Jurnal Gawat Darurat
http://journal2.stikeskendal.ac.id/index.php/jgd
<p>Jurnal Gawat Darurat (<a href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/1559110822" target="_blank" rel="noopener">e-ISSN 2685-2268</a>; <a href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/1559104744">p-ISSN 2684-9321</a>)menerbitkan artikel-artikel yang merupakan hasil penelitian yang berfokus pada pilar kegawatdaruratan, meliputi: kegawatdaruratan anak; <em>kegawatdaruratan</em><em> maternitas; </em><em>kegawatdaruratan</em> <em>psikiatri, </em><em>keperawatan kritis; keperawatan gawat darurat. Jurnal Gawat Darurat diterbitkan pertama kali pada Volume 1 No 1 Juni 2019. Jurnal gawat darurat terbit 2 kali dalam setahun yaitu bulan terbitan Juni dan Desember. . Artikel yang terbit di Jurnal Gawat darurat telah melalui proses telaah sejawat yang memiliki keahlian yang relevan. </em></p>LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendalen-USJurnal Gawat Darurat2684-9321 Asuhan Keperawatan Myiasis Orbital pada Pasien dengan Karsinoma Sel Squamous
http://journal2.stikeskendal.ac.id/index.php/jgd/article/view/3410
<p>Myiasis adalah penyakit parasit yang disebabkan oleh larva lalat dari ordo Diptera yang menginfeksi manusia dan vertebrata lainnya. Myiasis orbital adalah infeksi yang berpotensi merusak jaringan orbital. Kami menyajikan kasus myiasis orbital pada seorang wanita berusia 56 tahun dengan riwayat sensasi benda asing, nyeri, dan keluarnya darah dari mata kanannya selama satu minggu. Pada pemeriksaan, terdapat luka nekrotik yang menganga dengan ukuran sekitar 12x3x5 cm di bawah mata kanan. Luka tersebut terinfeksi larva dan terdapat nanah. Sebuah kombinasi antibiotik sistemik dan antibiotik-steroid topikal diberikan. Penatalaksanaan definitif untuk myiasis orbital adalah dengan membuang larva dari permukaan mata. Karsinoma sel skuamosa telah dikonfirmasi melalui pemeriksaan patologi anatomi dan pasien dilakukan operasi eksenterasi. Asuhan keperawatan berfokus pada manajemen nyeri, pencegahan infeksi, dan risiko perdarahan, serta edukasi tentang pentingnya kebersihan luka. Kasus ini menyoroti pentingnya deteksi dini dan perawatan yang tepat pada SCC kelopak mata untuk mencegah komplikasi berat seperti myiasis orbital.</p>Dewanti Widya AstariAde LestariIlham Rohmat FebrianKreati Hanna Putri
Copyright (c) 2025 Jurnal Gawat Darurat
2024-12-302024-12-30626974Pengalaman Perawat dalam Tatalaksana Rujukan Pasien dengan Cardiac Arrest di Kabupaten Hulu Sungai Utara: Studi Fenomenologi
http://journal2.stikeskendal.ac.id/index.php/jgd/article/view/3588
<p>Kejadian <em>cardiac arrest</em> merupakan kondisi kegawatdaruratan dari penyakit jantung yang sering terjadi. Penanganan pasien <em>cardiac arrest</em> pada fase akut harus meliputi pengenalan dan aktivasi sistem respon gawat darurat, resusitasi jantung paru yang berkualitas, layanan gawat darurat dasar dan lanjut pada fase transportasi, serta perawatan paska henti jantung fase lanjut. Pasien dirujuk dalam keadaaan kritis mempunyai resiko saat transport. Kemampuan setiap anggota melakukan prosedur tindakan yang tepat dan benar akan berefek pada <em>outcome</em> pasien. Mengetahui pengalaman perawat dalam tatalaksana rujukan pasien dengan <em>cardiac arrest</em> di Kabupaten Hulu Sungai Utara. Penelitian kualitatif dengan desain pendekatan fenomenologi. Partisipan penelitian ini adalah perawat yang pernah melakukan rujukan pasien <em>cardiac arrest</em> berjumlah 7 orang. Penelitian dilakukan bulan Februari 2023. Persepsi tentang <em>cardiac arrest</em> adalah kondisi henti jantung, henti nafas ditandai penurunan kesadaran. Data dianalisa dengan <strong>narrative analysis. </strong>Respon pertama menemui pasien <em>cardiac arrest,</em> cek nadi, cek nafas pasien. Intervensi selama trasnfortasi rujukan berusaha semampunya membantu pasien dan pemeriksaan TTV secara berkala. <em>Golden period </em>tindakan rujukan secepatnya dan merujuk pasien dengan kondisi sudah stabil, lamanya waktu dibutuhkan persetujuan dari keluarga. Faktor keterlambatan terkendala dengan kondisi jalan saat melakukan tindakan, lamanya waktu perjalanan dan persetujuan dari keluarga. Respon emosional saat melakukan rujukan merasa gugup, panik dan takut. Makna merujuk pasien bagi perawat merasa lega, tenang dan bersyukur pasien sudah sampai ke rumah sakit. Pengalaman perawat selama rujukan pasien dengan <em>cardiac arrest</em> memberikan makna yang mendalam. Sangat cemas ketika masih diperjalanan dan sangat puas ketika sudah sampai di rumah sakit.</p>Abdi Taofan HeryadiM. Sobirin MohtarIndra Budi
Copyright (c) 2025 Jurnal Gawat Darurat
2024-12-302024-12-3062758810.32583/jgd.v6i2.3588