Literatur Review: Faktor Lingkungan yang Mempengaruhi Kejadian Leptospirosis di Indonesia

Authors

  • Harry Cahya Maulana Universitas Sriwijaya & Balai Kekarantinaan Kesehatan Kelas I Palembang
  • Yuanita Windusari Universitas Sriwijaya
  • Hamzah Hasyim Universitas Sriwijaya

DOI:

https://doi.org/10.32583/pskm.v15i2.3638

Keywords:

faktor lingkungan, leptospirosis, literatur review

Abstract

Leptospirosis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Leptospira sp. Penyakit ini ditularkan pada manusia melalui kontak langsung ataupun tidak langsung dengan urine hewan yang terinfeksi bakteri Leptospira. Pada tahun 2023 di Indonesia dilaporkan 2554 kasus leptospirosis dengan CFR 8% yang tersebar di 12 Provinsi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor lingkungan yang mempengaruhi kejadian leptospirosis di Indonesia. Metode penelitian ini adalah literatur review yang bersumber dari ScienceDirect, ProQuest, Garba Rujukan Digital (GARUDA) Kemdikbud, dan Google Scholar. Terdapat 21 artikel yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Dari hasil literatur review dapat disimpulkan bahwa faktor lingkungan yang mempengaruhi kejadian leptospirosis di Indonesia meliputi keberadaan tikus, kondisi saluran pembuangan air limbah / selokan, keberadaan sampah, adanya genangan air, riwayat banjir, lokasi tempat tinggal dekat sungai dan sawah, kondisi fisik rumah, keberadaan hewan ternak dan hewan peliharaaan, serta kondisi lingkungan abiotik meliputi suhu, kelembaban, dan pH. Pada kajian literatur review ini keberadaan tikus dan kondisi saluran pembuangan air limbah yang buruk merupakan faktor lingkungan yang paling banyak mempengaruhi kejadian leptospirosis di Indonesia

References

Andriani, Ragil, dan Dyah Mahendrasari Sukendra. 2020. “Faktor Lingkungan dan Perilaku Pencegahan dengan Kejadian Leptospirosis di Daerah Endemis.” Higeia Journal of Publik Health Research and Development 3(4):471–82. doi: 10.15294/higeia/v4i3/33710.

Anwar, M. R., Syamsuar Manyullei, Rizalinda Sjahril, Anwar Daud, Anwar Mallongi, dan Healthy Hidayanty. 2020. “Relationship of the Environmental Condition with the Presence of Leptospira in Rats in Flood Prone Areas in Makassar City.” Saudi Journal of Nursing and Health Care 3(8):228–33. doi: 10.36348/sjnhc.2020.v03i08.001.

Arasy, A. A., Nurjazuli, dan M. Sakundarno Adi. 2023. “Analysis of Environmental Factors that Influence the Exixtence of Rats Positive for Leptospira sp. in Kendari City.” Journal of Research in Science Education 9(SpecialIssue):806–14. doi: 10.29303/jppipa.v9ispecialissue.5441.

Ardi, Meisya Khairatul. 2023. “Hubungan Kondisi Fisik Rumah Terhadap Keberadaan Tikus di Wilayah Buffer Pelabuhan Boombaru Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Palembang.” Skripsi, Universitas Sriwijaya.

Ariani, Novie, dan Tri Yunis Miko Wahyono. 2020. “Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Leptospirosis di 2 Kabupaten Lokasi Surveilans Sentinel Leptospirosis Provinsi Banten tahun 2017 – 2019.” Jurnal Epidemiologi Kesehatan Indonesia 4(2).

Cahyati, W. H., dan Lia Diah Kumalasari. 2020. “Analisis Spasial Faktor Lingkungan Leptospirosis di Kecamatan Bonang Kabupaten Demak Tahun 2018.” Visikes 19(1):196–211.

Chin, James. 2000. Manual Pemberantasan Penyakit Menular. 17 ed. disunting oleh I.

N. Kandun.

Dewi, H. C., dan Ririh Yudhastuti. 2019. “Faktor Risiko Kejadian Leptospirosis Di Wilayah Kabupaten Gresik (Tahun 2017-2018).” Jurnal Keperawatan Muhammmadiah 1(4):48–57.

Dewi, Patria Sari, Setyo Sri Rahardjo, dan Bhisma Murti. 2020. “Analysis of Environmental Risk Factors on the Leptospirosis Disease in Klaten, Central Java, Indonesia.” Journal of Epidemiology and Public Health (02):158–67. doi: 10.26911/je.

Dirjen P2P. 2017. Petunjuk Teknis Pengendalian Leptospirosis (Cetakan Ke-3). 3 ed.

Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.

Fajriyah, Silviana Nur, Ari Udiyono, dan Lintang Dian Saraswati. 2017. “Environmental and Risk Factors of Leptospirosis: A Spatial Analysis in Semarang City.” dalam IOP Conference Series: Earth and Environmental Science. Vol. 55. Institute of Physics Publishing.

Harisa, E. R., Widya Hary Cahyati, dan Irwan Budiono. 2022. “Factors Affecting the Incidence of Leptospirosis in Semarang City.” Public Health Perspectives Journal 7(1):79–87.

Hinjoy, Soawapak, Somkid Kongyu, Pawinee Doung-Ngern, Galayanee Doungchawee, Soledad D. Colombe, Royce Tsukayama, dan Duangjai Suwancharoen. 2019. “Environmental and behavioral risk factors for severe leptospirosis in Thailand.” Tropical Medicine and Infectious Disease 4(2). doi: 10.3390/tropicalmed4020079.

Ilma, Khaira, Martini Martini, dan Mursid Raharjo. 2023. “Literatur Review : Faktor Kondisi Lingkungan dengan Kejadian Leptospirosis.” Jurnal Serambi Engineering VIII(1):4538–44.

Kemenkes RI. 2024. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2023. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.

Maniiah, Ghinaa, Mursid Raharjo, dan Nikie Astorina. 2016. “Faktor Lingkungan yang Berhubungan dengan Kejadian Leptospirosis di Kota Semarang.” Jurnal Kesehatan Masyarakat 4(3):2356–3346.

Noach, Steffanie Merlin Clyricia, dan Yakob Robert Noach. 2020. “Prevalence Rate and Causes of Leptospirosis Serovar on Cattle at Giwangan’s Abattoir Of Yogyakarta.” Journal of Tropical Animal Science and Technology 2(1):37–42. doi: 10.32938/jtast.v2i1.597.

Notobroto, Hari Basuki, Yudied Agung Mirasa, dan Firman Suryadi Rahman. 2021. “Sociodemographic, behavioral, and environmental factors associated with the incidence of leptospirosis in highlands of Ponorogo Regency, Province of East Java, Indonesia.” Clinical Epidemiology and Global Health 12. doi: 10.1016/j.cegh.2021.100911.

Nugroho, Arief. 2015. “Analisis Faktor Lingkungan dalam Kejadian Leptospirosis di Kabupaten Tulungagung.” BALABA 11(2):73–80.

Nugroho, Arief, Wiwik Trapsilowati, Bernadus Yuliadi, dan Indriyani Siska. 2018. “Faktor Lingkungan Biotik dalam Kejadian Luar Biasa Leptospirosis di Kabupaten Tangerang, Banten.” Vektora 10(2):89–94.

Nur, Afra Yuvika Zakiyah. 2022. “Hubungan Antara Penyimpanan Makanan dan Pembuangan Sisa Makanan dengan keberadaan Tikus Kata kunci.” JIIP (Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan) 5(10):4008–14.

Nursitasari, Hanifa Agda. 2020. “Analisis Perilaku Dan Kondisi Rumah Ratproofing Terhadap Kejadian Leptospirosis Di Kabupaten Ponorogo.” Jurnal Penelitian Kesehatan 18(1).

Nurulia, Unggul P. R., Budiyono, dan Nurjazuli. 2016. “Faktor Lingkungan dan Perilaku Kejadian Leptospirosis Di Kota Semarang.” Jurnal Kesehatan Masyarakat 4(1):407–16.

Pan American Health Organization (PAHO). 2024. “Leptospirosis.” Diambil 18 November 2024 (https://www.paho.org/en/topics/leptospirosis).

Purnama, S. E., dan Budi Hartono. 2022. “Faktor Risiko Kejadian Leptospirosis di Indonesia: Literature Review.” PREPOTIF Jurnal Kesehatan Masyarakat 6(3):2010–22.

Robertson, C., T. A. Nelson, dan C. Stephen. 2012. “Spatial epidemiology of Suspected Clinical Leptospirosis in Sri Lanka.” Epidemiology and Infection 140(4):741–43. doi: 10.1017/S0950268811001014.

Samekto, Marek, Suharyo Hadisaputro, Mateus Sakundarno Adi, dan Bagoes Widjanarko. 2019. “Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Kejadian Leptospirosis (Studi Kasus Kontrol di Kabupaten Pati).” Jurnal Epidemiologi Kesehatan Komunitas (JEKK) 4(1):27–34.

Sari, N. P., dan Tira Septia Paleri. 2019. “Kondisi Fisik Rumah dan Perilaku Masyarakat terhadap Keberadaan Vektor Tikus di Kelurahan Kampung Baru Kecamatan Senapelan Kota Pekan Baru.” Jurnal Kesehatan Komunitas 5(2):154–58. doi: 10.25311/keskom.Vol5.Iss2.386.

Setyaningsih, Yuliani, Nurdin Bahtiar, Apoina Kartini, Siti Fatimah Pradigdo, dan Lintang Dian Saraswati. 2022. “The presence of Leptospira sp. and leptospirosis risk factor analysis in Boyolali district.” Journal of Public Health Research 11:2144.

Sulistyawati, Sulistyawati, Righa Pradana, dan Sandheep Sugathan. 2020. “Human and environmental risk factors of leptospirosis in Gunungkidul, Indonesia: a case-control study.” International Journal Of Community Medicine And Public Health 7(8):2967. doi: 10.18203/2394-6040.ijcmph20203371.

Sumanta, Hadi, Tri Wibawa, Suwarno Hadisusanto, Anik Nuryati, dan Hari KKusnanto. 2015. “Spatial Analysis of Leptospira in Rats, Water and Soil in Bantul District Yogyakarta Indonesia.” Open Journal of Epidemiologi 5(1).

Supranelfy, Y., Nungki Hapsari, dan Reni Oktarina. 2019. “Analisis Faktor Lingkungan Terhadap Distribusi Jenis Tikus yang Terkonfirmasi Sebagai Reservoir Leptospirosis di Tiga Kabupaten di Provinsi Sumatera Selatan.” Vektora 11(1):31–

doi: 10.22435/vk.v11i1.1144.31-38.

Trapsilowati, Wiwik, Arief Mulyono, Siska Indriyani, K. Sekar Negari, Arief Nugroho, Arum Sih Joharina, Aryani Pujiyanti, Ristiyanto Ristiyanto, dan Revi Rosavika Kinansi. 2021. “Pengetahuan dan Perilaku Masyarakat, Serta Kondisi Lingkungan Pada Peningkatan Kasus Leptospirosis di Wilayah Puskesmas Kesugihan II, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.” Buletin Penelitian Kesehatan 49(1):29–36. doi: 10.22435/bpk.v49i1.4109.

. 2009. Leptospirosis - Fact Sheet. World Health Organization Regional Office for South-East Asia.

Yulianto, B., dan Leon Candra. 2019. “Kondisi Fisik Rumah dan Sisa Makanan terhadap Keberadaan Vektor Tikus di Kelurahan Sukajadi Kecamatan Sukajadi Kota Pekanbaru.” Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat 8(1):41–47.

Zukhruf, I. A., dan D. M. Sukandra. 2020. “Analisis Spasial Kasus Leptospirosis Berdasar Faktor Epidemiologi dan Faktor Risiko Lingkungan.” Higeia Journal of Public Health Research and Development 4(4):587–98. doi: 10.15294/higeia/v4i4/3632.

Downloads

Published

2025-01-24

How to Cite

Maulana, H. C. ., Windusari, Y., & Hasyim, H. . (2025). Literatur Review: Faktor Lingkungan yang Mempengaruhi Kejadian Leptospirosis di Indonesia. Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal, 15(2), 297–310. https://doi.org/10.32583/pskm.v15i2.3638

Most read articles by the same author(s)

1 2 > >>