Pencegahan Reaksi pada Penderita Kusta Release From Treatment (RFT) melalui Penatalaksanaan Pengobatan Teratur

Authors

  • Budi Antoro Universitas Mitra Indonesia
  • Diah Sulastri Universitas Mitra Indonesia
  • Anggit Prasetiyo Universitas Mitra Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.32583/pskm.v12i4.799

Keywords:

kejadian reaksi release from treatment (RFT), keteraturan pengobatan, kusta

Abstract

Penyakit Morbus Hansen atau kusta merupakan penyakit menular kronis yang masih memunculkan permasalahan komperhensif. Reaksi kusta adalah suatu proses penyakit yang persisten yang merupakan respons kebal (reaksi selulair) atau respons antigen-imunisasi (reaksi humoral). Puskesmas Bandar Agung Kabupaten Lampung Tengah memiliki 39 pasien yang telah menyelesaikan pengobatan (Release from treatment) MDT tipe MB maupun PB terdapat 19  pasien  yang mengalami reaksi baik reaksi tipe 1 maupun tipe 2. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan keteraturan pengobatan terhadap kejadian reaksi pada  penderita kusta release from treatment (RFT). Populasi penelitian sejumlah 39 responden. Metodologi Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif, desain penelitian analitik dengan pendekatanross sectional. Analisis data dengan caradengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan nilai p = 0,011 < (α=0,05) ada hubungan bermakna antara keteraturan pengobatan terhadap kejadian reaksi pada penderita kusta.

References

Brunner & Suddarth. (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. EGC.

Departemen Kesehatan RI. (2007). Pedoman Nasional Pengendalian Penyakit Kusta.

Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Tengah. (2020). Profil Kesehatan Dinas Kabupaten Lampung Tengah.

Dinas Kesehatan Provinsi Lampung. (2020). Profil Kesehatan Provinsi Lampung.

Ismudjito, A. L. J. (2019). Penyakit Kusta (Pencegahan Penanganan, Perawatan dan Pengobatan).

Kemenkes RI. (2018). infoDatin-kusta-2018 (3).pdf.

Kepmenkes RI. (2019). Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Kusta. In Journal of Physics A: Mathematical and Theoretical. https://doi.org/10.1088/1751-8113/44/8/085201

M.Sopiyudin Dahlan. (2016). Besar Sampel Dalam Penelitian Kesehatan Dan Kedokteran. Epidemologi Indonesia.

M.Sopiyudin Dahlan. (2019). Analisis Multivariat Regresi Logistik Edisi Kedua. Epidemologi Indonesia.

Palandeng, H. M. F., & Rombot, D. V. (2016). Pencegahan Kecacatan Akibat Kusta di Kota Manado. Jurnal Kedokteran Komunitas Dan Tropik, 4(2), 87–92.

Permenkes No.11. (2019). Penanggulangan Kusta.

Riadi, M. (2019). Pengertian, Jenis dan Meningkatkan Kepatuhan Pengobatan. https://www.kajianpustaka.com/2019/06/pengertian-jenis-dan-meningkatkan-kepatuhan-pengobatan.html

Riwayanti. (2015). Reaksi Hipersensitivitas Atau Alergi. Jurnal Keluarga Sehat Sejahtera, 13(26), 22–27.

Riyanto, K. M. A. (2019). Aplikasi Metodelogi Penelitian. Nuha Medika.

Rosa, F. (2020). Faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat kecacatan penderita kusta di rsud dr.pirngadi medan tahun 2015-2019.

Scollard, D. M., Smith, T., Bhoopat, L., Theetranont, C., Rangdaeng, S., & Morens, D. M. (1994). Epidemiologic characteristics of leprosy reactions. International Journal of Leprosy, 62(4), 559–567.

Shriya Dave, Devinder M Thappa, Achyuta Vithal Nori1, and S. J. (2003). A rare variant of erythema nodosum leprosum: A case report.

Sihombing, N. T. M. (2013). Laporan praktik kerja profesi apoteker farmasi rumah sakit di rumah sakit umum daerah dr. Pirngadi kota medan. https://123dok.com/document/6zk38d4y-laporan-praktik-kerja-profesi-farmasi-rumah-daerah-pirngadi.html

Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Kuantuitatif Kualitatif Dan R&D. Alfabeta.

Widasmara, D. (2018). Penyakit Kusta Sebuah Perspektif Klinis.

Widasmara, D., Basuki, S., Florensia, D., Setyagraha, A., & Prasetyorini, N. (2020). Efektivitas multi drug therapy pada transmisi morbus hansen transplasental. Intisari Sains Medis, 11(2), 425. https://doi.org/10.15562/ism.v11i2.713

Downloads

Published

2022-10-28

How to Cite

Antoro, B., Sulastri, D., & Prasetiyo, A. (2022). Pencegahan Reaksi pada Penderita Kusta Release From Treatment (RFT) melalui Penatalaksanaan Pengobatan Teratur. Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal, 12(4), 647–652. https://doi.org/10.32583/pskm.v12i4.799