Kajian Etnofarmakologi Tanaman Herbal dalam Upaya Pencegahan Malaria: Suatu Telaah Roman Sejarah Era Kerajaan Pajajaran Kesatria Hutan Larangan Karya Saini K.M.
Keywords:
kerajaan pajajaran, kina, malaria, pencegahanAbstract
Kerajaan Pajajaran mengemukakan upaya pencegahan penyakit demam/malaria dengan rebusan kulit pohon. Seri Kesatria Hutan bLarangan karya Saini KM, dengan tokoh utama Pangeran Anggadipati menjadi pilihan untuk ditelaah. Penelitian dilakukan dengan menelaah tulisan roman sejarah tersebut, dan dilakukan juga kajian kepustakaan tentang pengobatan malaria dengan herbal. Menyimak paparan dalam roman sejarah, besar kemungkinan penyakit tersebut adalah malaria yang ditularkan melalui gigitan. Minuman teh yang disajikan mungkin diberi ramuan kulit kina yang tumbuh di dataran tingggi. Daerah Galuh Tua yang berawa-rawa kemungkinan besar terdapat di daerah Rawa Lakbok sekarang. Pengobatan herbal untuk berbagai kondisi penyakit telah lama dikenal dan dilaksanakan di Jawa Barat, masyarakat Baduy memakai berbagai tanaman obat untuk mengobati dan menjaga kesehatannya. Tanaman lain yang dipakai kulitnya untuk pengobatan malaria selain kina (Chinchona sp) adalah cempedak (Artocampus cshampeden), mundu (Garcinia dulcis). Menjadi pertanyaan adalah apakah ramuan pencegahan itu adalah kulit pohon kina ataukah yang lain? Apakah pohon kina sudah ada di Jawa Barat sejak era Kerajaan Pajajaran? Diperlukan suatu penelitian lanjutan mendalam dengan mempelajari berbagai sumber kepustakaan seperti koropak yang ada, untuk memastikan dan menjelaskan hal tersebut.
References
Bule-Sopi I.I.P dan Tallan M.M. Kajian beberapa tumbuhan obat yang digunakan dalam pengobatan malaria secara tradisional. Spirakel 2015; 7(2): 28-37.
KMK Republik Indonesia No.HK.01.07/MENKES/556/2019 tentang Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Malaria.
Kurniawati F, Ratana A.G. dan Syahrian H. Jejak Perjalanan Kina Indonesia di Kebun Raya Cibodas. Tersedia di https://krcibodas.brin.go.id/ diakses 16 Juni 2022.
Mufidah F. Dan Zuhrotun A. Tanaman berkhasiat untuk pengobatan malaria di Indonesia berdasarkan etnofarmasi. Fitofarmaka 2020;10(2): 106-121. DOI : 10.33751/jf.v10i2.2134.
Nuralia L. Perkebunan kina di wilayah Bandung Jawa Barat. Tersedia di https://balarjabar.kemdikbud.go.id, diakses 16 Juni 2022.
Radisa K dan Ramadhania Z.M. Beberapa tanaman obat sebagai anti malaria. Farmaka 2020; 17 (3): 99-107.
Rahmat A.A. Peranan Bupati R.A.A. Wiratanuningrat dalam pembangunan Kabupaten Tasikmalaya 1908-1937. Patanjala 2017; 9 (3): 343 – 358.
Saini K.M. Pangeran Anggadipati. Penerbit Bentang Yogyakarta, 2008.
Sumarlina ESN, Heriyanto, Husen IR. Introducing medicinal herbs based on Medicinal Old text of Baduy community through the vocabulary improvement for foreingners. KEBIPAAN 2019: Proceeding of the conference BIPA Tahunan. 57-62.
Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Undang-Undang Republik Indonesia nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
Widyawaruyanti A, Zaini NC, dan Syafruddin. Mekanisme dan aktivitas antimalaria dari senyawa flavonoid yang diisolasi dari cempedak (Artocarpus champeden). Jurnal Berkala Akutansi dan Bisnis Universitas Airlangga. 2011; 13(2): 67-77.
Wiraatmadja R M S. Ngabukbak Lakbok. Disitasi dari Bastaman H.D. RAA Wiratanuningrat jeung Rawa Lakbok. Pusat Studi Sunda Bandung. Sundalana 3. 2004.
Widiyanto, A., Murti, B., & Soemanto, R. B. (2018). Multilevel analysis on the Socio-Cultural, lifestyle factors, and school environment on the risk of overweight in adolescents, Karanganyar district, central Java. Journal of Epidemiology and Public Health, 3(1), 94-104.
Widiyanto, A. (2017). Hubungan Kepatuhan Minum Obat dengan Kesembuhan Pasien Tuberkulosis Paru BTA Positif di Puskesmas Delanggu Kabupaten Klaten. Interest: Jurnal Ilmu Kesehatan, 6(1), 7-12.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.