Pengembangan dan Validasi Konten Instrumen Pemberdayaan Kader Kesehatan Keluarga dalam Pelayanan Balita
DOI:
https://doi.org/10.32583/pskm.v15i4.3805Keywords:
integrasi layanan primer, kader kesehatan, pemberdayaan, posyandu, validitas kontenAbstract
Kader kesehatan keluarga memegang peran strategis dalam memperkuat layanan promotif dan preventif di tingkat primer, khususnya dalam pelayanan balita. Namun, hingga kini belum tersedia instrumen yang valid dan kontekstual untuk mengukur tingkat pemberdayaan kader secara sistematis. Penelitian ini bertujuan mengembangkan dan melakukan validasi konten terhadap instrumen pemberdayaan kader kesehatan keluarga dalam pelayanan balita berbasis kebijakan nasional dan teori pemberdayaan komunitas. Penelitian menggunakan pendekatan penelitian pengembangan (developmental research) tahap awal dengan desain validasi konten. Instrumen disusun berdasarkan lima dimensi konstruk pemberdayaan yang dirumuskan dari teori dan dokumen kebijakan. Sebanyak 24 item disusun dalam skala Likert 4 poin dan divalidasi oleh tujuh pakar multidisiplin melalui penilaian relevansi isi. Selain itu, tahap uji lapangan awal melibatkan 30 orang kader kesehatan keluarga di wilayah kerja Puskesmas Simpang Empat dan Cempedak Lobang, yang dipilih secara purposif berdasarkan keterlibatan aktif mereka dalam pelayanan balita. Analisis menggunakan indeks Item-Level Content Validity Index (I-CVI) dan Scale-Level Content Validity Index/Universal Agreement (S-CVI/UA). Hasil menunjukkan bahwa sebagian besar item (21 dari 24) memiliki nilai I-CVI ≥ 0.78, yang menandakan relevansi tinggi, sementara nilai S-CVI/UA sebesar 0.625 menunjukkan tingkat kesepakatan universal yang cukup kuat. Sebanyak delapan item direvisi berdasarkan masukan pakar untuk memperbaiki redaksi dan keterpahaman. Instrumen ini memiliki validitas isi yang baik dan layak digunakan dalam evaluasi program pemberdayaan kader, serta dapat dilanjutkan ke tahap uji validitas konstruk dan reliabilitas di populasi sasaran. Pengembangan instrumen ini mendukung penguatan sistem kesehatan primer berbasis masyarakat dan pencapaian indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) pada pelayanan balita.
References
Abdullah, R., & Lestari, I. (2021). Kearifan lokal dalam praktik pemberian MP-ASI di komunitas pedesaan. Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia, 16(1), 25–34.
Astuti, R., & Nugroho, A. (2022). Peran sosial kader dalam peningkatan cakupan imunisasi dasar. Jurnal Kebijakan Kesehatan Masyarakat, 8(3), 135–144.
Boateng, G. O. (2020). Best practices for developing and validating scales for health, social, and behavioral research: A primer. Front Public Health, 8, 305.
DeVellis, R. F. (2021). Scale Development: Theory and Applications (4th ed.). Routledge.
Dewi, N. P., & Pramudyo, P. (2022). Partisipasi kader dalam perencanaan kesehatan di tingkat desa. Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia, 11(2), 88–97.
Hair, J. F. (2021). A primer on partial least squares structural equation modeling (PLS-SEM) (3rd ed.). Sage Publications.
Hartono, W., Prasetyo, M., & Sari, L. (2023). Evaluasi pelaksanaan SDIDTK oleh kader: Studi di wilayah kerja puskesmas. Jurnal Kesehatan Komunitas, 9(2), 101–110.
Indonesia, K. K. R. (2023a). Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. HK.01.07/MENKES/2015/2023 Tentang Petunjuk Teknis Integrasi Layanan Primer. Kementerian Kesehatan RI. https://peraturan.bpk.go.id
Indonesia, K. K. R. (2023b). Petunjuk Teknis Integrasi Layanan Primer (ILP). Kemenkes RI.
Kiwanuka, A. (2022). Digital literacy and data utilization in community health services. BMC Health Services Research, 22(1), 67.
Li, Y. (2021). Item total correlation thresholds in health scales: a Monte Carlo study. Measurement, 178, 109–120.
Nursalam. (2020). Pendekatan praktis metodologi penelitian ilmu keperawatan. Salemba Medika.
O’Brien, N. (2022). Four point Likert is optimal for interviewer administered community surveys. J Survey Stat Methodol, 10(4), 907–925.
O’Brien, N., McNamara, A., & Armstrong, C. (2022). Community-based instrument development: Lessons in clarity and relevance. Journal of Community Health Research, 9(4), 317–329.
Oktaviani, Y., Sari, D. A., & Prasetyo, M. (2023). Evaluasi penggunaan instrumen kader dalam monitoring posyandu berbasis aplikasi digital. Jurnal Inovasi Kesehatan Masyarakat, 5(2), 142–153.
Organization, W. H. (2021). Operational framework for primary health care. WHO.
Polit, D. F., & Beck, C. T. (2021). Nursing Research: Generating and Assessing Evidence for Nursing Practice (11 (ed.)). Lippincott Williams & Wilkins.
Prasetyo, M., & Wulandari, R. (2022). Kompetensi kader dalam pelayanan gizi anak berbasis teknologi: Tantangan dan peluang. Jurnal Gizi Dan Kesehatan Indonesia, 10(1), 78–87.
Putri, N. W., & Ramadhan, F. (2022). Pemberdayaan kader melalui pelatihan komunikasi kesehatan berbasis komunitas. Media Promosi Kesehatan Indonesia, 12(1), 50–60.
RI, K. (2024). Laporan Capaian SPM 2023.
RI, K. K. (2022). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2022. Pusat Data dan Informasi Kemenkes RI.
RI, K. K. (2023). Petunjuk Teknis Integrasi Layanan Primer.
RI, K. K. (2024). Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 6 Tahun 2024 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan. Kemenkes RI.
Wahyuni, S., & Damayanti, L. (2021). Analisis kemampuan kader dalam skrining tumbuh kembang anak di posyandu terpadu. Jurnal Pengabdian Masyarakat Kesehatan, 4(3), 112–119.
Wahyuni, S., & Yusuf, A. (2022). Analisis kebutuhan pelayanan kesehatan berbasis pendekatan kualitatif pada pengguna Napza. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, 17(1), 45–54.
Wulandari, Y., Prasetya, D., & Hamidah, N. (2023). Model evaluasi pendidikan kolaboratif berbasis masyarakat sekolah. Jurnal Inovasi Pendidikan, 10(3), 88–97.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.