Efektivitas Kombinasi Terapi Relaksasi Autogenik dengan Musik Klasik terhadap Penurunan Tekanan Darah
DOI:
https://doi.org/10.32583/keperawatan.v15i1.734Keywords:
hipertensi, musik klasik, relaksasi autogenikAbstract
Hipertensi merupakan salah satu penyakit yang cukup tinggi baik di negara maju maupun negara berkembang sehingga perlu adanya terapi farmakologi dan terapi komplementer yang berperan dalam penatalaksanaan hipertensi. Terapi yang digunakan dalam mengatasi penyakit hipertensi yaitu kombinasi terapi relaksasi autogenik dan music klasik. Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui efektivitas kombinasi terapi relaksasi autogenik dan music klasik terhadap penurunan tekanan darah. Penelitian yang digunakan adalah quasi-experimental dengan menggunakan teknik The Nonrandomized Control Group Pretest-posttest Design. Sampel penelitian adalah klien hipertensi primer sebanyak 28 responden, dengan teknik nonprobability sampling dengan metode purposive sampling. Instrument penelitian yang digunakan yaitu spyghmomanometer manual, stetoskop, SOP terapi relaksasi autogenik dan SOP terapi musik. Penelitian ini dilakukan di RSUD Dr. M. Haulussy Ambon selama 3 hari dengan durasi permberian intervensi 15-20 menit. Uji yang digunakan dalam penelitian ini yaitu uji wilcoxon. Hasil uji didapatkan tekanan darah sistole dan diastole sebelum dilakukan tindakan adalah 144,17 mmHg dan 90,56 mmHg sedangkan hasil tekanan darah sistole dan diastole sesudah dilakukannya tindakan adalah 126,67 mmHg dan 82,22 mmHg, sehingga didapatkan hasil setelah menggunakan uji Wilcoxon menunjukkan bahwa terdapat perubahan tekanan darah sistole dan diastole sebelum dan sesudah tindakan dengan Pvalue=0,000 (ɑ= <0,05) yang artinya adanya pengaruh setelah diberikan kombinasi terapi relaksasi autogenik dan music klasik. Efektivitas kombinasi terapi relaksasi autogenik dan music klasik ini dipengaruhi oleh rasa sensasi dari terapi relaksasi autogenik melalui penyaluran emosi yang positif serta rasa aman nyaman yang dihasilkan oleh energi dari musik klasik. Kedua terapi yang dikombinasikan dalam satu waktu secara bersamaan merangsang sistem tubuh untuk mengeluarkan hormon-hormon yang berhubungan dengan penurunan tekanan darah.
References
Ardiansyah, M. (2012). Medikal Bedah. Yogyakarta: DIVA Press.
Campbell, Don.(2009). The Mozart Effect: Tapping the power of music to heal the body, strengthen the mind and unlock the creative spirit. Jakarta : Gramedia.
Dinardo, M.M. (2009). Mind-body therapies in diabetes management. Diabetes Spectrum, 22(1) , 30.
Fukui, H., Arai, A., & Toyoshima, K. (2012). Efficacy of music therapy in treatment for the patients with Alzheimer’s disease. International Journal of Alzheimer’s Disease, Vol 2012, 1-6
Fransisca, Irene (2018) “Pengaruh Terapi Relaksasi Autogenik Terhadap Tekanan Darah pada Lansia dengan Hipertensi di RW 07 Kelurahan Karang Mekar Wilayah Kerja Puskesmas Cimahi Tengah”
Handiyanti, Leni (2018) “Pengaruh Terapi Musik Terhadap Tekanan Darah pada Penderita Hipertensi Usia Muda di RW 02 Wilayah Kerja Puskesmas Cimahi Selatan”
Ismarina, Herliawati, dan Muharyani, P.W. (2015) . Perbandingan Perubahan Tekanan Darah Lansia Penderita Hipertensi Setelah dilakukan Terapi Musik Klasik dan Relaksasi Autogenik di Wilayah Kerja Puskesmas Pembina Palembang.
Kemenkes, (2018). Profil Data Kesehatan Indonesia. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI.
Kristiarini. (2013). Pengaruh Relaksasi Autogenik terhadap Skala Nyeri pada Ibu Post Operasi Sectio Caesaria (SC) di RSUD Banyumas. Tersedia dalam http://keperawatan.unsoed.ac.id/sites/default/files/dwi_skripsi_pl2-p40.pdf. Diakses tgl 11 April 2022
Kowalski, Robert. (2010) Terapi Hipertensi: Program 8 minggu Menurunkan Tekanan Darah Tinggi. Alih Bahasa: Rani Ekawati. Bandung: Qanita Mizan Pustaka
Limbong, M. et all (2015). Pengaruh Relaksasi Autogenik Terhadap Kadar Glukosa Darah Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2. Jurnal skolastik keperawatan, 2015
Moomina Siauta, Hani Tuasikal, Selpina Embuai. (2020). Efektifitas Terapi Walking Exercise Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Klien Hipertensi Di Desa Kulur Saparua
Moomina Siauta, Tri Hatala, Hani Tuasikal. (2017). Pengaruh Senam Lansia Terhadap Penurunan Tekanan Darah Serta Nyeri Artritis Rhematoid pada Lansia (Studi Kasus di Panti Werdha Inakaka Ambon Maluku). Prosiding Seminar Nasional & CFP I IDRI.
Notoatmodjo, S. (2010) Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
Oberg (2009). Mind body techniques to reduce hypertension choronic effects.
Price, Sylvia Anderson, (2015), Nanda NIC NOC, Jilid 2, Jakarta : EG
Purnawan, I, Upoyo, A.S., Awaludin S. (2015). Pengaruh Terapi Mandi Uap Terhadap Respon Fisiologis Stress Penderita Hipertensi. Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal Of Nursing), 10(1).
Riskesdas (2018). Badan Penelitian Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI 2018. Riset Kesehatan Daerah. Jakarta: Riskesdas 2018
Riyanto, A. (2017). Aplikasi Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika
Suherly, Ismonah. Dkk. (2011). Perbedaan Tekanan Darah pada Pasien Hipertensi Sebelum dan Sesudah Pemberian Terapi Musik Klasik di RSUD Tugurejo Semarang.
Sholeh, M. (2006) Terapi Sholat Tahajud Menyembahkan Berbagai Penyakit. Bandung: Hikmah
Yonata, A., Satria, A. (2016). Hipertensi sebagai Faktor Pencetus Terjadinya Stroke. Majority Vol. 5 No. 3.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Jurnal Keperawatan
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.