Peran Orang Tua dalam Membiasakan Sarapan Pagi Meningkatkan Status Gizi dan Menurunkan Angka Kejadian Sakit pada Anak Usia Sekolah

Authors

  • Erna Susilowati Program Studi D III Keperawatan, Akademi Keperawatan Dharma Husada Kediri
  • Yunarsih Yunarsih Program Studi D III Keperawatan, Akademi Keperawatan Dharma Husada Kediri
  • Dyah Ika Krisnawati Program Studi D III Keperawatan, Akademi Keperawatan Dharma Husada Kediri

DOI:

https://doi.org/10.32583/keperawatan.v14i1.36

Keywords:

anak sekolah, kejadian sakit, peran, status gizi

Abstract

Penurunan laju pertumbuhan sebagai dampak dari penurunan nafsu makan yang sering dialami Anak usia sekolah.  Anak memilih makanan dan perhatiannya pada makanan lebih rendah dibanding masa sebelumnya karena aktifasnya yang padat. Faktor peran keluarga (ibu) dalam menyediakan makanan juga dapat menjadi penyebab terjadinya malnutrisi serta resiko kejadian sakit pada anak usia sekolah. Penelitian ini merupakan penelitian observasional pada anak usia sekolah dengan rancangan cross sectional, jumlah sampel 32 anak usia sekolah di SDIT Bina Insani Kota Kediri dengan menggunakan metode simple random sampling. Analisa data statistic yang digunakan adalah uji korelasi Spearman (@=0,05). Data status gizi diperoleh dengan mengukur berat badan, usia anak dan indek masa tubuh.  Dipresentasikan     dengan nilai Z score tinggi badan menurut umur (TB/U) Data peran orang tua dan kejadian sakit 3 bulan terakhir diperoleh dengan quesioner. Hasil analisa menunjukkan mayoritas dari anak yang mempunyai status gizi normal dan jarang sakit mempunyai kecenderungan pelaksanaan peran orang tua dalam penyediaan nutrisi baik (p:0,002). Status gizi yang normal mampu memaksimalkan daya tahan tubuh terhadap infeksi (p:0,000).  Perlu meningkatkan peran orang tua dalam memberikan asupan gizi yang adekuat sesuai dengan kebutuhan anak agar status gizinya menjadi baik.

References

Adriani, Merryana dan Bambang Wirjatmadi. (2013). Pengantar Gizi Masyarakat.

Almatsier, Sunita. (2013). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka

Babicz, E., Zielinska. (2006). Role of Psichological Factors in Food Choice – A Review. Pol. J. Food Nutr. Sci. 15/56. 379-384.

Berkey, et al. (2000). Activity, Dietary, Intake, and Weight Changes in a Longitudinal Study of Preadolescent Boys and Girls. Pediatric. 105(4): E56.

Brown, R., Ogden, J. (2004). Children’s Eating Attitudes and Behaviour: A Study of the Modellong and Control Theories of Parental Influence. Health Education Research; Theory & Practice. 19. 261-271.

Degeling. (2012). The family table helping yiung people develop healthy eating habits. www.josephdegeling.com.au.

Departemen Kesehatan RI. (2011). Pedoman Praktis Memantau Status Gizi Orang Dewasa. Jakarta: Departemen Kesehatan RI http://gizi.depkes.go.id/wp- content/uploads/2011/10/ped-praktis-stat-gizi-dewasa.doc

Depertemen Kesehatan RI. (2008). Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Indonesia Tahun 2010. Jakarta: Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan Depkes RI

Depkes RI. (2008). Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007. Laporan Jawa Tengah. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.

Direktorat Jenderal Bina Gizi dan KIA. (2014). Pedoman Gizi Seimbang. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.

Domili, Meyke R. (2015). Hubungan Sarapan dengan Konsentrasi Belajar Siswa Di SD Negeri 76 Kota Tengah Kota Gorontalo (Skripsi). Gorontalo: Fakultas Ilmu Kesehatan dan Olahraga.

Dubois. L, et al. (2011). Demographic and Socio-Economic Factors Related to Food Intake and Adherence to Nutritional Recpmmedations in a Cohort of Pre School Children. Public Health Nutrition, 14(6), 1096-1104.

Ethasari, Rossa Kurnia. (2014). Hubungan Antara Kebiasaan Sarapan Dengan Kesegaran Jasmani Dan Status Gizi Pada Anak Sekolah Dasar Di Sd Negeri Padangsari 02 Banyumanik (Skripsi). Semarang: Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.

Friedman, M. M., Bowden, V.R., Jones, E. G. (2003). Family Nursing: Research Theory and Practice. New Jersey: Peson Education Inc.

Hardinsyah, Aries M. (2013). Jenis Pangan Sarapan Dan Perannya Dalam Asupan Gizi Harian. Jenis Pangan Sarapan Dan Perannya Dalam Asupan Gizi Harian 7(2): 89–96. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Longkumer, T. (2012). Physical Growth and Nutritional Status among Ao Naga Children of Nagaland, Northeast India. India: Journal of Anthropology. Vol. 2013.

Meriska, I., Kodrat P., Bambang M. (2014). Perilaku Sarapan Pagi Anak Sekolah Dasar. Lampung: Jurnal Kesehatan Poltekkes Tanjung Karang. Vol. 5 No. 1: 93.

Miko, Ampera. (2016). Hubungan Pola Makan Pagi dengan Status Gizi pada Mahasiswi Poltekkes Kemenkes Aceh. Aceh Nutritional Journal, Vol. 1, No. 2: 83-87.

Notoatmodjo, Soekidjo. (2014). Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta

Pertiwi, Irma, Sandjaja, dan Sugeng Wiyono. (2014). Hubungan Sarapan, Kecukupan Energi, dan Protein terhadap Status Gizi Remaja Usia 16 – 18 Sekolah Dasar Di Kecamatan Modoinding. Manado: Jurnal e-Clinic, Vol.2.

Downloads

Published

03/28/2022

How to Cite

Susilowati, E., Yunarsih, Y., & Krisnawati, D. I. (2022). Peran Orang Tua dalam Membiasakan Sarapan Pagi Meningkatkan Status Gizi dan Menurunkan Angka Kejadian Sakit pada Anak Usia Sekolah. Jurnal Keperawatan, 14(1), 219–228. https://doi.org/10.32583/keperawatan.v14i1.36