Efektivitas Program Rehabilitasi Bersumberdaya Masyarakat terhadap Edukasi Pentingnya Pemberian ASI dan Penanganan Kejang pada Anak dengan Disabilitas

Authors

  • Aditya Denny Pratama Program Studi Fisioterapi, Program Pendidikan Vokasi, Universitas Indonesia

Keywords:

ASI, edukasi, kejang, penyandang disabilitas, rehabilitasi bersumberdaya masyarakat

Abstract

Pemberian Air Susu Ibu (ASI) eksklusif menjadi faktor penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Kurangnya edukasi orang tua tentang pentingnya pemberian ASI akan menyebabkan tumbuh kembang anak kurang optimal yang sering ditandai dengan kondisi anak dehidrasi, suhu tubuh meningkat hingga menyebabkan tubuhnya bereaksi kejang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas program Rehabilitasi Bersumberdaya Masyarakat (RBM) dalam memberikan edukasi pentingnya pemberian ASI dan penanganan kejang pada anak dengan disabilitas di Yayasan Pembinaan Luar Biasa Nusantara. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan program RBM di Yayasan Pembinaan Luar Biasa Nusantara efektif dalam memberikan edukasi pentingnya pemberian ASI dan penanganan kejang pada anak dengan disabilitas. Efektivitas didasarkan pada indikator matriks RBM yaitu, orang tua dan penyandang disabilitas dapat mengakses akses ke pusat kesehatan, pendidikan, dan dilibatkan dalam setiap kegiatan yang ada di masyarakat. Faktor penghambat yang mempengaruhi efektivitas program yaitu kurangnya jumlah guru atau pengurus dari Yayasan Pembinaan Luar Biasa Nusantara yang mengikuti rangkaian program RBM menjadi hambatan dalam efektivitas program RBM.

References

Aditya, M., Trijayanthi, W., Dewi, R., & Nareswari, S. (2015). Peningkatkan pengetahuan ibu usia produktif melaui penyuluhan dan simulasi tentang ASI eksklusif untuk meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak. In Fakultas Kedokteran Universitas Lampung (Vol. 1, Issue September).

Berg, A. T., & Shinnar, S. (1996). Complex febrile seizures. Epilepsia, 37(2), 126–133. https://doi.org/10.1111/j.1528-1157.1996.tb00003.x

Edmond, K. M., Zandoh, C., Quigley, M. A., Amenga-Etego, S., Owusu-Agyei, S., & Kirkwood, B. R. (2006). Delayed breastfeeding initiation increases risk of neonatal mortality. Pediatrics, 117(3). https://doi.org/10.1542/peds.2005-1496

Ellis, D. (1984). Promotion of breast-feeding. Canadian Medical Association Journal, 130(4), 340–341. https://doi.org/10.1016/b978-0-407-00401-6.50040-3

Erdina Yunita, V., Afdal, A., & Syarif, I. (2016). Gambaran Faktor yang Berhubungan dengan Timbulnya Kejang Demam Berulang pada Pasien yang Berobat di Poliklinik Anak RS. DR. M. Djamil Padang Periode Januari 2010 – Desember 2012. Jurnal Kesehatan Andalas, 5(3), 705–709. https://doi.org/10.25077/jka.v5i3.605

Fetveit, A. (2008). Assessment of febrile seizures in children. European Journal of Pediatrics, 167(1), 17–27. https://doi.org/10.1007/s00431-007-0577-x

Fikawati, S., & Syafiq, A. (2009). Penyebab Keberhasilan dan Kegagalan Praktik Pemberian ASI Eksklusif. Kesmas: National Public Health Journal, 4(3), 120. https://doi.org/10.21109/kesmas.v4i3.184

Fitria, W. R. F. M. (2015). Adversity Quotient Mahasiswa Tunanetra. Jurnal Psikologi Tabularasa, 10(1), 115–128.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2018). Metodologi penelitian kesehatan (Vol. 148).

Marudur, P., Herini, E., & Satria, C. D. (2012). Predictive factors for recurrent febrile seizures in children. Paediatrica Indonesiana, 52(6), 317. https://doi.org/10.14238/pi52.6.2012.317-23

Novianti, R., & Akbar, H. A. (2017). Rehabilitasi Berbasis Masyarakat Sebagai Upaya Memenuhi Kebutuhan Anak Dengan Disabilitas. Inclusive: Journal of Special Education, 3(02), 109–115.

Nurakhmi, R., Budhi Santoso, Y., & Dea Pangestu, P. (2019). Menemukenali Dan Menstimulasi Anak Penyandang Disabilitas PanduanDasar Untuk Orang Tua, Keluarga, dan Pendamping. Kementerian Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak, 90. https://kekerasan.kemenpppa.go.id/ringkasan

Pusponegoro, H. D. (2017). Global developmental delay. In Update in child neurology: Everything you should know about motor and movement problems in children (Issue April).

Pusponegoro, H., Widodo, D. P., & Ismael, S. (Ikatan D. A. I. (2006). Konsensus penatalaksanaan kejang demam. Ikatan Dokter Anak Indonesia, 1–23. http://spesialis1.ika.fk.unair.ac.id/wp-content/uploads/2017/03/Konsensus-Penatalaksanaan-Kejang-Demam.pdf

Romadhina, L. L. (2014). Determinants dactors of early initiation of breastfeeding implementation. 1(1), 24–30.

Sacker, A., Quigley, M. A., & Kelly, Y. J. (2006). Breastfeeding and developmental delay: findings from the millennium cohort study. Pediatrics, 118(3). https://doi.org/10.1542/peds.2005-3141

Thet, M. M., Khaing, E. E., Diamond-Smith, N., Sudhinaraset, M., Oo, S., & Aung, T. (2016). Barriers to exclusive breastfeeding in the Ayeyarwaddy Region in Myanmar: Qualitative findings from mothers, grandmothers, and husbands. Appetite, 96, 62–69. https://doi.org/10.1016/j.appet.2015.08.044

World Health Organization. (2002). The optimal duration of exclusive breast - feeding. Geneva Switzerland: World Health Organization.

Downloads

Published

07/28/2022

How to Cite

Pratama, A. D. . (2022). Efektivitas Program Rehabilitasi Bersumberdaya Masyarakat terhadap Edukasi Pentingnya Pemberian ASI dan Penanganan Kejang pada Anak dengan Disabilitas. Jurnal Keperawatan, 14(3), 629–636. Retrieved from https://journal2.stikeskendal.ac.id/index.php/keperawatan/article/view/295