Meningkatkan Suhu Ekstremitas untuk Menjaga Kontunuitas Pemantauan SpO2

Authors

  • Abit Mawan Dayoko Fakultas Keperawatan, Universitas Airlangga
  • Sriyono Sriyono Fakultas Keperawatan, Universitas Airlangga
  • Erna Dwi Wahyuni Fakultas Keperawatan, Universitas Airlangga

DOI:

https://doi.org/10.32583/keperawatan.v15i4.1354

Keywords:

akral dingin, SpO2 tidak terdeteksi, suhu ekstremitas

Abstract

Ekstremitas dingin merupakan gejala perfusi perifer tidak efektif yang dapat menyebabkan SpO2 tidak terdeteksi. Studi dokumentasi tahun 2021 menunjukkan 11,93% dari 2245 pasien ICU RSUP dr. Kariadi mengalami ekstremitas dingin dan SpO2 tidak terdeteksi. Upaya menghangatkan ekstremitas untuk tetap dapat memantau SpO2 masih dilakukan dengan peralatan sederhana. Tujuan penelitian mendeskripsikan alat dan bahan yang digunakan serta cara menghangatkan ekstremitas. Penelitian dilakukan dengan desain penelitian kualitatif fenomenologi. Wawancara 15 perawat pelaksana ruang ICU dengan masa kerja ≥5 tahun dan minimal PK 2. Observasi 10 pasien dengan kondisi ekstremitas dingin dan SpO2 tidak terdeteksi. Pengambilan sampel menggunakan teknik Consecutive Sampling. Analisa data dengan thematic analisis. Alat dan bahan yang digunakan antaralain convective warmer 65%, dobel selimut 45%, handscoon berisi air panas 20%, kompres hangat 15% dan memijat jari 10%. Penggunaan convecrive warmer harus dikombinasikan dengan dobel selimut walau demikian fokus peningkatan suhu keseluruh tubuh pasien. penggunaan handscoon berisi air panas cukup efektif meningkatkan suhu ekstremitas 1-3oC dan saturasi dapat terdeteksi. Pemijatan area ekstremitas tidak menunjukkan peningkatan suhu namun SpO2 segera terdeteksi, setelah intervensi berhenti saturasi tidak terdeteksi lagi. Alat dan bahan yang digunakan sudah cukup efektif meningkatkan suhu ekstremitas namun masih memiliki banyak kelemahan sehingga perlu dikembangkan sebuah alat penghangat khusus untuk ekstremitas.

 

References

AAAS. (2017). Noninvasive, Infrared Monitoring of Cerebral and Myocardial Oxygen Sufficiency and Circulatory Parameters. Science, 198(4323), 1264–1267.

Anisa, K. D. (2019). Efektifitas Kompres Hangat Untuk Menurunkan Suhu Tubuh Pada an.D Dengan Hipertermia. Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan: Wawasan Kesehatan, 5(2), 122–127. https://doi.org/10.33485/jiik-wk.v5i2.112

Arikunto, S. (2019). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Rineka Cipta.

Arovah, N. I., & Prastowo, K. (2015). Perbandingan Efektivitas Circulo Massage Dansport Massage Dalam Mengatasi Kelelahan Kerjakaryawan Laki - Laki Gadjah Mada Medical Center. Medikora, 13(1). https://doi.org/10.21831/medikora.v0i1.4584

Bartels, S. A., Bezemer, R., De Vries, F. J. W., Milstein, D. M. J., Lima, A., Cherpanath, T. G. V., Van Den Meiracker, A. H., Van Bommel, J., Heger, M., Karemaker, J. M., & Ince, C. (2011). Multi-Site And Multi-Depth Near-Infrared Spectroscopy In A Model Of Simulated (Central) Hypovolemia: Lower Body Negative Pressure. Intensive Care Medicine, 37(4), 671–677. https://doi.org/10.1007/s00134-010-2128-6

Chan, E. D., Chan, M. M., & Chan, M. M. (2013). Pulse Oximetry: Understanding Its Basic Principles Facilitates Appreciation Of Its Limitations. Respiratory Medicine, 107(6), 789–799. https://doi.org/10.1016/j.rmed.2013.02.004

Cohn, S. M., Nathens, A. B., Moore, F. A., Rhee, P., Puyana, J. C., Moore, E. E., & Beilman, G. J. (2007). Tissue Oxygen Saturation Predicts The Development Of Organ Dysfunction During Traumatic Shock Resuscitation. Journal of Trauma - Injury, Infection and Critical Care, 62(1), 44–54. https://doi.org/10.1097/TA.0b013e31802eb817

Crookes, B. A., Cohn, S. M., Bloch, S., Amortegui, J., Manning, R., Li, P., Proctor, M. S., Hallal, A., Blackbourne, L. H., Benjamin, R., Soffer, D., Habib, F., Schulman, C. I., Duncan, R., Proctor, K. G., Puyana, J. C., Morris, J. A., Schreiber, M. A., Ivatury, R. R., … Santora, T. A. (2005). Can near-infrared spectroscopy identify the severity of shock in trauma patients? Journal of Trauma - Injury, Infection and Critical Care, 58(4), 806–816. https://doi.org/10.1097/01.TA.0000158269.68409.1C

Gattinoni L, Taccone P, Carlesso E, M. J. (2013). Prone position in acute respiratory distress syndrome rationale, indications, and limits. Am J Respir Crit Care Med, 118(11), 1286–93.

Hall, J. E., & Guyton, A. C. (2016). Guyton and Hall Textbook of Medical Physiology. In Pharmaceutical Research: An Official Journal of the American Association of Pharmaceutical Scientists (13th ed., Vol. 12, Issue 3). elsevier. https://doi.org/10.1023/A:1016212804288

Hidayatulloh, A. N. (2021). Efektivitas Sport Massage Dalam Menurunkan Kelelahan dan Meningkatkan Daya Konsentrasi Buruh Pabrik di Kalasan. In Frontiers in Neuroscience (Vol. 14, Issue 1). https://journal.uny.ac.id/index.php/medikora/article/view/4584

IRIN. (2021). Rekap Data IRIN Tahun 2021.

Jevon, E. (2009). Pemantauan Pasien Kritis (2nd ed.). Erlangga.

KEMENKES. (2010). Pedoman penyelenggaraan pelayanan intensive care unit (ICU) di rumah sakit.

Kempson, G. E., Clark, R. P., & Goff, M. R. (1988). The design, development and assessment of electrically heated gloves used for protecting cold extremities. Ergonomics, 31(7), 1083–1091. https://doi.org/10.1080/00140138808966746

Kozier, B., Erb, G., Berman, A., & Snyder, S. (2009). Buku Ajar Praktik Keperawatan Klinis (5th ed.). EGC.

Lima, A., Genderen, M. E. Van, Klijn, E., Bakker, J., & Bommel, J. Van. (2012). Peripheral vasoconstriction influences thenar oxygen saturation as measured by near-infrared spectroscopy. Intensive Care Medicine, 38(4), 606–611. https://doi.org/10.1007/s00134-012-2486-3

Merdji, H., Levy, B., Jung, C., Ince, C., Siegemund, M., & Meziani, F. (2023). Microcirculatory dysfunction in cardiogenic shock. Annals of Intensive Care, 13(1). https://doi.org/10.1186/s13613-023-01130-z

Muriel, & Skeet. (1993). Emergency Procedurers and First Aid For Nurses (2nd ed.). EGC.

Nurani, E. D. (2022). BULI-BULI PANAS. Bhakti Norma Husada.

PPNI, T. P. S. D. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. DPP PPNI.

Rachmatunisa, V. (2019). Pengaruh Pemberian Kompres Hangat Terhadap Kejadian Hipotermi Pada Pasien Pasca Spinal Anestesi di Ruang Pulih Sadar RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta [Politeknik Kesehatan Yogyakarta]. http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/3583/1/AWAL.pdf

Ramadhan, F. A., Maulana, R., & Kurniawan, W. (2018). Rancang Bangun Pengontrolan Suhu Pada Sleepingbag sebagai tindakan pencegahan pada penderita Hipotermia. Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi Dan Ilmu Komputer, 2(No,10), 3411–3420. https://j-ptiik.ub.ac.id/index.php/j-ptiik/article/view/2629/979

Rositasari, S., Mulyanto, & Dyah, V. (2017). Efektifitas pemberian blanket warmer pada pasien pasca sectio caesaris yang mengalami hipotermi si RS PKU Muhammadiyah Surakarta. Jurnal Ilmu Keperawatan Indonesia, 10(1), 107–120.

Setyawati A, Ibrahim K, M. T. (2017). Pengaruh Foot Massage terhadap Parameter Hemodinamik Non Invasif pada Pasien di General Intensive Care Unit. J Keperawatan Padjadjaran, 4(3), 283–292.

Sirait, R. H. (2020). Buku Ajar Pemantauan Hemodinamik Pasien. In F. R. W. Suling (Ed.), Fk Uki (I). UKI Press. http://repository.uki.ac.id/3000/1/BukuAjarPEMANTAUANHEMODINAMIK.pdf

Supandji, M., & Redjeki, I. S. (2016). Mikrosirkulasi. Anesthesia & Critical Care, 34, 117–124.

Ughi, F. (2018). Proof-of-Concept Simulasi Kadar Saturasi Oksigen untuk Evaluasi Pulse Oximeter. ELKOMIKA: Jurnal Teknik Energi Elektrik, Teknik Telekomunikasi, & Teknik Elektronika, 6(1), 110. https://doi.org/10.26760/elkomika.v6i1.110

Widiyanto, W. T. (2014). Efektifitas Convective Warmer dibandingkan dengan Blood/Infusion Warmer dalam mengatasi Hypothermia pada Pasien Pasca Operasi [Universitas Muhammadiyah Purwokerto]. In Artikel. http://repository.ump.ac.id/id/eprint/189

Downloads

Published

07/11/2023

How to Cite

Dayoko, A. M., Sriyono, S., & Wahyuni, E. D. (2023). Meningkatkan Suhu Ekstremitas untuk Menjaga Kontunuitas Pemantauan SpO2. Jurnal Keperawatan, 15(4), 1869–1878. https://doi.org/10.32583/keperawatan.v15i4.1354