Analisa Kadar Kadmium dalam Darah Pekerja Las Berdasarkan Masa Kerja

Authors

  • Apri Saryani Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Nasional
  • Tri Harningsih Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Nasional

DOI:

https://doi.org/10.32583/pskm.v15i2.2310

Keywords:

asap, cross sectional, kadmium

Abstract

Fumes atau asap yang dihasilkan dari proses pengelasan mengandung Cd2+ dan kadmium oksida (CdO). Kawat katoda yang digunakan pada alat las merupakan sumber pencemaran kadmium pada pekerja las. Masa kerja yang lama dapat mempengaruhi kesehatan pada pekerja yang berhubungan dengan lamanya paparan logam kadmium selama proses pengelasan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kadar kadmium dalam darah pekerja las dengan masa kerja. Jenis penelitian yang digunakan adalah analitik observasional dengan desain penelitian cross sectional. Subyek dalam penelitian ini adalah pekerja las di kecamatan Ngemplak yang berjumlah 20 responden dengan kriteria merupakan pekerja las, masa kerja >1 tahun dan menandatangani informed consent. Penentuan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah darah yang diperiksa menggunakan Spektrofotometer Serapan Atom di Balai Laboratorium Kesehatan dan Kalibrasi Kota Yogyakarta. Analisis data penelitian dilakukan uji spearman's rho. Hasil penelitian terhadap 20 responden adalah tidak ada hubungan kadar kadmium dalam darah pada pekerja las berdasarkan masa kerja. Responden dengan masa kerja terlama, yaitu 25 tahun dengan kadar kadmium 3,565 µg/L dan responden dengan masa kerja terbaru, yaitu 2 tahun terdapat dua responden dengan kadar kadmium 2,277 µg/L serta 4,846 µg/L. Kadar kadmium dalam darah tertinggi pada penelitian ini adalah 7,358 µg/L. Kadar kadmium dalam darah terendah pada penelitian ini adalah 2,277 µg/L.

References

Asriyani, N., & Karimuna, S. R. (2017). Faktor yang Berhubungan dengan Terjadinya Kelelahan Kerja pada Pekerja PT. Kalla Kakao Industri Tahun 2017. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Unsyiah, 2(6), 198202. https://www.neliti.com/publications/198202/

Baloch, S., dkk. (2020). Occupational exposure of lead and cadmium on adolescent and adult workers of battery recycling and welding workshops: Adverse impact on health. Science of The Total Environment, 720, 137549. https://doi.org/10.1016/J.SCITOTENV.2020.137549

Deviandhoko., Endah, N. W., & Nurjazuli. (2012). Faktor-faktor yang berhubungan dengan gangguan fungsi paru pada pekerja pengelasan di Kota pontianak. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia Vol. 11 No. 2 / Oktober 2012, 11(2). https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jkli/article/viewFile/5020/4552

Dewi, C. H. (2020). Perbedaan Kadar Kadmium (Cd) Dalam Darah Dan Tekanan Darah Pada Pengelas Dan Non Pengelas Di Pt. X Surabaya. Jurnal Wiyata: Penelitian Sains Dan Kesehatan, 7(2), 110–123. https://doi.org/10.56710/WIYATA.V7I2.158

Effendi, F., Tresnaningsih,E., Sulistomo, A. W. (2012). Penyakit Akibat Kerja Karena Pajanan Logam Berat. Hal : 15. KemenKesRI. Direktorat Bina Kesehatan Kerja Dan Olahraga Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.

Fitriadi, R. (2008). Penentuan Prioritas Alternatif Pengelasan Pada Body Welding Minibus. Simposium Nasional RAPI VII 2008. https://publikasiilmiah.ums.ac.id/xmlui/handle/11617/1886

Genchi, G., dkk. (2020). The Effects of Cadmium Toxicity. International Journal of Environmental Research and Public Health, 17(11). https://doi.org/10.3390/IJERPH17113782

Herman, Z, D. (2006). Tinjauan terhadap tailing mengandung unsur pencemar Arsen (As), Merkuri (Hg), Timbal (Pb), dan Kadmium (Cd) dari sisa pengolahan bijih logam. Jurnal Geologi Indonesia, Vol. 1 No. 1 Maret 2006: 31-36.

Hernayanti, H., dkk..(2019). Efek Paparan Kadmium (Cd) terhadap Fungsi Ginjal Pekerja Bengkel Las. Kesmas Indonesia, 11(1), 1–8. http://jos.unsoed.ac.id/index.php/kesmasindo/article/view/1422

Martuti, N., Sanjivanie, H. A., Ngabekti, S., Biologi, J., & Artikel, I. (2016). Bioakumulasi Kadmium Pada Ikan Bandeng Di Tambak Dukuh Tapak Semarang. Indonesian Journal of Mathematics and Natural Sciences, 39(2), 92–97. https://doi.org/10.15294/IJMNS.V39I2.9112

Mayaserli, D. P., & Renowati. (2017). Analisis Kadar Logam Timbal (Pb) pada Rambut Karyawan SPBU. Journal of Sainstek, 9(1), 2580–278. https://www.academia.edu/download/107960570/236390624.pdf

Mayaserli, D. P., & Rahayu, J. S. (2018). Perbandingan Kadar Logam Kadmium (Cd) Dalam Urin Perokok Aktif Dan Pasif Di Terminal Kota Padang. Jurnal Kesehatan Perintis, 5(1), 58–64. https://doi.org/10.33653/JKP.V5I1.96

Nova, L. S., Siahainena. H.E, & Novianti. P. (2023, March 1). Gambaran Kejadian ISPA Pada Anak Balita di Sekitar Industri Baja Menurut Jarak dan Kondisi Lingkungan. Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan Vol. 13, No. 1 Maret 2023. https://garuda.kemdikbud.go.id/documents/detail/3412099

Nur, F. F., Lestari, I., & Rahayuningsih, C. K. (2021). Analisis Paparan Kadmium (Cd) Dalam Darah Terhadap Kadar Sgot Dan Sgpt Pada Perokok Aktif Dan Perokok Pasif Di Warung Kopi Wilayah Surabaya Timur. Analis Kesehatan Sains, 10(2). https://doi.org/10.36568/ANAKES.V10I2.23

Pusparini, D. A., Setiani, O., & Hanani, Y. (2016). Hubungan masa kerja dan lama kerja dengan kadar timbal (Pb) dalam darah pada bagian pengecatan, industri karoseri Semarang. Ejournal3.Undip.Ac.Id, 4, 2356–3346. https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm/article/view/13533

Putri, S. W., Rinawati, D., Barlian, & Nasihin. (2023). Identifikasi Kadar Logam Berat Timbal (Pb) pada Rambut Sopir Angkot Rute Kutabumi-Kalideres. Jurnal.Poltekkesbanten.Ac.Id, 1(2), 67–73. https://jurnal.poltekkesbanten.ac.id/JoMLR/article/view/488

Rahimzadeh, M. R., Rahimzadeh, M. R., Kazemi, S., & Moghadamnia, A. A. (2017). Cadmium toxicity and treatment: An update. Caspian J Intern Med, 8(3), 135–145. https://doi.org/10.22088/cjim.8.3.135

Ramadhan, P. W., & Lestari, M. W. (2023). Hubungan Kadar Kadmium Dalam Darah Dengan Kadar Sgot Pada Pekerja Bengkel Las Di Surakarta. Bhamada: Jurnal Ilmu Dan Teknologi Kesehatan (E-Journal), 14(2), 27–33. https://doi.org/10.36308/JIK.V14I2.501

Rosita, B. (2019). Perbandingan Kadar Logam Kadmium (Cd) dalam Darah Perokok Aktif dan Pasif di Terminal Bus. Sainstek : Jurnal Sains Dan Teknologi. , 11(2), 2580–278. https://ojs.iainbatusangkar.ac.id/ojs/index.php/sainstek/article/view/1576

Simbolon, A.M. (2021). Sustainable Industry: Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri. Yogyakarta. Penerbit Andi.

Sugiharto, S., & S Suwarso. (2016). Level kadmium darah dan fungsi ginjal ditinjau dari kadar ureum dan kreatinin pekerja las bengkel knalpot di Purbalingga. Academia.EduSB Sugiharto, S Suwarso, W PrawirohardjonoBerita Kedokteran Masyarakat, 2016•academia.Edu. https://www.academia.edu/download/102130979/20581.pdf

Tchounwou, P. B., Yedjou, C. G., Patlolla, A. K., & Sutton, D. J. (2012). Heavy metal toxicity and the environment. EXS, 101, 133–164. https://doi.org/10.1007/978-3-7643-8340-4_6/COVER

Winata, D. S. (2016). Monitoring, pencegahan, dan penanganan keracunan pada pekerja terpapar kadmium. Jurnal Kedokteran Meditek,. https://core.ac.uk/download/pdf/326447041.pdf

Windari, N. A. I. (2021). Pengaruh Lama Paparan Merokok Pada Perokok Aktif Terhadap Kadar Kadmium (Cd) Di Desa Tambak Rejo Waru Sidoarjo. Skripsi. Fakultas Kesehatan Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya.

Yoto., Qolik, A., Marsono., Kustono, D., Solichin. (2021). Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Bagi Tenaga Kerja Bidang Pengelasan: Occupational Safety and Health Management of Welders. Malang: Media Nusa Creative (MNC Publishing).

Downloads

Published

2024-12-12

How to Cite

Saryani, A. ., & Harningsih, T. (2024). Analisa Kadar Kadmium dalam Darah Pekerja Las Berdasarkan Masa Kerja. Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal, 15(2), 227–234. https://doi.org/10.32583/pskm.v15i2.2310