Hubungan Tingkat Kecemasan dengan Self Care pada Pasien Gagal Jantung

Authors

  • Ade Leta Alfianti Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Surakarta
  • Dian Hudiyawati Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Surakarta

DOI:

https://doi.org/10.32583/keperawatan.v15i4.1997

Keywords:

gagal jantung, kecemasan, self care

Abstract

Gejala gagal jantung dapat hidup berdampingan dengan gejala kecemasan atau depresi, sehingga sulit bagi pasien untuk membedakan antara keduanya dan mengarah pada self care di bawah standar. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional, non-eksperimental. Metode purposive sampling digunakan dalam proses pengambilan sampel, dan dipilih 123 responden sesuai dengan kriteria sampel yang telah ditetapkan. Untuk mengukur hubungan antara tingkat kecemasan dan self care, analisis univariat dan bivariat (Spearman) dari data digunakan. Menurut temuan analisis, 51 responden, atau mayoritas dari mereka, berusia di atas 60 tahun. Dari total responden, 68 individu (55,3%) adalah perempuan dan 55 individu (44,7%) adalah laki-laki. Mayoritas responden (36,6%) memiliki tingkat pendidikan menengah (SMA) 45. Dari tanggapan tersebut, 110 orang (88,0%) memiliki pasangan. Menurut klasifikasi NYHA (I-III), 67 individu (53,6%) memiliki tingkat keparahan penyakit NYHA II, sementara 103 individu (82,4%) memiliki durasi penyakit kurang dari lima tahun. Pasien dengan gagal jantung mencetak rata-rata 33,11 untuk kecemasan, menunjukkan tingkat kekhawatiran sedang. Pasien memiliki self care yang sangat baik, seperti yang ditunjukkan oleh skor self care rata-rata 64,93. Temuan menunjukkan hubungan negatif yang signifikan (r = -0,6) dengan nilai p = 0,001 antara tingkat kecemasan dan variabel self care pada pasien dengan gagal jantung. Self Care pasien gagal jantung lebih baik ketika tingkat kecemasan mereka lebih rendah.

References

Alligood, M. R. (2017). Nursing Theorist and Their Work-E-Book. In Elsevier HealthSciences.https://books.google.co.id/books?id=l7stDwAAQBAJ&printsec=frontcover&hl=id&source=gbs_ge_summary_r&cad=0#v=onepage&q&=true

American Thoracic Society. 2021. “Hamilton Rating Scale for Anxiety (HAM-A).” Retrieved February22,2021(https://www.thoracic.org/members/assemblies/assemblies/srn/questionairesham-a.php).

Angeli, J. M., Harpster, K., Huijs, L., Seid, M., Sheehan, A., & Schwab, S. M. (2019). Patient Centered Goal Setting in Developmental Therapy: Discordance between Documented Goals and Caregiver-Perceived Goals.Pediatric Quality & Safety, 4(4), e199. https://doi.org/10.1097/pq9.0000000000000199

Arifiati, Retna Febri, and Endang Sri Wahyuni. 2019. “Peningkatan Sense of Humor Untuk Menurunkan Kecemasan Pada Lansia.” Indonesian Journal of Islamic Psychology 1(2):13969.

Carolina, Putria, Yelstria Ulina Tarigan, Bella Novita, Desi Indrini, Enteng Pandi Yangan, Marsiane Afiana, Dosen Program, et al. 2019 “Posyandu Eka Harapan Kelurahan Pahandut Palangka Raya” 4 (2).

Cui, X., Zhou, X., Ma, L. Le, Sun, T. W., Bishop, L., Gardiner, F. W., & Wang, L. (2019). A Nurse-Led Structure Duration Program Improves Self-Management Skills and Reduces Hospital Readmissions in Patients With Chronic Heart Failure: a Randomized and Controlled Trialin China. , (2). https://doi.org/10.22605/RRH5270

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. (2020).Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2019. Semarang.

Djamaludin, D., Tua, R., & Deria, D. (2018). Hubungan Self Care Terhadap Kualitas Hidup. Holistik Jurnal Kesehatan, 12(3), 178–188.

Eifert, G. H., Thompson, R. N., Zvolensky, M. J., Edwards, K., Frazer, N. L., Haddad, J. W., & Davig, J. (2000). The Cardiac Anxiety Questionnaire: development and preliminary validity. In Behaviour Research and Therapy (Vol. 38). www.elsevier.com/locate/brat

G. Musekamp et al.Does improvement in self-management skills predict improvement in quality of life and depressive symptoms? A prospective study in patients with heart failure up to one year after self-management education BMC Cardiovasc Disord (2017)

Hudiyawati, D., Ainunnisa, K., & Riskamala, G. (2021). Self-care and its related factors among patients with congestive heart failure in Surakarta, Indonesia. Journal of Medicinal and Chemical Sciences, 4(4), 364–373. https://doi.org/10.26655/JMCHEMSCI.2021.4.7

Hudiyawati, D., Trisna Aji, P., Syafriati, A., Jumaiyah, W., & Tyawarman, A. (2022). Pengaruh Murotal Al-Qur’an Terhadap Kecemasan Pada Pasien Pre-Percutaneous Coronary Intervention. Jurnal Berita Ilmu Keperawatan, 15(1), 2022.

Idu, C. J., Tamaela, J. M., & Wicaksana, A. L. (2021). Pemanfaatan Teknologi Dalam Mengurangi Readmission Pada Pasien Dengan Gagal Jantung: Systematic Review. Jurnal Kesehatan, 14(1), 48–58. https://doi.org/10.23917/jk.v14i1.11442

Kementerian Kesehatan RI. (2018). Laporan Nasional Riskesdas 2018. Jakarta.

Kemenkes. (2019). Hari Jantung Sedunia (HJS) Tahun 2019: Jantung Sehat, SDM Unggul. 26 September.http://p2ptm.kemkes.go.id/kegiatan-p2ptm/pusat-/hari-jantung-sedunia-hjs-tahun2019-jantung-sehat-sdm-unggul. http://p2ptm.kemkes.go.id/kegiatan-p2ptm/pusat-/hari-jantung-sedunia-hjs-tahun2019-jantung-sehat-sdm-unggul

Lainscak, M., Blue, L., Clark, A. L., Dahlström, U., Dickstein, K., Ekman, I., McDonagh, T., McMurray, J. J., Ryder, M., Stewart, S., Strmberg, A., & Jaarsma, T. (2011). Self-care management of heart failure: Practical recommendations from the patient care committee of the heart failure association of the European society of cardiology. , (2), 115–126. https://doi.org/10.1093/eurjhf/hfq219

LeMone, P., Burke, K. M., & Bauldoff, G. (2016). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. In Jakarta : Penerbitan Buku Kedokteran EGC.

Lippi, G., & Gomar, F. S. (2020). Global epidemiology and future trends of heart failure. AME Medical Journal, 5(15), 1–6. https://doi.org/10.21037/amj.2020.03.03

Lwanga, S. K., & Lemeshow, S. (1997). Sample size determination in health studies : a practical manual.

Madmoli, Y., Samsami, M., Adavi, A., & Maraghi, E. (2019). Does ORM ’ s Self-Care Model Affect the Physical Health of People with Major β Thalassemia ? Scientific Journal of Nursing, Midwifery and Paramedical Faculty, 5(3), 29–42.

Majid Abdul, (2010), Analisis Faktor-faktor yang Berhubungan dengan kejadian Rawat Inap Ulang Pasien Gagal Jantung Kongestif di Rumah Sakit Yogyakarta

Muyasaroh, Hj. Hanifah, Yusuf Hasan Baharudin, Nanda Noor Fadjrin, Tatang Agus Pradana, and Muhammad Ridwan. 2020. “Kajian Jenis Kecemasan Masyarakat Cilacap Dalam Menghadapi Pandemi Covid 19.” Lembaga Penelitian Dan Pengabdian Msyarakat (LP2M)Universitas Nahdatul Ulama Al Ghazali (UNUGHA) Cilacap.

Ningrum, tp.p., Afatih,h. (2019). Faktor-faktor yang mempengaruh manajamen diri pasien DM Tipe 2. JurnalKeperawatanBSI,7(2),114126. http://ejurnal.ars.ac.id/index.php/keperawatan/article/view.136

Ningsih, A., & Zesi. (2020). Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dewasa Penderita Gagal Jantung Kongestif Dengan Masalah Keperawatan Intoleransi Aktivitas. In Universitas Muhammadiyah Ponorogo.

Nurkhalis, & Adista, R. J. (2020). Manifestasi Klinis dan Tatalaksana Gagal Jantung. Jurnal Kedokteran Nanggroe Medika, 3(3), 36–46. PERKI. (2020). Pedoman Tatalaksana Gagal Jantung. Perhimpunan Dokter Indonesia.

Nursalam. (2020). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan : Pendekatan Praktis Edisi 5 (P. P. Lestari (ed.); 5th ed.). Salemba Medika.

Nursita, H., & Pratiwi, A. (2020). Peningkatan Kualitas Hidup pada Pasien Gagal Jantung: A Narrative Review Article (Improved Quality of Life in Heart Failure Patients: A Narrative Review Article). In Jurnal Berita Ilmu Keperawatan (Vol. 13, Issue 1).

Riegel, B., Carlson, B., Moser, D.K., Sebern, M., Hicks, F.D., & Roland, V. (2004). Psychometric testing of the Self Care of heart failure. Journal of Cardiac Failure, 10(4), 350-359.

Riskamala, Grahinda, & Hudiyawati, D. (2020). Gambaran Self-Efficacy Pada Pasien Gagal Jantung. In Universitas Muhammadiyah Surakarta (1st ed.). Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Sastroasmoro, S., & Ismail, S. (2010). Dasar-dasar metodologi penelitian klinis (Edisi ketiga.). Jakarta: CV Sagung Seto.

Sandu Siyoto, & Sodik, M. A. (2015). Dasar Metodologi Penelitian Dr. Sandu Siyoto, SKM, M.Kes M. Ali Sodik, M.A. 1. Dasar Metodologi Penelitian, 1–109.

Setiani. (2014). Asuhan Keperawatan Gagal Jantung. Karya Tulis Ilmiah http://docplayer.info/31581020-Karya-tulis-ilmiah-asuhan-keperawatan-gagaljantung-padatn-j-di-ruang-sekar-jagad-rsud-bendan-kota- pekalongan.html. http://docplayer.info/31581020-Karya-tulis-ilmiah-asuhan-keperawatan-gagaljantung-padatn-j-di-ruang-sekar-jagad-rsud-bendan-kota-pekalongan.html

Smeltzer & Bare. (2013). Buku ajar keperawatan medikal bedah Brunner & Suddarth. Edisi 12. Jakarta: EGC.

Styana, Z. D., Nurkhasanah, Y., & Hidayanti, E. (2017). Bimbingan Rohani Islam Dalam Menumbuhkan Respon Spiritual Adaptif Bagi Pasien Stroke Di Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih. Jurnal Ilmu Dakwah, 36(1), 45. https://doi.org/10.21580/jid.v36i1.1625

Tamah, Z. G., Muliyadi, M., & Yulia, S. (2019). Hubungan Pemenuhan Informasi Pasien Pre Operasi Dengan Tingkat Kecemasan Di Rumah Sakit XX Palembang. Jurnal Berita Ilmu Keperawatan, 12(1), 31–36. https://doi.org/10.23917/bik.v12i1.4488

Wahyudi, Indra, Syamsul Bahri, and Popon Handayani. 2019. “Aplikasi Pembelajaran Pengenalan Budaya Indonesia.” Jurnal Teknik Komputer 5(2):277–82.

World Health Organization. (2020). WHO reveals leading causes of death and disability worldwide: 2000-2019.

Yusup, F. (2018). Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian Kuantitatif. Jurnal Tarbiyah : Jurnal Ilmiah Kependidikan, 7(1), 17–23. B. https://doi.org/10.18592/tarbiyah.v7i1.2100

Downloads

Published

12/28/2023

How to Cite

Alfianti, A. L., & Hudiyawati, D. . (2023). Hubungan Tingkat Kecemasan dengan Self Care pada Pasien Gagal Jantung. Jurnal Keperawatan, 15(4), 251–260. https://doi.org/10.32583/keperawatan.v15i4.1997