Pengetahuan Kawasan Tanpa Rokok dan Pengetahuan Bahaya Merokok dengan Persepsi Penerapan Kawasan Tanpa Rokok
Keywords:
pengetahuan, persepsi, KTRAbstract
Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok yang dilandasi UU Nomor 36 Tahun 2009 Pasal 115 tentang kesehatan. Penerapan KTR di lingkungan sekolah didukung dengan Permendikbud Nomor 64 Tahun 2015 tentang Kawasan Tanpa Rokok di Lingkungan Sekolah, mempunyai tujuan dasar untuk melindungi para generasi muda yang sedang menempuh pendidikan di sekolah dari paparan asap rokok yang berbahaya dan secara tidak langsung diharapkan menurunkan angka perokok pada pelajar. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis hubungan antara pengetahuan tentang kawasan tanpa rokok (KTR) dengan persepsi siswa terhadap penerapan KTR di SMA N 5 Padang dengan subyek dari penelitian adalah seluruh siswa. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif survai analitik dengan pendekatan rancangan studi crosssectional. Sample penelitian ini adalah sebanyak 143 responden. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara. Hasil penelitian menyatakan bahwa, hipotesis terjawab dengan adanya hubungan antara persepsi siswa terhadap penerapan KTR dengan pengetahuan KTR (pvalue=0,001) dan pengetahuanbahaya merokok tidak ada hubungan(pvalue=0,365).
References
Azkha, N. (2013). Studi Efektivitas Penerapan Kebijakan Perda Kota Tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR) dalam Upaya Menurunkan Perokok Aktif Di Sumatera Barat Tahun 2013. Kebijakan Kesehatan Indonesia, 02(04), 171–179.
Dharmastuti, silvia putri. (2017). Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Bahaya Merokok Melalui Media Booklet Dan Poster Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Siswa Smp N 2 Tasikmadu. In Jurnal Kesehatan Masyarakat. http://eprints.ums.ac.id/50077/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf
Elizabeth G Klein. (2012). Young Adult Perceptions Of Smoking In Outdoor Park Areas.Health and Place. 18(5), 1042–1045.
Goel, S., Singh, R. J., Sharma, D., & Singh, A. (2014). Public opinion about smoking and smoke free legislation in a district of North India. Indian Journal of Cancer, 51(3), 330–334. https://doi.org/10.4103/0019-509X.146788
KEMENKES. (2013). Pedoman Pengembangan Kawasan Tanpa Rokok.
Soetjiningsih. (2004). Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya. Sagung Seto.
Sureda, X., Fernández, E., Martínez-Sánchez, J. M., Fu, M., López, M. J., Martínez, C., & Saltó, E. (2015). Secondhand smoke in outdoor settings: Smokers’ consumption, non-smokers’ perceptions, and attitudes towards smoke-free legislation in Spain. BMJ Open, 5(4), 1–8. https://doi.org/10.1136/bmjopen-2014-007554
WHO. (2014). Global Youth Tobacco Survey Indonesian Report. WHO-SEARO.
Wray, R. J., Jupka, K., Berman, S., Zellin, S., & Vijaykumar, S. (2012). Young adults’ perceptions about established and emerging tobacco products: Results from eight focus groups. Nicotine and Tobacco Research, 14(2), 184–190. https://doi.org/10.1093/ntr/ntr168
Azagba, S. (2016). Smoke-free School Policy And Exposure To Secondhand Smoke: A Quasi-Experimental Analysis. ArticleNicotine and Tobacco ResearchVolume 18, Issue 2, 1 February 2016, Pages 170-176.
Ling, Jonathan dan Jonathan Calting. (2012). Psikologi Kognitif. Erlangga: Jakarta.
Petersen, A.B. (2017). Smoking Policy Change Within Permanent Supportive Housing. Journal of Community Health7 September 2017, Pages 1-9
Tria Fabriana. (2015). Pengaruh Persepsi Mahasiswa Terhadap Kawasan Tanpa Rokok dan Dukungan Penerapannya Di Universitas Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara.
Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 24 Tahun 2012. Tentang Kawasan Tanpa Rokok.
Peraturan Wali Kota Padang Nomor 25 Tahun 2016. Penerapan Kawasan Tanpa Rokok di Kota Padang.
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional. (2017). Informasi Demografi 2017.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.