Karakteristik Keluarga dan Balita Stunting
DOI:
https://doi.org/10.32583/pskm.v15i3.3747Keywords:
karakteristik, stunting, tabananAbstract
Stunting merupakan perawakan pendek atau sangat pendek dilihat dari kurva pertumbuhan WHO panjang badan atau tinggi badan menurut umur menunjukkan kurang dari -2 standar deviasi. Wilayah kerja Puskesmas Kediri I memiliki prevalensi stunting yaitu 7,1% dan merupakan daerah dengan jumah balita stunting terbanyak di Kabupaten Tabanan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik stunting di wilayah kerja Puskesmas Kediri I Kabupaten Tabanan berdasarkan pendapatan keluarga, jumlah anggota keluarga, usia ibu pada saat hamil, tingkat pendidikan ibu, pekerjaan ibu, prematur, BBLR, ASI eksklusif, infeksi berulang, dan pemberian MPASI. Desain penelitian menggunakan studi observasional deskriptif. Responden yang digunakan sebanyak 94 orang yang didapatkan menggunakan teknik purposive sampling. Analisis data dilakukan dengan analisis univariat. Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan di wilayah kerja Puskesmas Kediri I Kabupaten Tabanan lebih banyak keluarga dari balita stunting memiliki pendapatan di bawah UMR (51,1%), dan mayoritas memiliki jumlah anggota keluarga 4 orang atau lebih (87,2%). Mayoritas balita stunting memiliki riwayat infeksi berulang (83%). Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pendapatan di bawah UMR, dan jumlah anggota keluarga 4 orang atau lebih merupakan karakteristik keluarga balita stunting serta infeksi berulang merupakan karakteristik balita stunting di wilayah kerja Puskesmas Kediri I.
References
Adila, N. T. H. (2021). Hubungan Infeksi Saluran Pernafasan Akut dengan Kejadian Stunting. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada, 10(1), 273–279. https://doi.org/10.35816/jiskh.v10i1.605
Agustin, L., & Rahmawati, D. (2021). Hubungan Pendapatan Keluarga Dengan Kejadian Stunting. Indonesian Journal of Midwifery, 4(1). Retrieved from http://jurnal.unw.ac.id/index.php/ijm
Alqaoud, N., & Al-Taiar, A. (2022). Trends of Stunting, Underweight and Overweight Among Children Aged < 5 Years in Kuwait. Eastern Mediterranean Health Journal, 28(6), 407–417. https://doi.org/10.26719/emhj.22.043
Aureliyana, T., & Sakinah, R. K. (2022). The Relationship Between Exclusive Breastfeeding and The Incidence of Stunting Toddlers in Cemara Wetan Village, Indramayu Regency. Jurnal Riset Kedokteran, 2(2), 67–72. https://doi.org/10.29313/jrk.vi.1437
BAPPENAS. (2023). Laporan Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan 2023. Jakarta: Kedeputian Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional. Retrieved from https://sdgs.bappenas.go.id/website/wp-content/uploads/2023/11/Laporan-tahunan-SDGs-2023.pdf
Fadillah, N. A., Alifia, A., Delima, A., Rahmadhani, R., Haruna, N., & Manda, I. (2022). Analisis Faktor Risiko Kejadian Stunting Pada Balita Usia 6 Bulan-23 Bulan di Puskesmas Pekkae Kecamatan Tanete Rilau Kabupaten Barru Tahun 2020. Medical Journal : Jurnal Berkala Ilmiah Kedokteran, 5(2), 84–96.
Fitraniar, I., Abdurahman, F., Abdullah, A., Maidar, M., & Ichwansyah, F. (2022). Determinan Stunting Pada Bayi Usia 0 – 24 Bulan di Kabupaten Pidie: Studi Kasus-Kontrol. AcTion: Aceh Nutrition Journal, 7(2), 187. https://doi.org/10.30867/action.v7i2.502
Karisma, G., Fauziyah, S., & Herlina, S. (2022). Pengaruh Antropometri Bayi Baru Lahir dan Prematuritas Dengan Kejadian Stunting Pada Balita di Desa Baturetno. Jurnal Kedokteran Komunitas, 10(2), 1–10.
Kemenkes. (2022a). Mengenal Apa Itu Stunting. Retrieved December 13, 2023, from https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1388/mengenal-apa-itu-stunting
Kemenkes. (2022b). Status Gizi SSGI 2022. Retrieved from https://layanandata.kemkes.go.id/katalog-data/ssgi/ketersediaan-data/ssgi-2022
Khairani, N., & Effendi, U. (2022). Karakteristik Balita, ASI Eksklusif, dan Keberadaan Perokok Dengan Kejadian Stunting Pada Balita. AcTion: Aceh Nutrition Journal, 7(1), 15–25. https://doi.org/10.30867/action.v7i1.423
Khati, S., & Ariesta, M. (2023). Hubungan Status Ekonomi dan Jumlah Keluarga Dengan Kejadian Stunting Pada Balita di Desa Kuapahan Kecamatna Tambang Tahun 2023. Jurnal Kesehatan Terpadu, 2(3), 173–180.
Lemaking, V. B., Manimalai, M., Monika, H., & Djogo, A. (2022). Hubungan Pekerjaan Ayah, Pendidikan Ibu, Pola Asuh, dan Jumlah Anggota Keluarga Dengan Kejadian Stunting Pada Balita di Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang. Ilmu Gizi Indonesia, 5(2), 123–132.
Lusiani, V., & Anggraeni, A. (2021). Hubungan Frekuensi dan Durasi Penyakit Infeksi Dengan Kejadian Stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Kebasen Kabupaten Banyumas. Journal of Nursing Practice and Education, 2(1), 1–13. https://doi.org/10.34305/jnpe.v2i1.374
Maesarah, Adam, D., Hatta, H., Djafar, L., & Kaaba, I. (2021). Hubungan Pola Makan dan Riwayat ASI Ekslusif Dengan Kejadian Stunting Pada Balita di Kabupaten Gorontalo. Public Health Nutrition Journal, 1(1), 50–58.
Marfuah, D., Kusudaryati, D., & Kurniawati, N. (2022). The Difference From Mother’s Education, Mother’s Occupation and History of Providing Weaning Food in Stunting and Non Stunting Toddlers in the Trucuk II Public Health Center Klaten. The 16th University Research Colloqium, 292–303.
Marlani, R., Neherta, M., & Deswita, D. (2021). Gambaran Karakteristik Ibu yang Mempengaruhi Kejadian Stunting Balita Usia 24-59 Bulan di Puskesmas Talang Banjar Kota Jambi. Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi, 21(3), 1370. https://doi.org/10.33087/jiubj.v21i3.1748
Noviandri, Ali, N., Mursaha, A., & Adhyanti. (2024). Analisis Regresi Logistik Biner Pada Karakteristik Demografi Sosial Ekonomi dan Intervensi Gizi Spesifik Balita Stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Jambula Kota Ternate. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Majapahit, 6(2), 149–166. Retrieved from http://ejournal.stikesmajapahit.ac.id
Noviandri, T., Iskandar, A., & Buchori, M. (2024). Hubungan Pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI) Dengan Kejadian Stunting di Kelurahan Gunung Kelua Samarinda. Jurnal Kedokteran Mulawarman, 11(1), 31–40.
Nurhidayati, T., Rosiana, H., & Rozikhan. (2020). Usia Ibu Saat Hamil dan Kejadian Stunting Pada Anak USIA 1-3 Tahun. Midwifery Care Journal, 1(5).
Nurmalasari, Y., Anggunan, & Febriany, T. (2020). Hubungan Tingkat Pendidikan Ibu dan Pendapatan Keluarga Dengan Kejadian Stunting Pada Anak Usia 6-59 Bulan. JURNAL KEBIDANAN, 6(2), 205–211. Retrieved from https://ejurnalmalahayati.ac.id/
Pratama, M., & Irwandi, S. (2021). Hubungan Pemberian ASI Eksklusif Dengan Stunting di Puskesmas Hinai Kiri, Kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat. Jurnal Kedokteran STM (Sains Dan Teknologi Medik), 4(1), 17–25.
Purnamasari, M., & Rahmawati, T. (2021). Hubungan Pemberian ASI Eksklusif dengan Kejadian Stunting Pada Balita Umur 24-59 Bulan. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada, 10(1), 290–299. https://doi.org/10.35816/jiskh.v10i1.490
Saragih, K., & Wahyunita, V. (2024). Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Kejadian Stunting Pada Bayi Usia 24-35 Bulan. Faletehan Health Journal, 11(3), 286–294.
Setiyowati, E., Dewi Purnamasari, M., & Setiawati, N. (2021). Penyebab Anak Stunting: Perspektif Ibu. In Jurnal Kesehatan (Vol. 12). Online. Retrieved from Online website: http://ejurnal.poltekkes-tjk.ac.id/index.php/JK
Syarial. (2021). Kenali Stunting dan Cegah. Jakarta. Retrieved from http://repo.unand.ac.id/46382/2/KENALI%20STUNTING%20DAN%20CEGAH.pdf
Trisiswati, M., Mardhiyah, D., & Sari, S. (2021). Hubungan Riwayat BBLR (Berat Badan Lahir Rendah) Dengan Kejadian Stunting di Kabupaten Pandeglang. Majalah Sinstekes, 8(2), 61–70.
UNICEF. (2016). Sebuah Gambaran: SDG dan Anak-Anak di Indonesia. Jakarta: UNICEF. Retrieved from https://www.unicef.org/indonesia/media/1651/file/SDG%20Snapshot.pdf
Utami, A., Zulmansyah, & Nur, I. (2023). Pekerjaan Ibu sebagai Faktor Dominan Kejadian Stunting pada Anak Usia 24-59 Bulan. Jurnal Riset Kedokteran, 3(1), 50–56.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.