Pengalaman Keluarga dalam Upaya Penanganan Dini Merawat Anggota Keluarga dengan Gangguan Jiwa
DOI:
https://doi.org/10.32583/keperawatan.v15i4.1922Keywords:
gangguan jiwa , penanganan dini, pengalaman keluargaAbstract
Gangguan pemikiran, kognisi, dan perilaku yang menghalangi seseorang untuk beradaptasi dengan lingkungannya, orang lain, masyarakat, atau dirinya sendiri dikenal sebagai gangguan jiwa. Peran keluarga sangat penting dalam setiap aspek keperawatan kesehatan anggota keluarganya, untuk itu keluarga berperan dalam menentukan cara asuhan yang diperlakukan oleh keluarga. Tujuan penelitian yaitu untuk menggali lebih dalam pengalaman keluarga dalam upaya penanganan dini merawat pasien dengan gangguan jiwadi Desa Lela Kecamatan Lela Kabupaten Sikka. Pada penelitian ini pendekatan yang dilakukan secara kualitatif menggunakan teknik wawancara mendalam (Indeepth Interview). Populasi dalam penelitian ini adalah keluarga yang salah satu anggota keluarganya menderita gangguan jiwa yang mendapatkan perawatan di Puskesmas Nanga yaitu sebanyak 66 keluarga dari 68 orang dengan gangguan jiwa. Pada penelitian ini sampel yang diambil adalah 10 anggota keluarga dengan menggunakan metode proposive sampling yaitu pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan tertentu seperti sifat-sifat populasi ataupun ciri-ciri yang sudah diketahui sebelumnya.Dari hasil penelitian ditemukan 2 tema yaitu (1) Pemahaman kognitif keluarga tentang gangguan jiwa, (2) Upaya dini merawat ODGJ.Pemahaman keluarga tentang gangguan jiwa (tema 1) dilihat dari dua sub tema yaitu yang pertama ciri dimana menurut informan adanya perubahan tingkah laku yang tidak sesuai dengan normal dimana ciri awal terbanyak yang ditunjukan 5 keluarga (55,5%) dari 9 keluarga yaitu jalan sembarang, Selanjutnya pada sub tema kedua faktor penyebab yang paling banyak ditemukan adalah faktor keturunan yaitu sebanyak 5 keluarga (55,5) dari 9 keluarga. Upaya dini dalam merawat Orang Dengan Gangguan JIwa dilihat dari dua sub tema yaitu yang pertama pengobatan modern terbanyak yang ditunjukan 2 keluarga (22,2%) dari 9 keluarga yaitu membawa pasien ke Rumah Sakit, Selanjutnya sub tema kedua Pengobatan sendiri terbanyak yang ditunjukan 6 keluarga (66,6%) dari 9 keluarga yaitu membawa pasien ke Dukun.
References
Alfianto, A. G., Apriyanto, F., & Diana, M. (2019). Pengaruh Psikoedukasi Terhadap Tingkat Pengetahuan Tentang Stigma Gangguan Jiwa. JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan), 2(2), 37–41. https://doi.org/10.33006/ji-kes.v2i2.117
Antonia et al. (2020). Individual Factors of Health Seeking Family Behavior Caring for Mental Illness with Physical Restraint (Physical Restraint) in Manggarai Regency: Descriptive Study. International Journal of Psychosocial Rehabilitation, 24(9), 759–765. https://www.psychosocial.com/article/PR290092/22766/
Asti, A. D., Sarifudin, S., & Agustin, I. M. (2016). Public Stigma Terhadap Orang Dengan Gangguan Jiwa Di Kabupaten Kebumen. Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, 12(3), 176–188. https://doi.org/10.26753/jikk.v12i3.166
Astuti, R. P., Reong, A. R., Fiddaroini, F. N., & Budiman, M. E. A. (2020). Prevention of the Stigma of Mental Disorders in the Community. Jurnal Ners, 14(3), 165. https://doi.org/10.20473/jn.v14i3.16958
Cahyono, A. W. G. (2017). Konsep Diri Keluarga yang Memiliki Anggota Keluarga Orang dengan Gangguan Jiwa Riwayat Pasung di Kota Blitar. Jurnal Ners Dan Kebidanan (Journal of Ners and Midwifery), 4(1), 056–063. https://doi.org/10.26699/jnk.v4i1.art.p056-063
Fairuzahida, N. N. (2017). Family Behavior of Nurture Mental Disorders in Kanigoro Blitar. Jurnal Ners Dan Kebidanan (Journal of Ners and Midwifery), 4(3), 228–234.
Fitri, A., & Rahmandani, A. (2020). Pengalaman Keterlibatan Ayah Dalam Merawat Anak Dengan Skizofrenia: Interpretative Phenomenological Analysis. Jurnal EMPATI, 9(3), 204–211. https://doi.org/10.14710/empati.2020.28343
Fitri, N., Puji Lestari Program Studi Ilmu Keperawatan, I., & Keperawatan, F. (2024). Pengalaman Keluarga Dalam Merawat Anggota Keluarga Pasien Dengan Gangguan Jiwa (Odgj). 6, 295–304. http://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/JPPP
Harkomah, I. (2019). Analisis Pengalaman Keluarga Merawat Pasien Skizofrenia dengan Masalah Halusinasi Pendengaran Pasca Hospitalisasi. Jurnal Endurance, 4(2), 282. https://doi.org/10.22216/jen.v4i2.3844
Hartanto, A. E., Hendrawati, G. W., & Sugiyorini, E. (2021). Pengembangan Strategi Pelaksanaan Masyarakat Terhadap Penurunan Stigma Masyarakat Pada Pasien Gangguan Jiwa. Indonesian Journal for Health Sciences, 5(1), 63–68. https://doi.org/10.24269/ijhs.v5i1.3249
Hasanah, U. (2019). Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Terhadap Perubahan Pengetahuan Dan Sikap Masyarakat Pada Penderita Gangguan Jiwa. Jurnal Keperawatan Jiwa, 7(1), 87. https://doi.org/10.26714/jkj.7.1.2019.87-94
Islamiati, R., Widianti, E., & Suhendar, I. (2018). Sikap Masyarakat Terhadap Orang dengan Gangguan Jiwa di Desa Kersamanah Kabupaten Garut. Jurnal Keperawatan BSI, 6(2), 195–205. https://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/jk/article/view/4107
Iswanti, D. I., & Lestari, S. P. (2018). Peran Kader Kesehatan Jiwa Dalam Melakukan Penanganan Gangguan Jiwa. Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa, 1(1), 33. https://doi.org/10.32584/jikj.v1i1.19
Lestari Weny, & Yurika Fauzia Wardhani. (2014). Stigma dan Penanganan Penderita Gangguan Jiwa Berat yang Dipasung. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan, Vol 17 No., 157–166. www.A-PDF.com
Muhammad Arsyad Subu1, Dave Holmes, J. E. (2016). Stigmatisasi Dan Perilaku Kekerasan Pada Orang Dengan Gangguan Jiwa (Odgj) Di Indonesia (pp. 191–199). Jurnal Keperawatan Indonesia. https://doi.org/10.7454/jki.v19i3.481
Niman, S. (2019). Pengalaman Family Caregiverdalam Merawat Anggota Keluarga Yang Mengalami Gangguan Jiwa. Jurnal Keperawatan Jiwa, 7(1), 19. https://doi.org/10.26714/jkj.7.1.2019.19-26
Pangandaheng, N. D. (2018). Pengalaman Keluarga Merawat Klien Dengan Gangguan Jiwa. Ir-perpustakaan universitas airlangga. SKRIPSI, 161.
Puspitasari, E. (2017). Faktor Yang Mempengaruhi Kekambuhan Orang Dengan Gangguan Jiwa. Jurnal Perawat Indonesia, 1(2), 58. https://doi.org/10.32584/jpi.v1i2.47
Reong, A. R., & Astuti, R. P. (2019). Stigma in Family Patients Who Have a Psychiatric Disorder: A Systematic Review. Jurnal Ners, 14(3), 81. https://doi.org/10.20473/jn.v14i3.16992
Reong, A. R., Watu, E., & Daro, V. N. (2022). Early Detection Of Mental Disorders In Tada , Lela Village , Sikka Regency. 1, 78–86.
Rinawati, F., & Alimansur, M. (2019). Analisa Faktor-Faktor Penyebab Gangguan Jiwa Menggunakan Pendekatan Model Adaptasi Stres Stuart. Jurnal Ilmu Kesehatan, 5(1), 34. https://doi.org/10.32831/jik.v5i1.112
Rumah, P., Jiwa, S., Dalam, M., Keberfungsian, M., Eks, S., Dengan, O., Jiwa, G., Ekasari, Y., & Agus, E. (2020). The Role of Mahogany Mental Hospital in Restoring the Social Functions of Ex People with Mental Disorders. Jurnal Intervensi Sosial Dan Pembangunan (JISP), 1(1), 44–57. http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/JISP
Sudarmana, L., & Lestari, F. (2018). Sistem Pakar Untuk mendiagnosis Gangguan Jiwa Schizophrenia. Jurnal Informatika: Jurnal Pengembangan IT, 3(1), 40–44. https://doi.org/10.30591/jpit.v3i1.650
Sukmawati Varamitha, Sukma Noor Akbar, & Neka Erlyani. (2014). Stigma sosial pada keluarga miskin dari pasien gangguan jiwa. Jurnal Ecopsy, 1(3), 106–114.
Syahputra, E., Rochadi, K., Pardede, J. A., Nababan, D., & Linatarigan, F. (2021). Determinan Peningkatan Orang Dengan Gangguan Jiwa (Odgj) Di Kota Langsa the Determination of People Improvement With Mental Disorders (Odgj) in the City of Langsa. Journal of Healthcare Technology and Medicine, 7(2), 2615–109.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Jurnal Keperawatan
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.