http://journal2.stikeskendal.ac.id/index.php/far/issue/feedJurnal Farmasetis2025-03-03T23:03:52+00:00Livana PHlivana.ph@gmail.comOpen Journal Systems<p><img src="blob:https://journal2.stikeskendal.ac.id/d473deb2-89a6-4d3b-b6c2-8384ad235c23" />Jurnal farmasetis merupakan bagian integral dari jurnal yang diterbitkan oleh LPPM STIKES Kendal. Jurnal farmasetis berfokus pada topik teknologi farmasi, manajemen, farmasi sosial, obat tradisional, dan farmakologi yang mencakup 17 pilar meliputi: <em>Pengelolaan resep, Swamedikasi, Manajemen pengelolaan resep, Manajemen rumah sakit, Manajemen apotek, Identifikasi dan determinasi tanaman obat, Standarisasi simplisia tanaman obat, Standarisasi ekstrak tanaman obat, Teknik ekstraksiTeknik isolasi dan pemurnian bahan aktif atau kandungan kimia tanaman obat, Identifikasi dan elusidasi bahan aktif atau bahan kandungan kimia tanaman obat, Semisintesis senyawa bahan bioaktif, Formulasi sediaan obat bahan alam dan studi farmasetiknya, Studi biovialibilitas sediaan obat bahan alam, Uji aktivitas preklinik obat bahan alam : secara in vitro dan in vivo, Uji toksisistas, uji teratogenik dan uji mutagenik, Uji Klinik</em>. Penulis jurnal berasal dari tenaga kesehatan, dosen, mahasiswa, peneliti yang tertarik dalam bidang farmasi. Jurnal diterbitkan pertama kali sejak Juni tahun 2011, dan terbit dengan ISSN versi cetak pada Volume 2 No 1 Juni 2012 dan ISSN versi online pada Volume 6 No 1 Mei 2017. Jurnal farmasetis terbit 2 kali dalam setahun yaitu bulan Mei dan November.</p>http://journal2.stikeskendal.ac.id/index.php/far/article/view/3644Gambaran Peresepan pada Pasien Geriatri di Poliklinik Penyakit Dalam2025-01-21T07:20:10+00:00Ririn Puji Lestariririnpujilestari02@gmail.comEvi Mulyanievi.muly4ni@gmail.comLia Indrianalia.indriana89@gmail.com<p>Menurut Permenkes Nomor 79 Tahun 2014 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Ger|iatr|i adalah pas|ien Lanjut Us|ia dengan mult|i penyak|it dan/atau gangguan ak|ibat penurunan fungs|i organ, ps|ikol|ig|i, sos|ial ekonom|i, dan l|ingkungan yang membutuhkan pelayanan kesehatan secara terpadu dengan pendekatan mult|id|is|ipl|in yang bekerja secara |interd|is|ipl|in. Pasien geriatri merupakan lansia berusia diatas 60 tahun yang mengalami kondisi multi penyakit yang membutuhkan penggunaan beberapa obat secara bersamaaan untuk mengatasi penyakit yang dideritanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran penggunaan obat pada pasien geriatri di Rumah Sakit Islam PKU Muhammadiyah Palangka Raya pada periode Januari – Juni 2024. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif, sampel pada penelitian ini di dapat melalui rekam medis yang dianalisis secara deskriptif dan regresi ordinal kemudian direkap menggunakan LPD (Lembar Pengumpulan Data). Data yang dikumpulkan meliputi karakteristik pasien, jenis kelamin, usia pasien, diagnosa, jumlah diagnosa, peresepan obat dan jumlah obat yang digunakan, jenis dan golongan obat yang digunakan serta bentuk sediaan yang digunakan. Hasil menunjukkan mayoritas pasien berusia 60 – 79 tahun (73,02%) dan di dominasi oleh pasien perempuan (53,97%). Antiulkus atau antitukak merupakan penggunaan obat berdasarkan kelas terapi yang paling banyak diresepkan pada pasien geriatri sebanyak (16,10%), diikuti dengan suplemen atau multivitamin sebanyak (12,39%) dan cairan rehidrasi sebanyak (11,65%). Golongan terbanyak elektrolit dan mineral (10,76%), diikuti dengan vitamin (9,72%), dan proton pump inhibitor (8,68%). Dalam penelitian ini penggunaan obat berdasarkan jenis sediaan yang paling banyak diresepkan untuk pasien geriatri adalah injeksi dengan persentase sebanyak (43,62%) diikuti oleh bentuk sediaan tablet (25,96%) pada pasien rawat inap. Berdasarkan dengan hasil diagnosis, sebanyak 63 pasien setelah dianalisis ada 5 pasien yang memiliki 1 diagnosis (7,94%), 17 pasien yang memiliki 2 diagnosis (26,98%) , dan 41 pasien yang memiliki lebih dari 3 diagnosis (65,08%) dengan jenis obat generik (74,11%) dan non generik (25,89%). Penelitian ini menunjukkan bahwa pentingnya peresepan obat berdasarkan jumlah diagnosa yang sesuai dengan Permenkes Nomor 79 Tahun 2014 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Geriatri.</p>2024-02-28T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Ririn Puji Lestari, Evi Mulyani, Lia Indrianahttp://journal2.stikeskendal.ac.id/index.php/far/article/view/3621Penggunaan Antibiotik Pra Operatif pada Kasus Appendicitis2025-01-04T07:26:36+00:00Raihan Al Rasyidraihanalrasyid09@gmail.comEvi Mulyanilivana.ph@gmail.com<p>Penggunaan antibiotik secara rasional menjadi isu penting dalam penanganan kasus appendicitis untuk mencegah resistensi dan infeksi luka pascaoperasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pola penggunaan antibiotik pra-operatif pada pasien appendicitis di Rumah Sakit Islam PKU Muhammadiyah Palangka Raya selama periode Januari hingga Juni 2024. Penelitian deskriptif kuantitatif dilakukan menggunakan data rekam medis pasien rawat inap yang memenuhi kriteria inklusi. Data yang dikumpulkan meliputi jenis antibiotik, golongan, rute pemberian, dan bentuk sediaan, kemudian dianalisis berdasarkan persentase. Hasil menunjukkan mayoritas pasien berusia 17–25 tahun (73%) dan didominasi perempuan (82%). Cefixime dari golongan sefalosporin generasi ketiga merupakan antibiotik yang paling sering digunakan (41%), diikuti ceftriaxone (33%), moxifloxacin (8%), dan framycetin sulfate (18%). Sebagian besar antibiotik diberikan melalui rute oral (44%), diikuti parenteral (37%) dan topikal (19%). Penelitian ini menunjukkan pentingnya penggunaan antibiotik secara rasional sesuai pedoman klinis untuk mengurangi resistensi dan meningkatkan kualitas terapi.</p>2025-02-28T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Raihan Al Rasyid, Evi Mulyani