Hubungan antara Stunting dengan Perkembangan Personal Sosial dan Interaksi Sosial pada Anak Usia 3–6 Tahun
DOI:
https://doi.org/10.32583/pskm.v15i3.3756Keywords:
interraksi social, personal social, stuntingAbstract
Indonesia masih dihadapkan dengan berbagai masalah kesehatan pada anak terutama stunting. Stunting merupakan masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek dari standar usianya. Kekurangan zat gizi ini akan mempengaruhi pertumbuhan, perkembangan, dan aktivitas fisik anak yang akan berdampak pada perkembangan otak melalui interaksi anak dengan lingkungannya, dimana anak yang akan mengalami gangguan seperti cenderung bersikap apatis. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara stunting dengan perkembangan personal sosial dan interaksi sosial pada anak usia 3-6 tahun. penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain cross sectional. Penelitian dilakukan di lingkungan Puskesmas I Denpasar Barat dan Timur pada bulan Juni–Agustus 2024 dengan jumlah sampel sebanyak 35 orang yang dihitung berdasarkan rumus fisher. Instrumen penelitian ini menggunakan kuesioner personal sosial dan interaksi sosial yang sudah dilakukan uji validasi dan reliabilitas. Data dianalisis dengan melakukan uji chi-square. Berdasarkan hasil uji chi-square didapatkan nilai p=0,014 yang artinya ada hubungan antara stunting dengan personal sosial dan nilai p=0,020 yang artinya ada hubungan antara stunting dengan interaksi sosial. Maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara stunting dengan personal sosial dan interaksi sosial pada anak usia 3-6 tahun.
References
Amelia, F. (2020). Hubungan Pekerjaan Ibu, Jenis Kelamin, dan Pemberian Asi Eklusif Terhadap Kejadian Stunting Pada Balita 6-59 Bulan di Bangka Selatan. Jurnal Kesehatan Poltekkes Kemenkes RI Pangkalpinang, 8(1), 1. https://doi.org/10.32922/jkp.v8i1.92
Chang, S. M., Walker, S. P., Grantham‐McGregor, S. & Powell, C. A. (2002). Early childhood stunting and later behaviour and school achievement. Journal of Child Psychology and Psychiatry, 43(6), 775–783. https://doi.org/10.1111/1469-7610.00088
Crumbley, C. A., Ledoux, T. A. & Johnston, C. A. (2020). Physical Activity During Early Childhood: The Importance of Parental Modeling. American Journal of Lifestyle Medicine, 14(1), 32–35. https://doi.org/10.1177/1559827619880513
Hanani, R. & Syauqy, A. (2017). Perbedaan Perkembangan Motorik Kasar, Motorik Halus, Bahasa, Dan Personal Sosial Pada Anak Stunting Dan Non Stunting,. Journal of Nutrition College, 5(4), 412–418.
Hassan, F. (2013). Preschool Child Development in Egypt. Suez Canal University Medical Journal, 16(1), 1–10. https://doi.org/10.21608/scumj.2013.45650
Imron, R. (2018). Hubungan Penggunaan Gadget dengan Perkembangan Sosial dan Emosional Anak Prasekolah di Kabupaten Lampung Selatan. Jurnal Ilmiah Keperawatan Sai Betik, 13(2), 148. https://doi.org/10.26630/jkep.v13i2.922
Kementrian Kesehatan RI, B. K. dan P. P. (2023). Prevalensi Stunting di Indonesia Turun ke 21,6% dari 24,4%. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. https://www.kemkes.go.id/article/view/23012500002/prevalensi-stunting-di-indonesia-turun-ke-21-6-dari-24-4-.html
Narullita, D. (2022). Hubungan Penggunaan Gadget Dengan Perkembangan Personal Sosial Anak Prasekolah di Kab. Bungo. Jurnal Pustaka Keperawatan (Pusat Akses Kajian Keperawatan), 1(1), 27–33. https://doi.org/10.55382/jurnalpustakakeperawatan.v1i1.172
Nurmalitasari, F. (2015). Perkembangan Sosial Emosi pada Anak Usia Prasekolah. Buletin Psikologi, 23(2), 103. https://doi.org/10.22146/bpsi.10567
Paramitha, I. A., Arifiana, R., Pangestu, G. K., Rahayu, N. A. & Rosidi, A. (2024). Gambaran Kejadian Stunting Berdasarkan Karakteristik Ibu Pada Balita Usia 24-59 Bulan. HEALTHY : Jurnal Inovasi Riset Ilmu Kesehatan, 3(1), 37–44. https://doi.org/10.51878/healthy.v3i1.2736
Primasari, Y. & Keliat, B. A. (2020). Praktik Pengasuhan Sebagai Upaya Pencegahan Dampak Stunting Pada Perkembangan Psikososial Kanak-Kanak. Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa, 3(3), 263–272.
Qoyyimah, M., Abrianto, T. H. & Chamidah, S. (2020). Pengaruh Beban Kerja, Stres Kerja dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Bagian Produksi PT. INKA Multi Solusi Madiun. ASSET: Jurnal Manajemen Dan Bisnis, 2(1). https://doi.org/10.24269/asset.v2i1.2548
Rahayu, L. S., Safitri, D. E. & -, I. Y. (2018). Child care practice as a risk factor of changes in nutritional status from normal to stunting in under five children. Jurnal Gizi Dan Dietetik Indonesia (Indonesian Journal of Nutrition and Dietetics), 5(2), 77. https://doi.org/10.21927/ijnd.2017.5(3).76-81
Riskesdas. (2018). Laporan Nasional 2018. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan.
Rufaida, Dika, F., Raharjo, A. M. & Handoko, A. (2020). Hubungan Faktor Keluarga dan Rumah Tangga dengan Kejadian Stunting pada Balita di Tiga Desa Wilayah Kerja Puskesmas Sumberbaru Jember. Journal of Agromedicine and Medical Sciences, 6(1), 1–6.
Saputro, K. Z. (2018). Memahami Ciri dan Tugas Perkembangan Masa Remaja. Aplikasia: Jurnal Aplikasi Ilmu-Ilmu Agama, 17(1), 25. https://doi.org/10.14421/aplikasia.v17i1.1362
Soejanto, L. T. & Soekarman, F. I. (2015). Tingkat Kecerdasan Sosial Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kanjuruhan Malang. Jurnal Konseling Indonesi, 1(1), 14–22.
Suryaputri, I. Y., Rosha, B. C. & Anggraeni, D. (2014). Determinan Kemampuan Motorik Anak Berusia 2-5 Tahun: Studi Kasus di Kelurahan Kebon Kalapa Bogor. Penelitian Gizi Dan Makanan, 37(1), 43–50.
Syahrini, N. & Mitra. (2019). Hubungan Stunting Dengan Perkembangan Anak Usia (3-5 tahun) di Wilayah Kerja Puskesmas Sungai Piring Kabupaten Indragiri Hilir Tahun 2019. Excellent Midwifery Journal, 2(2), 108–115.
Tebi, Dahlia, Wello, E. A., Safei, I., Rahmawati, Sri Juniarty & Akhmad Kadir. (2022). Literature Review Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Stunting pada Anak Balita. Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran, 1(3), 234–240. https://doi.org/10.33096/fmj.v1i3.70
Trisnawati, E. (2013). Hubungan Pemenuhan Gizi Seimbang dengan Perkembangan Personal Sosial Anak Usia Prasekolah di Taman Kanak- Kanak Dharmawanita Kecamatan Arjasa Kabupaten Jember [Skripsi]. Universitas Jember.
Umayah. (2017). Perkembangan sosial pada anak usia dini. As-Sibyan: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 2(1), 85–96.
Waliulu, S. H., Ibrahim, D. & Umasugi, M. T. (2018). Pengaruh Edukasi Terhadap Tingkat Pengetahuan Dan Upaya Pencegahan Stunting Anak Usia Balita. Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes, 9(4), 269–272.
Wicaksono, K. E. (2016). Perbedaan Tingkat Perkembangan Personal Sosial Pada Anak Usia Prasekolah Yang Menjalani Paud Dan Tidak Menjalani Paud Di Dusun Krajan II Grenden Puger Kabupaten Jember. Jurnal Ilmiah Kesehatan Mediahusada, 5(2), 201–214.
Wulansari, M., Mastuti, N. L. P. H. & Indahwati, L. (2021). Pengaruh Stunting Terhadap Perkembangan Pada Anak Balita Usia 2-5 Tahun Di Desa Madiredo Kecamatan Pujon Kabupaten Malang. Journal of Issues in Midwifery, 5(3), 111–120.
Yulianti, S. & Rahmawati, D. T. (2019). Hubungan Status Stunting dengan Perkembangan pada Anak Usia Pra Sekolah di Wilayah Kerja Puskesmas Kemumu Kabupaten Bengkulu Utara. Jurnal Elektronik Universitas Imelda Medan, 1(1), 372–381.
Yuningsih, Y. & Perbawati, D. (2022). Hubungan Jenis Kelamin terhadap Kejadian Stunting. Jurnal MID-Z (Midwivery Zigot) Jurnal Ilmiah Kebidanan, 5(1), 48–53. https://doi.org/10.56013/jurnalmidz.v5i1.1365
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.