Apakah Unsafe Action dan Unsafe Condition Berpengaruh terhadap Kecelakaan Nelayan?

Authors

  • Julia Rahmawati Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro
  • Suroto Suroto Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro
  • Yuliani Setyaningsih Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro

DOI:

https://doi.org/10.32583/keperawatan.v14i1.146

Keywords:

kecelakaan kerja, unsafe action, unsafe condition

Abstract

Penangkapan ikan di lepas pantai dianggap sebagai profesi yang berisiko, tidak hanya dalam hasil ekonomi tetapi juga cidera dan bahkan kematian akibat kerjanya. Perilaku dan lingkungan kerja yang tidak sehat dan tidak aman dapat menimbulkan banyak kasus penyakit akibat kerja dan kecelakaan kerja pada nelayan. Data dari salah satu badan perwakilan pemerintah Indonesia tahun 2018 kecelakaan yang terjadi di tempat kerja sebanyak 114.148 kasus, dan 77.925 kecelakaan di 2019. Di Jawa Tengah, pada tahun 2019 terdapat 77.925 kasus kecelakaan kerja, turun sebesar 48% di tahun 2018 menjadi 1.468 kasus kecelakaan kerja. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara unsafe action dan unsafe condition terhadap kecelakaan kerja pada nelayan di Kecamatan Kendal Kabupaten Kendal. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain cross sectional. Dilakukan pada bulan September 2021. Sampel diperoleh 82 orang dari perhitungan rumus Lemeshow dengan populasi penelitian berjumlah 558 orang. Hasil analisis statistik dengan menggunakan chi-square menunjukkan bahwa variabel unsafe action (p-value 0,000) secara signifikan berpengaruh terhadap kecelakaan kerja, sedangkan unsafe condition (p-value 1,000) tidak berpengaruh terhadap kecelakaan kerja. Berdasarkan hasil penelitian terpeleset/terjatuh merupakan bentuk kecelakaan kerja yang paling kerap dialami oleh nelayan, lalu diikuti oleh digigit binatang laut/ terkena duri, tersandung mesin, dan tersangkut tali. Disarankan bagi nelayan sebaiknya menggunakan pakaian pelindung dengan lengan panjang, dan alat kerja serta memakai pelampung.

References

Offshore fishing is considered a risky profession, not only in terms of economic returns but also injury and even death due to work. Unhealthy and unsafe behavior and work environment can cause many cases of occupational diseases and work accidents to fishermen. Data from one of the representative bodies of the Indonesian government in 2018 accidents that occurred in the workplace were 114,148 cases, and 77,925 accidents in 2019. In Central Java, in 2019 there were 77,925 cases of work accidents, decreased by 48% in 2018 to 1,468 cases of accidents work. The purpose of this study was to determine the relationship between unsafe action and unsafe conditions on work accidents on fishermen in Kendal District, Kendal Regency. This research is a quantitative research using a cross sectional design. Conducted in September 2021. Samples were obtained from 82 people from the calculation of the Lemeshow formula with a research population of 558 people. The results of statistical analysis using chi-square indicate that the unsafe action variable (p-value 0.000) significantly affects work accidents, while the unsafe condition (p-value 1.000) has no effect on work accidents. Based on the results of the study, slipping/falling was the most common form of work accident experienced by fishermen, followed by being bitten by a marine animal/being hit by a thorn, tripping over a machine, and getting caught in a rope. It is recommended that fishermen should use protective clothing with long sleeves, work tools and wear life jackets.

Downloads

Published

03/28/2022

How to Cite

Rahmawati, J., Suroto, S., & Setyaningsih, Y. (2022). Apakah Unsafe Action dan Unsafe Condition Berpengaruh terhadap Kecelakaan Nelayan?. Jurnal Keperawatan, 14(1), 301–312. https://doi.org/10.32583/keperawatan.v14i1.146