Kebijakan Penanggulangan Pasung pada Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ)

Authors

  • Nur’Aini Nur’Aini Fakultas Kesehatan Msyarakat, Universitas Airlangga
  • Ernawaty Ernawaty Fakultas Kesehatan Msyarakat, Universitas Airlangga
  • Muh. Ryman Napirah Fakultas Kesehatan Msyarakat, Universitas Tadulako

Keywords:

implementasi, kebijakan, orang dengan gangguan jiwa (odgj), penanggulangan pasung

Abstract

Berdasarkan Data dari Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah angka pemasungan mengalami peningkatan pada tahun 2018 tercatat 233 orang dimana pada tahun sebelumnya tercatat 127 orang. Adapun data pemasungan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Donggala tercatat 12 orang pada 2018 dan 11 orang pada 2019 yang mana jumlah tersebut menyebar pada empat wilayah puskesmas dengan rincian pada Puskesmas Balukang terdapat dua orang, pada Puskesmas Delatope terdapat 2 orang, pada Puskesmas Tambu terdapat tiga orang, serta jumlah tertinggi pada Puskesmas Lembasada sebanyak empat orang. Tujuannya adalah mencari tahu dimensi komunikasi, sumber daya, disposisi dan struktur birokrasi dalam Penerapan Permenkes Nomor 54 Tahun 2017 Tentang Penanggulangan Pemasungan pada ODGJ. Jenis penelitian ini kualitiatif dengan pendekatan studi kasus. Adapun teknik yang dipilih dalam penentuan informan yaitu purposive sampling. Pada penelitian ini informannya berjumlah enam orang. Data dikumpulkan menggunakan triangulasi teknik yaitu observasi, dokumentasi, dan wawancara mendala. menunjukkan Dimensi Komunikasi masih terkendala, karena kurangnya melakukan advokasi dan sosialisasi, dan dalam penyampaian informasi sasarannya belum merata. Dimensi Sumber daya berdasarkan kuantitas dan kualitas belum terpenuhi dengan baik. Dimensi Disposisi dalam kategori baik, namun belum terdapat intensif. Dimensi Struktur Birokrasi dalam kategori cukup baik, namun masih diperlukan peningkatan peran dari antar lintas sektor. Adapun saran bagi setiap puskesmas untuk melakukan perbaikan dalam hal manajemen dan standard operasionalnya sebagaimana peraturan dalam Permenkes Nomor 54 Tahun 2017 Tentang Penanggulangan Pemasungan pada Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ).

References

Astuti, T. S. R., & Soewondo, P. (2019). Analisis Kesiapan Pembiayaan Hipertensi, Diabetes Melitus dan Gangguan Jiwa dalam Mendukung Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS PK) Tahun 2018-2020. Jurnal Ekonomi Kesehatan Indonesia, 3(1), 135–146. https://doi.org/10.7454/eki.v3i1.2429

Cabanilla Guerra, M., Villalva Medina, C., & Bravo Acosta, O. (2023). Work Environment and Strategic Management of Companies: Case Study. Universidad y Sociedad, 15(1), 485–490.

Dewi, E. I., Wuryaningsih, E. W., & Susanto, T. (2019). NurseLine Journal. NurseLine Journal, 4(2), 131–138. https://media.neliti.com/media/publications/197107-ID-the-correlation-of-health-seeking-behavi.pdf

Dinkes Kabupaten Donggala. (2019). Profil Kesehatan Kabupaten Donggala.

Dinkes Provinsi Sulawesi Tengah. (2018). Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah (Vol. 14, Issue 03).

Ersida, Hermansyah, & Mutiawati. (2016). Home Visit Perawat dan Kemandirian Keluarga dalam Perawatan Halusinasi pada Pasien Schizophrenia Nurse Home Visit and Family Independency in Hallucination Care of Schizophrenic Patients. Jurnal Ilmu Keperawatan, 4(1), 38–46.

Goodson, B. D., Mackrain, M., Perry, D. F., O’brien, K., & Gwaltney, M. K. (2013). Enhancing home visiting with mental health consultation. Pediatrics, 132(2), 180–190. https://doi.org/10.1542/peds.2013-1021S

Habibi, Nurdiyanah, Surahmawati, & Chaerunnisa, N. (2017). Gambaran Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Berdasarkan Fungsi Manajemen Pada Program Pengendalian Penyakit Menular (P2M) di Puskesmas Tamangapa Makassar Tahun 2016. Public Health Science Journal, 9(1), 43–54.

Halvorsen, A. (2017). Solitary confinement of mentally ill prisoners: a national overview & how the ADA can be leveraged to encourage best practices. Southern California Interdisciplinary Law Journal, 27(1), 205–229. https://zeus.tarleton.edu/login?url=https://search.ebscohost.com/login.aspx?direct=true&db=a9h&AN=130957291&site=eds-live

Hann, K., Pearson, H., Campbell, D., Sesay, D., & Eaton, J. (2015). Factors for success in mental health advocacy. Global Health Action, 8, 1–9. https://doi.org/10.3402/gha.v8.28791

Hothasian, J. M., Suryawati, C., & Fatmasari, E. Y. (2019). Evaluasi Pelaksanaan Program Upaya Kesehatan Jiwa di Puskesmas Bandarharjo Kota Semarang Tahun 2018. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 7(1), 2356–3346.

Husmiati, H. (2016). Rencana Pemulangan Dan Integrasi Eks Penderita Gangguan Mental Dengan Masyarakat: Masalah Dan Solusi. Sosio Informa, 69–76. https://doi.org/10.33007/inf.v2i1.187

Idaiani, S., & Raflizar, R. (2015). Faktor yang Paling Dominan terhadap Pemasungan Orang dengan Gangguan Jiwa di Indonesia (Factors Contributing to Shackling Practice of Psychotic People in Indonesia). Buletin Penelitian Sistem Kesehatan, 18(1), 11–17. https://doi.org/10.22435/hsr.v18i1.4264.11-17

Lestari, W., & Wardhani, Y. F. (2014). Stigma and Management on People with Severe Mental Disorders with “Pasung” (Physical Restraint ). Buletin Penelitian Sistem Kesehatan, 17(2 April 2014), 157–166. https://doi.org/Pusat Humaniora, Kebijakan Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, Badan Litbang Kemenkes RI, Jl. Indrapura 17 Surabaya Korespondensi : weny_litbangkes@yahoo. co. id / ika_pinky@yahoo. com

Lucifora, C. (2023). Management practices in hospitals: A public-private comparison. PLoS ONE, 18(2 February), 1–14. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0282313

Makatumpias, S., Gosal, T. A. M. R., & Pangemanan, S. E. (2017). Peran Kepala Puskesmas dalam Meningkatkan Kinerja Aparatur Sipil Negara (Studi di Kecamatan Kepulauan Marore Kabupaten Kepulauan Sangihe). Jurnal Eksekutif, 1(1), 1–14.

Matsea, T., Ryke, E., & Weyers, M. (2018). Stakeholders’ Views Regarding Their Role as Support System for People with Mental Illness and Their Families in Rural South Africa. Community Mental Health Journal, 55(4), 672–679. https://doi.org/10.1007/s10597-018-0337-6

Maya, I. (2018). Peran Petugas Kesehatan dalam Penanganan Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) Pasung di Puskesmas Kabupaten Jember. Jurnal Digital Repository Universitas Jember, 1(2), 156–167.

Palupi, D. N., Ririanty, M., & Nafikadini, I. (2019). Karakteristik Keluarga ODGJ dan Kepesertaan JKN Hubungannya dengan Tindakan Pencarian Pengobatan bagi ODGJ. Jurnal Kesehatan, 7(2), 82–92. https://doi.org/10.25047/j-kes.v7i2.81

Permenkes. (2017). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2017. In Tentang Penanggulangan Pemasungan pada Orang dengan Gangguan Jiwa (pp. 1–29).

Permenkes RI. (2014). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat.

Roeslie, E. (2018). Analisis persiapan implementasi program indonesia sehat dengan pendekatan keluarga (indikator 8: kesehatan jiwa) di kota depok tahun 2018. Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia : JKKI, 07(02), 64–73.

Ulfa, A. T., & Prabawati, I. (2017). Implementasi Program Administrasi Terpadu Manajemen Pasung (ATM-Pasung) di Kecamatan Buduran Kabupaten Sidoarjo. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 6(3), 35–50.

Widodo, J. (2010). Aplikasi Implementasi Kebijakan Publik, Surabaya, Insan Cendekia. In Insan Cendekia.

Yusuf, A., Tristiana, R. D., & Ms, I. P. (2017). Fenomena Pasung dan Dukungan Keluarga terhadap Pasien Gangguan Jiwa Pasca Pasung Grasped Phenomena and Family Support on Post Grasped Psychiatric Patients. Jurnal Keperawatan, 5(3), 302–314.

Downloads

Published

05/01/2023

How to Cite

Nur’Aini, N., Ernawaty, E., & Napirah, M. R. . (2023). Kebijakan Penanggulangan Pasung pada Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ). Jurnal Keperawatan, 15(3), 1219–1234. Retrieved from https://journal2.stikeskendal.ac.id/index.php/keperawatan/article/view/828