Faktor-faktor yang Memengaruhi Tingkat Terjadinya Kejadian Katarak di Rumah Sakit Khusus Mata

Authors

  • Dedi Dedi Institut Kesehatan Helvetia
  • Muflih Muflih Institut Kesehatan Helvetia
  • Maulidan Maulidan Institut Kesehatan Helvetia
  • Azkar Azkar Institut Kesehatan Helvetia

DOI:

https://doi.org/10.32583/pskm.v14i1.1581

Keywords:

jenis kelamin, katarak, usia

Abstract

Katarak menjadi salah satu penyebab utama masalah penglihatan di Indonesia. Data menunjukkan bahwa sekitar 70%-80% dari gangguan penglihatan yang parah hingga kebutaan di negara ini dapat dikaitkan dengan kondisi katarak. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi angka kejadian katarak di RS Mata Medan Baru. Penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif korelasi, serta menggunakan pendekatan cross-sectional. Sampel yang terlibat dalam penelitian ini terdiri dari 75 responden yang menderita katarak, dan pemilihan sampel dilakukan dengan metode total sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang berfokus pada faktor-faktor yang berhubungan dengan terjadinya katarak. Dalam analisis data, penelitian ini menggunakan metode analisis statistik Kendall tau. Ada hubungan antara kejadian katarak dengan IMT 0,001, dan usia 0,002, dan faktor yang paling dominan mempengaruhi kejadian katarak yaitu bekerja diluar paparan sinar ultraviolet menunjukkan nilai signifikan 0,000 dan t-nilai 4,435. Dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara Mereka yang bekerja di luar ruangan dan terpapar langsung oleh sinar matahari atau sinar ultraviolet dengan kejadian katarak.

References

Aini AN, Santik YDP (2018;). Kejadian katarak senilis di RSUD Tugurejo. HIGEIA (Journal Public Heal Res Dev. 2(2):295–306.

Alhamdan AA, Alsaif AA. (2011)The nutritional, glutathione and oxidant status of elderly subjects admitted to a university hospital. Saudi J Gastroenterol Off J Saudi Gastroenterol Assoc. 1;17(1):58.

Annisha AD. (2022).Profil Pasien Katarak di Poliklinik Mata RS PKU Muhammadiyah Rogojampi. CoMPHI J Community Med Public Heal Indones J.;2(3):101–6.

Ayuni NDQ, SKM MK. (2020. ) Buku Ajar Asuhan Keperawatan Keluarga pada Pasien Post Operasi Katarak. Pustaka Galeri Mandiri;

Azim SF, Akhter QS, Akter T, Farid F. Obesity and dyslipidemia: risk factors for development of senile cataract. J Bangladesh Soc Physiol. 2018;13(1):29–34.

Detty AU, Artini I, Yulian VR. Karakteristik Faktor Risiko Penderita Katarak. J Ilm Kesehat Sandi Husada. 2021;10(1):12–7.

Gupta VB, Rajagopala M, Ravishankar B (2014). Etiopathogenesis of cataract: an appraisal. Indian J Ophthalmol.;62(2):103.

Gurung R, Gogate P, Oli RU, Hussain AHM, Abeydeera A, Sharma IP, et al (2021).. Cataract in South-East Asia. In: South-East Asia Eye Health. Springer;. p. 125–44.

HAMIDI MNS. (2017).FAktor-faktor yang berhubungan dengan terjadinya katarak senilis pada pasien di poli mata RSUD Bangkinang. J Ners.;1(1).

Hidayaturahmah R, Andayani TM, Kristina SA. (2021) Analisis Faktor-Faktor Klinik yang Mempengaruhi Kualitas Hidup Pasien Katarak di Rumah Sakit Dr. YAP, Yogyakarta. J Farm Dan Ilmu Kefarmasian Indones.;8(3):207.

Ilyas S. (2014).Ikhtisar Ilmu Penyakit Mata Edisi ke-4: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Modenese A, Gobba F. (2018). Cataract frequency and subtypes involved in workers assessed for their solar radiation exposure: a systematic review. Acta Ophthalmol.;96(8):779–88.

Mohammadi SF, Afarideh M, Mehrjardi HZ, Mirhadi S (2017). Obesity and density of the crystalline lens: Revisiting a growing dilemma. Biomed hub.;2(1):1–8.

Nartey A. The pathophysiology of cataract and major interventions to retarding its progression: a mini review. Adv Ophthalmol Vis Syst. 2017;6(3):76–8.

Pan CW, Lin Y (2014). Overweight, obesity, and age-related cataract: a meta-analysis. Optom Vis Sci.;91(5):478–83.

Park S, Kim T, Cho SI, Lee EH. (2013)Association between cataract and the degree of obesity. Optom Vis Sci.;90(9):1019–27.

Rumerung G, Rares LM, Saerang JSM (2016). Perbandingan prevalensi katarak senilis di daerah pantai dengan di daerah pegunungan. e-CliniC.;4(1).

Shaikh S, Karale V, Tawde G.( 2020). Assistive Object Recognition System for Visually Impaired. Int J Eng Res Technol.;9(9):736–40.

Sumiasih PD, Septiwi C, Astuti DP (2021). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Katarak Di Poliklinik Mata Rsu Purbowangi Kebumen. Proceeding of The URECOL.;11–20.

Soleha TU, Yusran M, Lisiswanti R, Oktafany O (2015).. Peningkatan Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku tentang Faktor Risiko Katarak pada Lansia di Posyandu Lansia Puskesmas Natar Lampung Selatan. JPM (Jurnal Pengabdi Masyakat) Ruwa Jurai.;1(1):43–6.

Sonowal SK, Kuli JJ, Gogoi G. ( 2013).A Study of Prevalence and Risk Factors of Senile Cataract in Tea Garden Community in Dibrugarh District, Assam, India. Int J Sci Res.;5(3):2319–7064.

Virgo G (2020). Faktor-Faktor Yang Berhubungan dengan Terjadinya Katarak Senilis Pada Pasien Di Poli Mata Rsud Bangkinang. J Ners.;4(2):73–82.

Yoshida M, Inoue M, Iwasaki M, Tsugane S, Group JS. Association of body mass index with risk of age-related cataracts in a middle-aged Japanese population: the JPHC Study. Environ Health Prev Med. 2010;15:367–73.

Ye J, Lou LX, He JJ, Xu YF.( 2014). Body mass index and risk of age-related cataract: a meta-analysis of prospective cohort studies. PLoS One.;9(2):e89923.

Downloads

Published

2023-09-16

How to Cite

Dedi, D., Muflih, M., Maulidan, M., & Azkar, A. (2023). Faktor-faktor yang Memengaruhi Tingkat Terjadinya Kejadian Katarak di Rumah Sakit Khusus Mata . Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal, 14(1), 347–358. https://doi.org/10.32583/pskm.v14i1.1581