Potensi Vitamin C pada Buah Pepaya Bangkok (Carica Papaya L.) sebagai Imunostimulan pada Pandemi Covid 19 dengan Waktu Penyimpanan yang Bervariasi

Authors

  • Suharyanto Suharyanto Program Studi D-III Farmasi,2 Program Studi D-III Teknologi Laboratorium Medis, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Nasional
  • Wimpy Wimpy Program Studi D-III Farmasi,2 Program Studi D-III Teknologi Laboratorium Medis, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Nasional
  • Violyn Christiana Program Studi D-III Farmasi,2 Program Studi D-III Teknologi Laboratorium Medis, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Nasional

Keywords:

buah pepaya bangkok, covid-19, imunostimulan, vitamin c, waktu penyimpanan

Abstract

Buah pepaya bangkok ( Carica papaya L.)mengandung beberapa zat gizi salah satunya yaitu vitamin C yang dapat digunakan untuk meningkatkan sistem imun tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi vitamin C pada buah pepaya Bangkok (Carica papaya L.) sebagai imunostimulan pada era pandemi Covid-19 dengan waktu penyimpanan yang bervariasi serta mengetahui lama penyimpanan buah papaya bangkok (Carica papaya L.) yang menghasilkan kadar vitamin C paling optimum. Pemeriksaan vitamin C pada buah papaya bangkok dilakukan secara kualitatif  dengan pereaksi Iodium, KMnO4, FeCl3 dan Fehling A & B sedangkan uji kuantitatif menggunakan spektrofotometri UV-Vis pada panjang gelombang 266 nm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa buah pepaya bangkok dengan lama penyimpanan 0 hari, 3 hari dan 6 hari masih positif mengandung vitamin C. Kadar vitamin C buah pepaya bangkok dengan lama penyimpanan 0 hari sebesar 0,0352 % ± 4 ,72  x 10-4 dengan % KV sebesar  1,3400 %, lama  penyimpanan 3 hari sebesar 0,0699 ± 1 x 10-3  dengan % KV sebesar  1,4947 %, dan lama   penyimpanan 6 hari sebesar 0,0591 ± 7,50 x 10-4  dengan % KV sebesar  1,269 %. Data tersebut menunjukkan bahwa terdapat vitamin C dengan kandungan yang cukup besar dan berpotensi sebagai imunostimulan pada pandemi Covid-19 meskipun disimpan hingga 6 hari. Terdapat pengaruh lama penyimpanan buah pepaya bangkok (Carica pepaya L.) terhadap kandungan vitamin C  dengan nilai p < 0,05. Kadar vitamin C  paling optimal pada buah pepaya bangkok (Carica papaya L.) dihasilkan setelah penyimpanan selama 3 hari.

References

Almatsier, S. (2001). Mineral Mikro Dalam: Prinsip Dasar Ilmu Gizi.

Bron, I. U., & Jacomino, A. P. (2006). Ripening and quality of’Golden’papaya fruit harvested at different maturity stages. Brazilian Journal of Plant Physiology, 18(3), 389–396.

Fabi, J. P., Cordenunsi, B. R., de Mattos Barreto, G. P., Mercadante, A. Z., Lajolo, F. M., & Oliveira do Nascimento, J. R. (2007). Papaya fruit ripening: Response to ethylene and 1-methylcyclopropene (1-MCP). Journal of agricultural and food chemistry, 55(15), 6118–6123.

Helmiyesi, H., Hastuti, R. B., & Prihastanti, E. (2008). Pengaruh lama penyimpanan terhadap kadar gula dan vitamin C pada buah jeruk siam (Citrus nobilis var. Microcarpa). Anatomi Fisiologi, 16(2), 33–37.

Hotel, H. H. (t.t.). Hawaii Tropical Fruit Growers.

Kalim, H., Handono, K., Wahono, C. S., Darinafitri, I., Rahman, P. A., Febriliant, M. R., & Manugan, R. A. (2019). Reumatologi Dasar. Universitas Brawijaya Press.

Karmila, K., Jura, M. R., & Tiwow, V. M. (2018). Penentuan kadar flavonoid dan vitamin C dalam umbi bawang hutan (eleutherine bulbosa (mill) urb) yang berasal dari desa matantimali Kabupaten Sigi. Jurnal Akademika Kimia, 7(2), 66–69.

Nadaek, S. M., & Susanti, D. (2012). Variasi temperatur dan waktu tahan kalsinasi terhadap unjuk kerja semikonduktor TiO2 sebagai dye sensitized solar cell (DSSC) dengan dye dari ekstrak buah naga merah. Jurnal Teknik ITS, 1(1), F81–F86.

Pasaribu, P., & Magdalena, H. (t.t.). Dan Kaban, SA, 2009. Pengaruh Konsentrasi Dan Waktu Pemeraman Terhadap Kadar Vitamin C Pada Buah Mangga Manalagi (Mangifera indica L.) Samarinda: Universitas Mulawarnan.

Sudjadi, A. R., & Rohman, A. (2004). Analisis Obat dan Makanan. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

Suketi, K., Poerwanto, R., Sujiprihati, S., & Widodo, W. D. (2010). Karakter fisik dan kimia buah pepaya pada stadia kematangan berbeda. Jurnal Agronomi Indonesia (Indonesian Journal of Agronomy), 38(1).

Tropika, P. K. B.-B. (2004). Laporan Utama Riset Unggulan Strategis Nasional: Pengembangan Buah-Buahan Unggulan Indonesia. Pepaya. PKBTIPB. Bogor.

Wall, M. M. (2006). Vitamin C and Mineral Content of Longan, Lychee, and Rambutan Cultivars. Hawaii Tropical Fruit Growers, 30.

Widayati, E. (2022). Oxidasi biologi, radikal bebas, dan antioxidant. Majalah Ilmiah Sultan Agung, 50(128), 26–32.

Widiastuti, H. (2015). Standarisasi vitamin c pada buah bengkuang (Pachyrhizus erosus) secara spektrofotometri UV-Vis. Jurnal Fitofarmaka Indonesia, 2(1).

Wimpy, W., Livana, P., & Prameswari, P. (2022). Antioxidant Activities of Soursop Leaves and Meniran Plant Extracts Combination. Indonesian Journal of Global Health Research, 4(1), 25–30.

Wimpy, W., & Suharyanto, S. (2014). Uji Aktivitas Antioksidan Kombinasi Ekstrak Sarang Semut (Myrmecodia Pendans) dan Daun Sirsak (Annona muricata) dengan Metode DPPH (2, 2-diphenyl-1-picrilhidrazyl). Jurnal Farmasi (Journal of Pharmacy), 3(1), 18.

Winarno, F. (1984). Kimia Pangan dan Gizi, Penerbit PT. Gramedia, Jakarta.

Downloads

Published

2022-04-28

How to Cite

Suharyanto, S., Wimpy, W., & Christiana, V. (2022). Potensi Vitamin C pada Buah Pepaya Bangkok (Carica Papaya L.) sebagai Imunostimulan pada Pandemi Covid 19 dengan Waktu Penyimpanan yang Bervariasi. Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal, 12(2), 281–292. Retrieved from http://journal2.stikeskendal.ac.id/index.php/PSKM/article/view/251