Efektivitas Program Rehabilitasi Bersumberdaya Masyarakat terhadap Edukasi Pentingnya Pemberian ASI dan Penanganan Kejang pada Anak dengan Disabilitas
Keywords:
ASI, edukasi, kejang, penyandang disabilitas, rehabilitasi bersumberdaya masyarakatAbstract
Pemberian Air Susu Ibu (ASI) eksklusif menjadi faktor penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Kurangnya edukasi orang tua tentang pentingnya pemberian ASI akan menyebabkan tumbuh kembang anak kurang optimal yang sering ditandai dengan kondisi anak dehidrasi, suhu tubuh meningkat hingga menyebabkan tubuhnya bereaksi kejang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas program Rehabilitasi Bersumberdaya Masyarakat (RBM) dalam memberikan edukasi pentingnya pemberian ASI dan penanganan kejang pada anak dengan disabilitas di Yayasan Pembinaan Luar Biasa Nusantara. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan program RBM di Yayasan Pembinaan Luar Biasa Nusantara efektif dalam memberikan edukasi pentingnya pemberian ASI dan penanganan kejang pada anak dengan disabilitas. Efektivitas didasarkan pada indikator matriks RBM yaitu, orang tua dan penyandang disabilitas dapat mengakses akses ke pusat kesehatan, pendidikan, dan dilibatkan dalam setiap kegiatan yang ada di masyarakat. Faktor penghambat yang mempengaruhi efektivitas program yaitu kurangnya jumlah guru atau pengurus dari Yayasan Pembinaan Luar Biasa Nusantara yang mengikuti rangkaian program RBM menjadi hambatan dalam efektivitas program RBM.
References
Aditya, M., Trijayanthi, W., Dewi, R., & Nareswari, S. (2015). Peningkatkan pengetahuan ibu usia produktif melaui penyuluhan dan simulasi tentang ASI eksklusif untuk meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak. In Fakultas Kedokteran Universitas Lampung (Vol. 1, Issue September).
Berg, A. T., & Shinnar, S. (1996). Complex febrile seizures. Epilepsia, 37(2), 126–133. https://doi.org/10.1111/j.1528-1157.1996.tb00003.x
Edmond, K. M., Zandoh, C., Quigley, M. A., Amenga-Etego, S., Owusu-Agyei, S., & Kirkwood, B. R. (2006). Delayed breastfeeding initiation increases risk of neonatal mortality. Pediatrics, 117(3). https://doi.org/10.1542/peds.2005-1496
Ellis, D. (1984). Promotion of breast-feeding. Canadian Medical Association Journal, 130(4), 340–341. https://doi.org/10.1016/b978-0-407-00401-6.50040-3
Erdina Yunita, V., Afdal, A., & Syarif, I. (2016). Gambaran Faktor yang Berhubungan dengan Timbulnya Kejang Demam Berulang pada Pasien yang Berobat di Poliklinik Anak RS. DR. M. Djamil Padang Periode Januari 2010 – Desember 2012. Jurnal Kesehatan Andalas, 5(3), 705–709. https://doi.org/10.25077/jka.v5i3.605
Fetveit, A. (2008). Assessment of febrile seizures in children. European Journal of Pediatrics, 167(1), 17–27. https://doi.org/10.1007/s00431-007-0577-x
Fikawati, S., & Syafiq, A. (2009). Penyebab Keberhasilan dan Kegagalan Praktik Pemberian ASI Eksklusif. Kesmas: National Public Health Journal, 4(3), 120. https://doi.org/10.21109/kesmas.v4i3.184
Fitria, W. R. F. M. (2015). Adversity Quotient Mahasiswa Tunanetra. Jurnal Psikologi Tabularasa, 10(1), 115–128.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2018). Metodologi penelitian kesehatan (Vol. 148).
Marudur, P., Herini, E., & Satria, C. D. (2012). Predictive factors for recurrent febrile seizures in children. Paediatrica Indonesiana, 52(6), 317. https://doi.org/10.14238/pi52.6.2012.317-23
Novianti, R., & Akbar, H. A. (2017). Rehabilitasi Berbasis Masyarakat Sebagai Upaya Memenuhi Kebutuhan Anak Dengan Disabilitas. Inclusive: Journal of Special Education, 3(02), 109–115.
Nurakhmi, R., Budhi Santoso, Y., & Dea Pangestu, P. (2019). Menemukenali Dan Menstimulasi Anak Penyandang Disabilitas PanduanDasar Untuk Orang Tua, Keluarga, dan Pendamping. Kementerian Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak, 90. https://kekerasan.kemenpppa.go.id/ringkasan
Pusponegoro, H. D. (2017). Global developmental delay. In Update in child neurology: Everything you should know about motor and movement problems in children (Issue April).
Pusponegoro, H., Widodo, D. P., & Ismael, S. (Ikatan D. A. I. (2006). Konsensus penatalaksanaan kejang demam. Ikatan Dokter Anak Indonesia, 1–23. http://spesialis1.ika.fk.unair.ac.id/wp-content/uploads/2017/03/Konsensus-Penatalaksanaan-Kejang-Demam.pdf
Romadhina, L. L. (2014). Determinants dactors of early initiation of breastfeeding implementation. 1(1), 24–30.
Sacker, A., Quigley, M. A., & Kelly, Y. J. (2006). Breastfeeding and developmental delay: findings from the millennium cohort study. Pediatrics, 118(3). https://doi.org/10.1542/peds.2005-3141
Thet, M. M., Khaing, E. E., Diamond-Smith, N., Sudhinaraset, M., Oo, S., & Aung, T. (2016). Barriers to exclusive breastfeeding in the Ayeyarwaddy Region in Myanmar: Qualitative findings from mothers, grandmothers, and husbands. Appetite, 96, 62–69. https://doi.org/10.1016/j.appet.2015.08.044
World Health Organization. (2002). The optimal duration of exclusive breast - feeding. Geneva Switzerland: World Health Organization.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 Jurnal Keperawatan
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.