Hubungan Status Gizi dengan Kejadian Anemia pada Anak Usia 6 – 59 Bulan

Authors

  • Ni Putu Elis Cahaiantari Rumah Sakit Umum Daerah Wangaya
  • I Wayan Bikin Suryawan Rumah Sakit Umum Daerah Wangaya
  • Made Ratna Dewi Rumah Sakit Umum Daerah Wangaya

DOI:

https://doi.org/10.32583/pskm.v14i2.1914

Keywords:

anemia, balita, status gizi

Abstract

Anemia defisiensi besi berpotensi menghambat pertumbuhan kognitif, motorik, sensorik, dan sosial anak. Jika tidak ditangani secara tepat, dampaknya dapat menjadi permanen. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan status gizi dengan kejadian anemia pada anak usia 6-59 bulan. Desain penelitian ini adalah observasional analitik dengan metode cross-sectional. Pengambilan sampel melalui metode consecutive sampling. Terdapat 40 sampel yang memenuhi kriteria inklusi dari penelitian ini. Instrumen dari penelitian ini adalah data sekunder yang diambil dari buku register dan rekam medis pasien. Analisa data penelitian menggunakan uji Chi Square dengan hasil signifikan apabila nilai p kurang dari 0,05. Terdapat hasil signifikan pada hubungan antara status gizi dengan kejadian anemia pada anak berusia 6-59 bulan dengan nilai p 0,027. Kesimpulan yaitu terdapat hubungan yang signifikan antara status gizi dengan kejadian anemia pada anak usia 6-59 bulan di RSUD Wangaya Kota Denpasar pada tahun 2022.

References

Agritubella, S. M., & Delvira, W. (2020). Efektifitas poster pola diit 1000 hari pertama kehidupan (HPK) terhadap pengetahuan ibu hamil tentang nutrisi dalam pencegahan stunting di Puskesmas Rambah Kabupaten Rokan Hulu. Jurnal Endurance, 5(1), 168–179. https://doi.org/10.22216/jen.v5i1.5027

Ahdiat, A. (2022). 17 Juta Warga RI Kurang Gizi, Tertinggi di Asia Tenggara. Katadata Media Network, 2022.

Ali, I., Khan, M. N. A., Ali, A., Hussain, M. Z., Khan, M. S., & Ahmed, S. N. (2022). Anaemia in Chronic Kidney Disease. Pakistan Armed Forces Medical Journal, 72(4). https://doi.org/10.51253/pafmj.v72i4.4710

Amelia, R. R. (2019). Prevalensi dan Zat Gizi Mikro dalam Penanganan Stunting. Jurnal Ilmu Kedokteran Dan Kesehatan, 6(2). https://doi.org/10.33024/jikk.v6i2.2193

Cresswell, J. W. (2017). Research Design (Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approaches). Edisi 3. SAGE Publications.

Departemen Pertanian Amerika Serikat. (2011). Nutrisi dan Makanan Bayi. 3, 51.

Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan. (2022). Anemia Defisiensi Besi Pada Anak. Kementerian Kesehatan RI, 9(3), 2022.

Elia, M. (2017). Defining, Recognizing, and Reporting Malnutrition. International Journal of Lower Extremity Wounds, 16(4), 230–237. https://doi.org/10.1177/1534734617733902

Fernández-Plaza, S., & Gómez, S. V. (2021). Anemia ferropénica. Pediatria Integral, 25(5).

Jumiatun, J. (2019). Hubungan Pola Pemberian Makanan dengan Status Gizi Balita Umur 1-5 Tahun di Desa Ngampel Kulon Kecamatan Ngampel Kabupaten Kendal. Jurnal Kebidanan Harapan Ibu Pekalongan, 6. https://doi.org/10.37402/jurbidhip.vol6.iss2.58

Maretalinia, Rusmitasari, H., Supriatin, Amaliah, L., Sukmawati, E., & Suwarni, L. (2023). Factors influencing the utilization of the Modern Family Planning (MFP) method under the National Health Insurance in Indonesia: An analysis of the 2017 IDHS. Public Health of Indonesia, 9(2). https://doi.org/10.36685/phi.v9i2.694

Popkin, B. M., Corvalan, C., & Grummer-Strawn, L. M. (2020). Dynamics of the double burden of malnutrition and the changing nutrition reality. The Lancet, 395(10217), 65–74. https://doi.org/10.1016/S0140-6736(19)32497-3

Setiati, S. (2014). Geriatric Medicine, Sarkopenia, Frailty, dan Kualitas Hidup Pasien Usia Lanjut: Tantangan Masa Depan Pendidikan, Penelitian dan Pelayanan Kedokteran di Indonesia. EJournal Kedokteran Indonesia, 1(3). https://doi.org/10.23886/ejki.1.3008.

Sudargo, T., Huriyati, E., Safitri, L., Irwanti, W., & Nugraheni, S. A. (2012). Hubungan Antara Status Gizi, Anemia, Status Infeksi, Dan Asupan Zat Gizi Dengan Fungsi Kognitif Pada Anak Sekolah Dasar Di Daerah Endemik Gaki. Gizi Indonesia, 35(2).

Sugiyono, D. (2020). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.

Sukmawati, E., Marzuki, K., Batubara, A., Afifah Harahap, N., & Weraman, P. (2023). The Effectiveness of Early Childhood Nutrition Health Education on Reducing the Incidence of Stunting. Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 7(4), 4002–4012. https://doi.org/10.31004/obsesi.v7i4.4846

Sukmawati E, wahyunita yulia sari, & indah sulistyoningrum. (2018). Farmakologi Kebidanan. Trans Info Media (TIM). https://scholar.google.com/scholar?oi=bibs&cluster=11760770443894442881&btnI=1&hl=id

Who. (2011). Haemoglobin concentrations for the diagnosis of anaemia and assessment of severity. Vitamin and Mineral Nutrition Information System. Geneva, Switzerland: World Health Organization, 1–6.

WHO. (n.d.). Nutrition.

WHO. (2022). Anaemia.

Yulaeka, Y. (2020). Hubungan Status Gizi dengan Kejadian Anemia pada Remaja Putri. Jurnal Kebidanan Mutiara Mahakam, 8(2), 112–118. https://doi.org/10.36998/jkmm.v8i2.108

Downloads

Published

2023-12-08

How to Cite

Cahaiantari, N. P. E., Suryawan, I. W. B., & Dewi, M. R. (2023). Hubungan Status Gizi dengan Kejadian Anemia pada Anak Usia 6 – 59 Bulan. Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal, 14(2), 919–926. https://doi.org/10.32583/pskm.v14i2.1914