Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Penerimaan Diri pada Pasien Gagal Ginjal Kronik yang Menjalani Hemodialisa

Authors

  • Dwi Nur Aini Universitas Widya Husada Semarang
  • Arifianto Arifianto Universitas Widya Husada Semarang

DOI:

https://doi.org/10.32583/pskm.v14i4.2150

Keywords:

gagal ginjal kronik, hemodialisa, penerimaan diri

Abstract

Hemodialisis adalah tindakan memodifikasi komposisi zat terlarut dalam darah dengan melewatkan larutan, cairan dialisat melalui membran semipermeabel (Kencana Sari Devi et al., 2020). Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS, 2020) menunjukkan angka kejadian pasien gagal ginjal kronik yang melakukan hemodialisa di Indonesia sebanyak 19,3%. Angka kejadian tertinggi di DKI Jakarta sebesar 38,7%, diikuti Bali sebesar 35,5% dan DI Yogyakarta sebanyak 33,8%. Sementara prevalensi di Jawa Timur sebesar 20,5%, diikuti Jawa Barat sebesar 19,0% dan Jawa Tengah 15,6% (Aulia, 2022). Tujuan penelitian ini Untuk mengetahui Faktor-faktor yang berhubungan dengan penerimaan diri pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialis. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan pada 30 sampel dengan menggunakan teknik purposive sampling. Pengolahan data menggunakan uji korelasi Rank Spearman. Berdasarkan uji Rank Spearman didapatkan hasil nilai Sign. 0,01< 0,05, sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Ada Hubungan Usia, Jenis Kelamin, Tingkat Pendidikan dengan Penerimaan Diri pada Pasien Gagal Ginjal Kronik yang menjalani Hemodialisa

 

References

Aulia, A. N. (2022). Gagal Ginjal Kronik, Hemodialisis, Kualitas hidup. Poltekkes Kemenkes Surabaya.

Black, J. M., & Hawks, J. H. (2014). Keperawatan Medikal Bedah; Manajemen klinis untuk hasil yang diharapkan.

Brunner, L. S., Smeltzer, S. C. C., Bare, B. G., Hinkle, J. L., & Cheever, K. H. (2014). Brunner & Suddarth’s Textbook of Medical-surgical Nursing: Suzanne C. Smeltzer...[et Al.]: Wolters Kluwer Health.

Haina, N., & Asthiningsih, N. W. W. (2015). Analisis Praktek Klinik Keperawatan pada Pasien CKD (Chronic Kidney Disease) yang Mengalami Keletihan dengan Pemberian Breathing Exercise Terhadap Penurunan Level Fatigue di Ruang Hemodalisa RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda Tahun 2015.

Hidayah, N. (2019). Pengembangan Model Struktural Kepatuhan Pembatasan Asupan Cairan Pada Klien Penyakit Ginjal Kronik (Pgk) Yang Menjalani Program Hemodialisis. Universitas Airlangga.

Johansen, K. L., Chertow, G. M., Foley, R. N., Gilbertson, D. T., Herzog, C. A., Ishani, A., Israni, A. K., Ku, E., Tamura, M. K., & Li, S. (2021). US renal data system 2020 annual data report: epidemiology of kidney disease in the United States. American Journal of Kidney Diseases, 77(4), A7–A8.

Kencana Sari Devi, A. A. I., Wiardani, N. K., & Cintari, L. (2020). Hubungan antara Tingkat Konsumsi Protein dan Lama Hemodialisis dengan Status Gizi Pasien Gagal Ginjal Kronis di RSUD Wangaya Denpasar. Poltekkes Denpasar.

Kusniawati, K. (2018). Hubungan Kepatuhan Menjalani Hemodialisis Dan Dukungan Keluarga Dengan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal Kronik Di Ruang Hemodialisa Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang. Jurnal Medikes (Media Informasi Kesehatan), 5(2), 206–233.

Lilia, I. H., & Supadmi, W. (2019). Faktor Risiko Gagal Ginjal Kronik Pada Unit Hemodialisis Rumah Sakit Swasta di Yogyakarta. Majalah Farmasetika, 4, 60–65.

Nata, N., & Wijayanti, T. (2019). Analisis Praktik Klinik Keperawatan pada Pasien CKD (Chronic Kidney Disease) dengan Intervensi Inovasi Teknik Relaksasi Benson pada Kualitas Tidur Kombinasi dengan Terapi Musik yang Menjalani Hemodialisa di Ruang Hemodialisa RSUD Abdul Wahab Sjahranie Sam.

Notoatmodjo, S. (2012). Metodologi penelitian kesehatan.

Nurani, V. M., & Mariyanti, S. (2013). Gambaran makna hidup pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa. Jurnal Psikologi Esa Unggul, 11(01), 127032.

Perangin-angin, R. B. (n.d.). Gambaran Karakteristik Pasien Hemodialisa Tahun 2020.

Price Sylvia, A., & Wilson Lorraine, M. (2012). Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Jakarta: Egc.

Purnama, M. Z. W. (2016). Dukungan sosial dengan penerimaan diri pada penderita gagal ginjal. Jurnal Psychology & Humanity.

Retnakaran, R., Cull, C. A., Thorne, K. I., Adler, A. I., Holman, R. R., & Group, U. S. (2006). Risk factors for renal dysfunction in type 2 diabetes: UK Prospective Diabetes Study 74. Diabetes, 55(6), 1832–1839.

ROSYIDAH, K. (2017). Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Tingkat Penerimaan Diri Pasien Gagal Ginjal Kronik Di Unit Hemodialisa Rsud Dr. Sayidiman Magetan. Stikes Bhakti Husada Mulia.

Sartika, W. S. (2022). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Tingkat Kecemasan Pasien Chronic Gidney Disease (Ckd) Yang Pertama Kali Mengikuti Hemodialisisdi Unit Hemodialisasi Rs. Tk. Iii Dr. Reksodiwiryo Padang. Jurnal Nursing Stikesi Nightingale, 10(2), 62–76.

Seftiana, M., Rusli, R., & Safitri, J. (2020). Hubungan Antara Health Belief Dan Perilaku Kepatuhan Pasien Gagal Ginjal Kronik Di Rsud Brigjend H. Hasan Basry Kandangan. Jurnal Kognisia, 2(1), 66–72.

SUKMAWATI, A. K. (2019). Analisis Faktor yang Berhubungan Dengan Penerimaan Diri Pasien Gagal Ginjal Kronis yang Menjalani Terapi Hemodialisa di Rumah Sakit Umum Haji Surabaya. Universitas Airlangga.

Wijayanti, W., Isro’in, L., & Purwanti, L. E. (2017). Analisis perilaku pasien hemodialisis dalam pengontrolan cairan tubuh. Indonesian Journal for Health Sciences, 1(1), 10–16.

Downloads

Published

2024-03-17

How to Cite

Aini, D. N. ., & Arifianto, A. (2024). Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Penerimaan Diri pada Pasien Gagal Ginjal Kronik yang Menjalani Hemodialisa. Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal, 14(4), 1343–1350. https://doi.org/10.32583/pskm.v14i4.2150