Faktor Keterlambatan Pemusnahan Berkas Rekam Medis Inaktif

Authors

  • Fita Rusdian Ikawati ITSK RS Dr. Soepraoen Malang

DOI:

https://doi.org/10.32583/pskm.v13i2.896

Keywords:

dokumen rekam medis, man, money, machine methode

Abstract

Penyusutan rekam medis merupakan suatu proses pemindahan dokumen rekam medis aktif ke inaktif. Kebijakan tentang berkas rekam medis diatur dalam PERMENKES No. 269 Tahun 2008 tentang rekam medis bab IV pasal 8 yang menyatakan bahwa rekam medis pasien di rumah sakit wajib disimpan sekurang-kurangnya untuk jangka waktu lima tahun terhitung sejak pasien berobat terakhir atau dipulangkan. Setelah lima tahun, rekam medis dapat dimusnahkan kecuali ringkasan pulang dan persetujuan tindakan medik. Jenis Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Variabel dalam penelitian ini adalah unsur 5M yang terdiri dari man, money, methode, machine, dan material. Penelitian ini dilakukan pada bulan juni 2021 sampai juli 2021 di puskesmas Singosari Malang.

Faktor man sudah cukup, tetapi belum maksimal dalam melakukan retensi dan pemusnahan dokumen rekam medis. Faktor money belum ada anggaran khusus dalam melakukan retensi dan pemusnahan dokumen rekam medis. Faktor material sudah sesuai dengan standar tetapi rak penyimpanan sudah hampir penuh. Faktor machine yang digunakan yaitu komputer dan scanning. Faktor methode belum mempunyai kebijakan dan SOP retensi dan pemusnahan dokumen rekam medis. Retensi dan pemusnahan dokumen rekam medis di Puskesmas Singosari belum berjalan sesuai ketentuan dikarenakan terdapat faktor penghambat yaitu man, money, methode, machine dan material yang belum sesuai.

References

Afifah N. (2009). Faktor yang Mempengaruhi Pengembalian Berkas Rekam Medis Rawat Inap. [Karya Tulis Ilmiah]. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.

Ariani D. (2009). Pelaksanaan Pengembalian Berkas Rekam Medis Ruang Wijaya Kusuma di RSUP Dr. Sardjito. [Karya Tulis Ilmiah]. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.

Budi SC. (2011). Manajemen Unit Kerja Rekam Medis. Yogyakarta: Quantum Sinergis Media.

Danim S. (2004). Motivasi Kepemimpinan dan Efektivvitas Kelompok. Jakarta: Rineka Cipta.

Departemen Kesehatan. (2008). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 269/MENKES/PER/III/2008 tentang Rekam Medis. Jakarta: Depkes RI.

Departemen Kesehatan. (2001). Keputusan Menteri Kesehatan Republik Republik Indonesia Nomor 1239/MENKES/SK/XI/2001 tentang registrasi dan praktik perawat. Jakarta: Depkes RI.

Depdiknas. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam Jaringan. Diunduh: 28 Nopember 2012. http://pusatbahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/index.php.

Djemari M. (2003). Penyusunan Tes Hasil Belajar. Pasca UNY.

Ekowulanjari DH. (2010). Penyebab Keterlambatan Pengembalian Berkas Rekam Medis dari Ruang ICU ke Unit Rekam medis di RSUD Panembahan Senopati Bantul. [Karya Tulis Ilmiah]. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.

Hasibuan M. (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara. Hatta GR. 2008. Pedoman Manajemen Informasi Kesehatan di Sarana Pelayanan Kesehatan. Jakarta: UI-Press.

Komala L. (2009). Ilmu Komunikasi, Perspektik, Proses, dan Konteks. Bandung: Widya Padjajaran.

Konsil Kedokteran Indonesia. (2006). Standar Pendidikan Profesi Dokter Gigi. Jakarta.

Kurniawan HD, Tamtomo D, Murti B (2019). Contextual effect of community health center on patient satisfaction of health care service in Ngawi, East Java. J Health Policy Manage. 4(1): 23–30. https://doi.org/10.26911/thejhpm.2019.04.01.03.

Kusnaedi. (2006). Faktor-faktor yang Menyebabkan Keterlambatan Berkas Rekam Medis sampai ke Poliklinik dalam Menunjang Pelayanan Pasien Rawat Jalan di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. [Karya Tulis Ilmiah]. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.

Manuaba A. (2000). Ergonomi, Kesehatan Keselamatan Kerja. Surabaya: PT. Guna Widya.

Nafisatun N. (2011). Analisis Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Pengembalian Dokumen Rekam Medis Rawat Inap Regular di RSUD Dr. Moewardi. [Skripsi]. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Notoatmodjo S. (2007). Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta: Rineka Cipta

Notoatmodjo S. (2002). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2008. Tentang Pedoman

Analisis Beban Kerja Di Lingkungan Departemen Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah. Jakarta.

Rumah Sakit Gigi dan Mulut Prof. Soedomo FKG UGM. (2009). Standar Prosedur Operasional tentang Peminjaman dan Pengembalian Berkas Rekam Medis. Yogyakarta.

Rustiyanto E. (2009). Etika profesi perekam medis dan informasi kesehatan.Yogyakarta: Graha ilmu.

Suryabrata S. (2006). Psikologi Kepribadian. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Widiyanto, A., Murti, B., & Soemanto, R. B. (2018). Multilevel analysis on the Socio-Cultural, lifestyle factors, and school environment on the risk of overweight in adolescents, Karanganyar district, central Java. Journal of Epidemiology and Public Health, 3(1), 94-104.

Widiyanto, A., Fajriah, A. S., Atmojo, J. T., Handayani, R. T., & Kurniavie, L. E. (2020). The effect of social media exposure on depression and anxiety disorders in facing Covid-19 pandemic. European Journal of Molecular & Clinical Medicine, 7(2), 4635-4643.

Downloads

Published

2023-03-23

How to Cite

Ikawati, F. R. (2023). Faktor Keterlambatan Pemusnahan Berkas Rekam Medis Inaktif. Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal, 13(2), 547–556. https://doi.org/10.32583/pskm.v13i2.896