Faktor Determinan Kejadian Dekompresi pada Nelayan Penyelam Tradisional

Authors

  • Mansur Sididi Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muslim Indonesia
  • Rahman Rahman Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muslim Indonesia

Keywords:

kejadian dekompresi, kedalaman menyelam, lama menyelam

Abstract

Dekompresi merupakan penyakit yang menjadi perhatian para penyelam saat ini. Tingginya angka kecelakaan yang dialami oleh penyelam disebabkan oleh kurangnya pengetahuan nelayan tentang penyelaman dan risikonya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor determinan kejadian dekompresi pada nelayan penyelam tradisional di Pulau Barrang Lompo. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh penyelam nelayan di Pulau Barrang Lompo sebanyak 311 penyelam. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling dengan jumlah sampel 76 orang. Analisis data menggunakan uji chi square dengan SPSS. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada pengaruh lama menyelam (p-value = 0,244) dan kedalaman menyelam (p-value = 0,138) dan ada pengaruh riwayat penyakit jantung penyerta (p-value = 0,011) terhadap kejadian dekompresi pada nelayan penyelam tradisional di Pulau Barrang Lompo. Tidak ada pengaruh lama menyelam dan kedalaman menyelam serta ada pengaruh riwayat penyakit jantung penyerta terhadap kejadian dekompresi pada nelayan penyelam tradisional di Pulau Barrang Lompo. Disarankan kepada Nelayan penyelam untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin sebelum melakukan penyelaman dan juga perlunya menjaga perilaku hidup sehat bagi penyelam.

References

Duke, H. I., Widyastuti, S. R., Hadisaputro, S., & Chasani, S. (2017). Pengaruh Kedalaman Menyelam, Lama Menyelam, Anemia Terhadap Kejadian Penyakit Dekompresi Pada Penyelam Tradisional. Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia, 12(2), 12–18. https://jurnal.unimus.ac.id/index.php/jkmi/article/download/3170/3054

Embuai, Y., Denny, H. M., & Setyaningsih, Y. (2019). Analisis Faktor Individu, Pekerjaan dan Perilaku K3 pada Kejadian Penyakit Dekompresi pada Nelayan Penyelam Tradisional di Ambon. Jurnal Penelitian Kesehatan “SUARA FORIKES” (Journal of Health Research “Forikes Voice”), 11(1), 6. https://doi.org/10.33846/sf11102

Jusmawati, Arsin, A. A., & Naiem, F. (2016). Faktor Resiko Kejadian Decompression Sickness Pada Masyarakat Nelayan Peselam Tradional Pulau Saponda,. Media Kesehatan Masyarakat Indonesia, 12(2), 1–7.

Karyatin, K. (2019). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Penyakit Jantung Koroner. Jurnal Ilmiah Kesehatan, 11(1), 37–43. https://doi.org/10.37012/jik.v11i1.66

Kemenkes. (2012). Penyakit Akibat Kerja Karena Pajanan Hiperbarik Dan Penyakit Lain Akibat Penyelaman, Jakarta, Direkrorat Bina Kesehatan Kerja Dan Olahraga.

Lee, Y. Il, & Ye, B. J. (2013). Underwater and Hyperbaric Medicine as a Branch of Occupational and Environmental Medicine. Annals of Occupational and Environmental Medicine, 25(1), 1–9. https://doi.org/10.1186/2052-4374-25-39

Lompo, P. P. B. (2019). Profil Puskesmas Barrang Lompo.

Saraswati, D. A. (2018). Faktor Risiko Gejala Penyakit Dekompresi Pada Nelayan Pencari Ikan Hias Laut Di Kabupaten Banyuwangi.

Suranani, M., Hartono, R., & Aluddin. (2019). Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Decompression Sickness Pada Aktivitas Penyelaman Menggunakan Kompressor. Jurnal Keperawatan, 3(2), 30–35.

Widyastuti, S. R., Hadisaputro, S., & Munasik, M. (2019). Berbagai Faktor yang Berpengaruh Terhadap Kualitas Hidup Penyelam Tradisional Penderita Penyakit Dekompresi. Jurnal Epidemiologi Kesehatan Komunitas, 4(1), 45. https://doi.org/10.14710/jekk.v4i1.4429

Wijaya, D. R., Ekasari, R., Widiatuty, L., Arranury, Z. F., & Karini, T. A. (2021). Faktor Risiko Penyakit Dekompresi Pada Nelayan Penyelam Di Pulau Barrang Lompo. Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar, 16(1), 69. https://doi.org/10.32382/medkes.v16i1.2005

Downloads

Published

06/28/2022

How to Cite

Sididi, M., & Rahman, R. (2022). Faktor Determinan Kejadian Dekompresi pada Nelayan Penyelam Tradisional. Jurnal Keperawatan, 14(S2), 491–498. Retrieved from http://journal2.stikeskendal.ac.id/index.php/keperawatan/article/view/392