepala, sakit pinggang, dan dapat mempercepat pertumbuhan rambut. Jerawat merupakan gangguan pada kulit dengan ditandai adanya peradangan yang disertai penyumbatan pada saluran kelenjar minyak di dalam kulit sehingga memicu peningkatan produksi sebum. Bahan alam yang dapat digunakan sebagai antibakteri terhadap P. acne yaitu cantigi (Vaccinium varingiaefolium) dan pacar kuku (Lawsonia inermis Linn). Daun cantigi dan daun pacar kuku dimaserasi dengan metode maserasi kinetic dengan penyaringan berulang pada pelarut etanol 70%. Penelitian ini bertujuan untuk membuat formula ekstrak anti jerawat yang meliputi pengujian terdahap konsentrasi hambat minimun (KHM) secara dilusi, diameter daya hambat (DDH) secara difusi sumuran. Hasil skrining fitokimia ekstrak daun cantigi dan daun pacar kuku memiliki kandungan alkaloid, flavonoid, saponin, tanin, steroid dan fenol. Penelitian ini menunjukan hasil aktivitas antibakteri pada konsentrasi hambat minimum ekstrak daun cantigi sebesar 7% dan ekstrak daun pacar kuku sebesar 6%. Ekstrak tunggal daun cantigi dan daun pacar kuku memiliki aktivitas antibakteri yang kuat pada konsentrasi 80% dengan diameter daya hambat berturut -turut sebesar 13,3± 0,28 mm dan 13,3 ± 0,35 mm. Dari hasil kombinasi ekstrak daun cantigi dan daun pacar kuku diketahui merupakan kombinasi yang sinergis dengan perbandingan yang paling besar yaitu 1 EDC dan EDPK 2. Dengan nilai diameter daya hambat sebesar 10,7 ± 0,49 mm.

References

Amelia, F. R. (2015). Penentuan Jenis Tanin Dan Penetapan Kadar Tanin Dari Buah Bungur Muda (Lagerstroemia speciosa Pers.) Secara Spektrofotometri Dan Permanganometri.. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya. 4(2):1.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2000). Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Jakarta: Bakti Husada;

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2017) Farmakope Herbal Indonesia Edisi II. Jakarta. 213–8.

Kumesan, Y. A. N., Yamlean, P. V. Y., & Supriati, H. S. (2013). Formulasi Dan Uji Aktivitas Gel Antijerawat Ekstrak Umbi Bakung (Crinum Asiaticum L.) Terhadap Bakteri Staphylococcus Aureus Secara in Vitro. Pharmacon J Ilm Farm – UNSRAT.2(02):2302-2493.

Mailuhu, M., Runtuwene, M. R. J., & Koleangan, H. S. J. (2017). Skrining Fitokimia dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak Metanol Kulit Batang Soyogik (Saurauia bracteosa DC.). Chem Prog. 10(1):1-6. doi:10.35799/cp.10.1.2017.27967

Mulyani, Y. W. T., Hidayat, D., Isbiyantoro., & Fatimah, Y. (2017). Ekstrak Daun Katuk (Sauropus androgynus (L) Merr) Sebagai Antibakteri Terhadap Propionibacterium acnes dan Staphylococcus epidermidis. Jurnal Farmasi Lampung. 6(2):46-55.

Murtiningsih, S., Nurbaeni, S. N., & Kusharyanti, I. (2014). Efektivitas Gel Anti jerawat Ekstrak Metanol Daun Pacar Air (Impatiens balsamina L.) Terhadap Bakteri Propionibacterium acnes dan Staphylococcus epidermidis Secara In Vitro. J Trop Pharm Chem. 2(4):225-234. doi:10.25026/jtpc.v2i4.68.

Mutmainah, N., Chadijah, S., & Qaddafi, M. (2018). Penentuan Suhu dan Waktu Optimum Penyeduhan Batang Teh Hijau (Camelia Sinensis L.) Terhadap Kandungan Antioksidan Kafein, Tanin Dan Katekin. Skripsi. UIN Alauddin Makassar.

Nugrahani, A. W., Gunawan, F., & Khumaidi, A. (2020). Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Kapas (Gossypium barbadense L.) terhadap Staphylococcus epidermidis dan Propionibacterium acnes. J Farm Udayana. 2020;9(1):52. doi:10.24843/jfu.2020.v09.i01.p08.

Nuralifah., Armadany, F. I., Parawansah., & Pratiwi A. (2019). Uji Aktivitas Antibakteri Sediaan Krim Anti Jerawat Ekstrak Etanol Terpurifikasi Daun Sirih (Piper betle L.) dengan Basis Vanishing Cream Terhadap Propionibacterium acne. Pharmauho J Farm Sains, dan Kesehatan. 4(2). doi:10.33772/pharmauho.v4i2.6261.

Purwoko, M. L.Y., Syamsudin, & Simanjutak, P. (2020). Standardisasi Parameter Spesifik dan Nonspesifik Ekstrak Etanol Daun Kelor (Moringa oleifera) Asal Kabupaten Blora. Sainstech Farma J Ilmu Kefarmasian. 13(2):124-129.

Sari, A. K., & Ayati, R. (2018). Penentuan Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Daun Jeruk Purut (Citrus hystrix D.C ) dengan Metode DPPH (1 ,1-diphenyl-2- picrylhydrazyl). J Curr Pharm Sci.1(2):69-74.

Simaremare, E. V. (2014).Skrining Fitokimia Ekstrak Etanol Daun Gatal (Laportea decumana (Roxb.) Wedd). Pharmacy. 11(01):undefined.

Wahdaningsih. S., Untari, E. K., & Fauziah, Y. (2014). Antibakteri Fraksi n-Heksana Kulit Hylocereus polyrhizus Terhadap Staphylococcus epidermidis dan Propionibacterium acnes. Pharm Sci Res.1(3):180-193. doi:10.7454/psr.v1i3.3490

Zahrah, H., Mustika, A., & Debora K. (2018). Aktivitas Antibakteri dan Perubahan Morfologi Dari Propionibacterium Acnes Setelah Pemberian Ekstrak Curcuma Xanthorrhiza. Jurnal Biosains Pascasarjana. 20(3):3. doi:http://dx.doi.org/10.20473

Downloads

Published

2024-08-30

How to Cite

Mahroji, M. ., Kurnia, N. M. ., Hasby, R. M. ., Hidayat, A. ., & Setiadi, A. . (2024). Uji Aktivitas Antibakteri Propionibacterium Acnes dari Kombinasi Ekstrak Daun Cantigi (Vaccinium Varingiaefolium) dan Ekstrak Daun Pacar Kuku (Lawsonia Inermis Linn). Jurnal Farmasetis, 13(3), 139–146. Retrieved from http://journal2.stikeskendal.ac.id/index.php/far/article/view/2545